Mentan Jamin Harga Jagung Tak Lebih Rp 4 Ribu per Kg

Menteri Pertanian RI Dr  Ir  H Andi Amran Sulaiman MP didampingi Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat berdialog dengan petani jagung di Desa Gampingan Kec Pagak Kab Malang, Selasa (2/2).

Menteri Pertanian RI Dr Ir H Andi Amran Sulaiman MP didampingi Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat berdialog dengan petani jagung di Desa Gampingan Kec Pagak Kab Malang, Selasa (2/2).

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Pasca aksi ratusan massa peternak unggas Kabupaten Blitar yang menuntut penurunan harga jagung yang melambung tinggi hingga naik mencapai lebih dari 2 kali lipat membuat Menteri Pertanian RI Dr  Ir  H Andi Amran Sulaiman MP langsung turun tangan dan datang ke Blitar di sela-sela kunjungan kerjanya di Jatim, Selasa (2/2).
Kedatangan Menteri Pertanian RI Dr Ir  H Andi Amran Sulaiman MP di Blitar menggunakan helikopter dan mendarat di Lapangan Yonif 511. Kedatangannya  didampingi oleh Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf, Aster Kasad Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi dan Direktur Pemasaran Bulog. Kedatangan mereka disambut   Forpimda Kabupaten dan Kota Blitar termasuk Plt Bupati Blitar yang juga Sekkab Blitar Drs Palal Ali Santoso serta Pj Wali Kota Blitar Suprianto.
Dalam kunjunganya kali ini Menteri Amran memberikan bantuan jagung sebanyak 100 ton. Mentan juga melakukan dialog dengan puluhan peternak ayam. Sebelum melakukan dialog, Mentan  menjelaskan adanya kelangkaan jagung bukan semata-mata faktor kebijakan pemerintah. Namun hal tersebut bisa diatasi, karena petani merupakan soko guru ekonomi, termasuk peternak unggas di dalamnya.
“Kami tidak ingin seluruh petani merugi, termasuk para peternak unggas di seluruh Indonesia. Adanya kelangkaan-kelangkaan bahan pertanian termasuk bahan makan ternak, di antaranya jagung, Bulog yang akan menggelontor jagung di seluruh Indoensia,” terangnya di hadapan puluhan peternak unggas.
Dalam dialog itu Kepala Desa Karanggayam Kecamatan Srengat Kamim membeberkan kelangkaan jagung di wilayah Kabupaten Blitar. Sehingga beberapa waktu lalu para peternak unggas melakukan demo di Pemkab Blitar.
“Kami bersyukur Pak menteri mendengar jeritan kami warga peternak ayam, karena kelangkaan jagung  dan harga yang mahal membuat kami susah,” terang Kamim saat dialog dengah menteri.
Spontan Menteri Amran memberi jawaban bahwa Blitar telah digelontor jagung sebanyak 100 ton dan memastikan bahwa harga jagung di seluruh Indonesia pada kisaran Rp 4.000 per kg. “Pemerintah mengawal peternak kecil dan harga jagung tidak boleh melebihi harga Rp 4 ribu per kg.  Ingat konglomerat yang berteriak, pemerintah tidak akan menggubris, kalau rakyat berteriak pemerintah segera turun tangan,” tambah Mentan.
Secara simbolis, Menteri Amran memberikan sumbangan jagung melalui Bulog. Dalam kesempatan tersebut baik Pangdam V Brawijaya Mayjen Sumardi maupun Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menjelaskan bahwa pemerintah akan mengawal ketahanan pangan, termasuk TNI selaku pelopor untuk ketahanan pangan di Indoensia.
Untuk diketahui sebelumnya ratusan peternak ayam di wilayah Kabupaten Blitar melakukan unjuk rasa di Kantor Pemkab Blitar menyikapi kelangkaan jagung yang merupakan pakan ternak ayam. Sehingga harga jagung di pasaran melambung di kisaran Rp 7.500 – 8.000  per kg.

Panen Raya di Malang
Selain ke Blitar, Menteri Pertanian Amran juga melakukan panen raya padi di area persawahan Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang, Selasa (2/2) pagi. Untuk panen jagung dilakukan di Desa Gampingan Kecamatan Pagak, Kab Malang.
Panen raya padi dilakukan pada hamparan sawah seluas 300 hektare yang siap dipanen. Luasan sawah tersebut gabungan dari tiga desa yakni Desa Senggreng, Desa Ngebruk, dan Desa Ternyang. Dalam dua tahun, bisa dilakukan panen selama lima kali. Panen raya padi di Desa Senggreng Sumber Pucung ini dalam rangka pengembangan intensifikasi padi dan palawija pada tahun anggaran 2016.
Seusai memanen padi, Mentan RI dan Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim itu melakukan dialog secara langsung dengan para petani. Para petani  pun mengajukan pertanyaan dan harapan mengenai kondisi pertanian.
Seperti anggota Gapoktan Sri Rejeki, Ketut Suparma menanyakan legalitas tentang petani gapoktan penerima bantuan apakan perlu berbadan hukum atau SK Bupati saja. Selain itu, ia juga meminta bibit yang baik dan bantuan alat pertanian, serta air pertanian dapat dialirkan dengan baik. Karena selama ini, para petani di desa ini kesulitan mendapatkan air pertanian.
Mendapatkan keluhan petani, Menteri Amran  pun kemudian menyerahkannya kepada Pj Bupati Malang dan perangkatnya untuk mengatasi kesulitan air pertanian tersebut. Menurutnya, urusan menteri adalah mengurusi hal yang lebih besar.
Dalam kesempatan itu, Menteri Amran  juga menjelaskan, untuk merealisasi swasembada pangan, ada model baru di sektor pertanian yakni dengan proses panen cepat. Maksudnya adalah begitu petani panen langsung melakukan olah tanam.
“Proses panen cepat sangat baik dilakukan. Bisa bapak ibu? Jangan biarkan lahan pertanian menjadi lahan tidur. Pemerintah akan terus memberikan bantuan alat pertanian dan bibit. Untuk tahun ini ada anggaran sebanyak Rp. 4,3 triliun. Kita dahulukan petani,” jelasnya.
Menteri asal Sulawesi itu berterimakasih kepada petani karena masih terus menanam padi guna swasembada pangan. Karena pemerintah saat ini sedang getol memprogramkan swasembada pangan pada 2017. “Sekarang stok beras masih banyak, tapi kita sudah panen di sini. Ini luar biasa. Kami harap terus meningkat, ya?” katanya di hadapan petani Desa Senggreng, disambut tepuk tangan warga.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan Jatim merupakan salah satu daerah yang turut berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Jatim akan terus meningkatkan produktivitas pertanian agar terus berkontribusi mewujudkan suksesnya swasembada pangan yang telah dicanangkan Presiden RI.
Lebih lanjut disampaikannya, pemerintah akan berusaha meningkatkan kualitas SDM penyuluh pertanian. Mereka harus bersertifikasi. Jika perlu mereka harus diberi pelatihan hingga memiliki sertifikat bertaraf internasional. Sertifikat yang dimiliki oleh penyuluh pertanian tersebut nantinya akan secara otomatis meningkatkan kesejahteraan penyuluh pertanian.
Rombongan pun melanjutkan panen dan tanam jagung di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Di sana pun, Mentan RI dan Gus Ipul melakukan dialog dengan petani jagung di desa tersebut. [htn,cyn]

Tags: