Menteri BUMN Salurkan Kartu Tani dan Dana CSR

Menteri BUMN Rini M Soemarno didampingi Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Direktur PTPN XI Dolli Pulungan dan pimpinan BRI serta GM PG Asembagus Ir Ahmad Barnas saat menyerahkan bantuan CSR kepada petani tebu, Rabu (16/11).  [sawawi]

Menteri BUMN Rini M Soemarno didampingi Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Direktur PTPN XI Dolli Pulungan dan pimpinan BRI serta GM PG Asembagus Ir Ahmad Barnas saat menyerahkan bantuan CSR kepada petani tebu, Rabu (16/11). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Di tengah pro kontra rencana penutupan tiga Pabrik Gula (PG) di Kabupaten Situbondo (PG Olean, PG Wringin Anom dan PG Panji) Menteri BUMN RI Rini M Soemarno meluncurkan Program Kartu Tani bagi para petani tebu di PG Asembagus, Rabu (16/11).
“Program Kartu Tani nantinya bermanfaat terhadap PG untuk mengetahui data dan jumlah petani yang akan menanam tanaman tebu di wilayahnya. Selain itu program tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh petani untuk mendapatkan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat),” kata Rini dalam sambutannya.
Menurutnya, dengan mendapatkan pinjaman KUR dari bank milik negara menggunakan Kartu Tani itu, petani dapat menggunakan uang pinjaman untuk pembiayaan membeli bibit tebu baru maupun pupuk dan yang lainnya.
Beberapa manfaat lainnya, lanjut dia, Kartu Tani juga dapat digunakan oleh petani tebu untuk mengecek dan mengetahui hasil produksi tebu masing-masing petani secara daring (dalam jaringan) atau online.
“Jadi manfaat kartu ini sangat banyak dan memudahkan petani. Para petani bisa mengetahui kapan tebunya akan digiling saat memasuki masa panen dan juga akan tahu kapan petani bisa mencairkan uangnya dari pabrik gula,” ucapnya.
Menteri BUMN bersama Direktur Utama PTPN XI dan perwakilan Himpunan Bank Negara (Hambara) serta Bupati Situbondo secara resmi meluncurkan Program Kartu Tani dengan tanda menekan tombol sirine.
Selain itu, Rini secara simbolis juga menyerahkan Kartu Tani kepada tiga orang perwakilan petani tebu sekaligus perwakilan petani mempraktikkan cara-cara penggunaan Kartu Tani. Dalam kesempatan kemarin  Rini juga menyerahkan bantuan dana miliran rupiah dari program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada para petani tebu di Situbondo.
Rini datang ke Situbondo sekitar pukul 08.00 melalui helipad Puslatpur Asembagus dan melanjutkan kunjungan ke lokasi Pasar Murah yang diselenggarakan PG Asembagus di Alun-alun Second City. Sekitar pukul 09.00, Rini sempat meninjau pengobatan gratis di BP PG Asembagus dan melanjutkan peninjauan ke lokasi penggilingan tebu di PG Asembagus.
Dalam kesempatan kemarin, Rini juga menyinggung soal rencana penutupan tiga PG di Situbondo. Menurutnya penutupan ini sebagai upaya untuk efisiensi PG yang tingkat operasionalnya rendah. “Pada dasarnya saya sudah mengatakan kepada Bupati Situbondo soal penutupan tiga PG di Situbondo ini,” terang Rini.
Rini memastikan, penutupan tiga PG di Situbondo akan dihitung dulu berapa jumlah  tebu yang digiling tiap tahunnya sehingga untuk giling tebu bisa berjalan seefisien mungkin. Harapannya ke depan akan terwujud tanaman tebu yang berkualitas baik dengan rendemen yang tinggi.
Sementara itu Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengapresiasi adanya keberpihakan BUMN melalui PTPN XI untuk memberikan bantuan CSR kepada masyarakat petani tebu di Kota Santri Situbondo. Bupati juga angkat topi atas inisiasi Menteri Rini atas ajakan kepada petani untuk memiliki saham di PG ke depan. “Setelah dialog tadi, disebutkan kalau petani masih semangat maka akan diberikan peluang untuk memiliki saham. Sehingga dengan  semakin banyaknya memiliki saham diharapkan bakal tercipta petani mandiri di Situbondo,” tegas Bupati Dadang.
Soal rencana penutupan PG, Bupati dadang mengakui bahwa Menteri Rini akan melakukan secara bertahap setelah mempertimbangkan kekuatan petani tebu di Situbondo. “Tehnisnya nanti pemkab akan diundang untuk diajak mempersiapkan penutupan PG. Jika ada kaitannya dengan persoalan tenaga kerja itu akan dibahas bersama. Nanti PG yang ditutup bisa dialihkan menjadi pabrik kompos atau pabrik ethanol sehingga para karyawan PG masih bisa bekerja,” pungkas Bupati Dadang. [awi]

Tags: