Mensos RI Canangkan Gerakan Cinta Produk Lokal di Jember

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa didamping Bupati dan Wakil Bupati Jember dr.Hj.Faida,MMR dan KH.A.Muqit Arief, saat berkunjung di Pendodpo Wahya wibawa Graha Pemkab Jember, Senin (17/4).

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa didamping Bupati dan Wakil Bupati Jember dr.Hj.Faida,MMR dan KH.A.Muqit Arief, saat berkunjung di Pendodpo Wahya wibawa Graha Pemkab Jember, Senin (17/4).

Khofifah: Industri Kreatif Jember Butuh Konektivitas
Jember, Bhirawa
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Khofifah Indar Parawansa menilai terkesima dengan potensi Kabupaten Jember, utamanya dalam bidang Usaha Kecil Menengah dan Industri Kreatifnya. Ini terlihat dari raut wajah Khofifah saat melihat display hasil kerajian  masyarakat Jember yang dipajang di Pendopo Wahya wibawa graha, Senin (17/4). Didampingi Bupati dan Wakil Bupati Jember dr. Hj.Faida, MMR dan KH.A.Muqit Arief, Khofifah melihat seluruh etalase hasil produk UKM dan IKM Kabupaten Jember.
“Setelah melihat  produk yang didisplay, saya menilai bahwa Jember memiliki potensi besar di bidang industri kreatif,” kata Khofifah usai melihat desain baju muslim, batik tembakau, topi anyaman dari bambu dan produk kreatif dari ruas bambu.
Dari hasil Khofifah, potensi industri kreatif Jember tidak kalah dengan industri kreatif yang dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia. Bahkan menurut Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan diera Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), hasil kerajinan masyarakat Jember memiliki nilai jual yang tinggi.”Namun indutri  di Kabupaten Jember masih perlu banyak konektivitas dan juga wadah kelembagaan,” ujarnya.
Menurut Khofifah, industri kreatif memang dapat memperbaiki taraf ekonomi masyarakat. Hal tersebut berdampak pada kesehjahteraan sosial masyarakat.”Agar promosi produk lokal ini bisa go global, maka perlu konektivitas, antara lain dengan dibentuknya kelembagaan yang menaungi industri kreatif. Kalau dipusat namanya Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf,” kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
Dia berharap, nantinya Pemkab Jember dapat membentuk kelembagaan tersebut di tingkat daerah.Sehingga seluruh produk industri kreatif lokal Jember dapat menemukan pasar globalnya.”Kalau ada kelembagaan, maka produk bisa dipasarkan lebih luas lagi. Terutama  Fashion. Indonesia peringkat tiga dunia untuk kategori busana muslim. Jadi, desainer Jember ini perlu konektivitas dengan desainer nasional bahkan Internasional.Mereka butuh wadah dan kelembagaan,” imbuhnya. , ” kata istri Ir.H. Indar Parawangsa ini kemarin.
Bupati Jember Faida, menyampaikan, produk industri kreatif di Jember tersebar di hampir seluruh kecamatan, seperti di Kecamatan Balung, Sukowono, Sumberjambe, Tempurejo dan Kecamaratan wilayah perkotaan di Jember.” Produk industry kreatif di Jember, hampir menyebar  diseluruh Kecamatan ada. Bahkan ada beberapa Kecamatan yang saat ini menjadi sentra produk industri kreatif yang mendapat perhatian serius pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kab,. Jember.

Disperindag dan ESDM Kembangkan Industri Kreatif Lokal dengan Pelatihan dan Pendampingan
Perhatian Pemerintah Daerah terhadap Indutri Kreatif  Jember melalui Dinas Perindustrian dan  Perdagangan (Disperindah) dan ESDM Kab . Jember, cukup serius.Selain diberi bantuan peralatan, mereka para pengerajin juga diberi pelatihan untuk mengembangkan usahanya. Bedasarkan data yang ada di Dinasperindag  dan ESDM Kab. Jember,  sekitar 2.373 usaha industri  yang menjadi binaannya.
“Selain diberi bantuan peralatan, mereka akan dilatih oleh tenaga professional untuk mengembangkan usahanya melalui pelatihan – pelatihan sesuai dengan industri yang digelutinya,” ujar Kepala  Disperindag dan ESDM Kab. Jember Drs.H. Achmad Sudiyono, beberapa waktu lalu.
Menurut Achmad Sudiyono, pelatihan kepeda para industri kecil dan menengah ini di Kabupaten Jember dimulai sejak tahun 2014. ” Tidak sekaligus pelatihan ini diberikan , tapi secara bertahap.  Setiap tahun diagendakan ada 4 kegiatan pelatihan, dengan setiap kegiatan melibatkan40  pengerajin sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dan hingga saat ini (2014-2015) sekitar 220 pengrajin dari target 1000 pengerajin  yang sudah dibekali pelatihan  untuk mengembangkan usahanya  ,” tandasnya.
Diawal tahun 2016 ini (angkatan I),Disperindag  dan  ESDM Kab. Jember memberikan pelatihan kepada 40 pengrajin yang dikirim untuk mengikuti pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Jogjakarta (4-9 Maret 2016) lalu.Yakni 20 pengerajin perak dan 20 orang pengerajin konveksi.”Untuk pengerajin perak akan mengikuti pelatihan kerajinan perak manual, sedang untuk pengerajin konveksi akan mengikuti pelatihan kerajinan Shasiko Smock. Yakni perpaduan konveskiIndonesia  dengan konveksi dari negara Jepang.
Berbicara tentang Industri kreatif di Jember, Achmad Sudiyono mengaku bahwa potensi  indutri kreatif Jember sangat pesat perkembangannya.Bahkan tidak sedikit hasil produk Jember yang tembus Negara Eropa dan Asia. Seperti kripik nangka Puger, yang  setiap bulan eksport  ke beberapa Negara eropa. Termasuk hadycraff nya Balung yang sudah memenuhi etalase-etalase pertokoan besar di negera-negara maju di Asia.
“Ini menunjukkan, bahwa potensi dan peluang produk industri kreatif Jember, mampu bersaing dengan negara lainnya.Oleh karena itu, pemerintah daerah (Pemkab Jember) melalui lembaga kami terus memberikan support kepada mereka. Baik melalui pelatihan-perlatihan dan bantuan peralatan untuk memenuhi kebutuhan dan permntaan pasar. Apalagi saat ini sudah masuk era  Masyarakat Ekonomi Asian (MEA), sehingga para industri lokal dituntut terus mengembangkan diri,” tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan Jembenr ini kemarin. [efi/hmas Pemkab]

Tags: