Mensos Serahkan Santunan Korban Tanah Longsor di Ponpes An-Nidhomiyah

Mensos RI, Tri Rismaharini, didampingi Forkopimda, Sekdakab Pamekasan, Totok Hartono, Kadis Kesehatan Pamekasan saat serah santunan kepada ahli waris.

Pamekasan, Bhirawa
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menyerahkan santunan untuk korban tertimbun tanah longsor di pondok pesantren An-Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan.
Kunjungan Mensos disambut Sekdakab Pamekasan, Totok Hartono, Forkopimda, Kadis Sosial Pamekasan, Moh Tarsun, didampingi pimpinan ponpes An-Nidhomiyah, KH. Muhedi, usai ramah tamah langsung meninjau lokasi musibah di belakang sebelah utara bangunan induk pesantren tersebut.
Tri Rismaharini, memberikan santunan kepada ahli waris dan korban luka dengan total Rp 85 juta. Rincian sebagai berikut Rp 15 juta untuk lima santriwati yang meninggal jumlah Rp 75 juta dan santuan bagi korban luka Rp 5 juta untuk 2 orang Rp 10 juta.
Dihadapan ahli waris, Mensos menyatakan, bantuan ini untuk dapat meringankan beban keluarga para korban dan pengasuh pondok pesantren. “Saya menyampaikan titipan bapak Presiden, beliau ikut berbela sungkawa, dan saya menyampaikan santunan kepada keluarga korban dan lembaga ini,” ucap Risma.
Pengurus DPP PDI Perjuangan sempat meninjau asrama santriwati yang ambruk tertimpa pohon Kepala dan tertimbun tanah. Mensos berpesan agar asrama putri Pondok An-Nidhomiyah yang lokasinya sangat dekat dengan tebing itu dikosongkan dan tidak dibangun lagi, karena khawatir akan terjadi musibah serupa di masa-masa mendatang.
Menurutnya, kondisi curah hujan yang tidak bisa diprediksi, apalagi dari tahun ke tahun cenderung semakin tinggi, maka sebagai upaya antisipasi dini semua masyarakat yang tinggal di lereng bukit untuk diingatkan lebih waspada.
“Khusus di pesantren ini sebaiknya tidak dibangun lagi, karena lokasinya sangat dekat bukit. Saya titip kepada pemkab agar warga yang tinggal di lereng bukit diingatkan agar lebih waspada lagi,” pinta mantan Wali Kota Surabaya ini.
Diberitakan sebelumnya, tragedi memilukan, Rabu, 23 Februari 2021 sekitar pukul 02.00 Wib, di ponpes An-Nidhomiyah, menyebabkan, Lima santriwati meninggal dunia diantaranya: Robiatul Adwiyah (14) asal Desa Poreh, Karampenang Sampang, Santi (14) dan Nur Asisah, keduanya dari Dukoh Mencek, Sukorambi, Jember, Nabila (12), asal Dusun Sempong Barat, Pasongsongan, Sumenep dan Siti Komirayah (17) alamat Desa Palampang, Sumber Jambi, Jember.
Sedang dua santri lagi, Nurul Komariyah (15) alamat DusunGunung Kacamatan Sumber Jambi Malang Kabupaten Jember (Patah Tulang) dan Tia Muharrommah Dusun. Mojang Desa Dempo Timur Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan (korban selamat).
Sementara, Suasana di pesantren An-Nidhomiyah pada hari ke enam yang bergabung itu, pimpinan dan pengasuh kini masih sibuk menerima tamu dari kalangan pejabat, anggota dewan, Ulama dan tokoh masyarakat untuk memberi doa dan penguatan agar suasana dan kegiatan ke pesantrenan dapat pulih kembali. [din]

Tags: