Menteri ESDM Ignasius Jonan Kesengsem Smelter Buatan ITS

Menteri ESDM Jonan mencoba mobil listrik buatan mahasiswa ITS, Jumat (9/2) lalu. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhrirawa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan rupanya tertarik produk teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kali ini kehadirannya untuk meninjau prototype Smelter dan mobil listrik Ezzy ITS, Jumat (9/2) lalu.
Dalam kunjungannya, Jonan turut mengapresiasi keterlibatan ITS dalam pengembangan kedaulatan energi di Indonesia melalui inovasi kendaraan listrik yang telah dihasilkan. Bahkan dalam kunjungannya tersebut, mantan Menteri Perhubungan RI periode 2014 – 2016 ini menyempatkan diri menjajal keandalan mobil listrik ITS yang sebelumnya pernah dikendarai oleh Presiden Jokowi untuk berkeliling di halaman Rektorat ITS.
Dalam skala industri mineral, Jonan juga mengapresiasi produk prototype smelter yang dirancang oleh Departemen Teknik Material ITS. Namun, pada kesempatan ini, Jonan mewakilkan pada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM, FX Sutijastoto untuk meninjau langsung alat Smelter di Departemen Teknik Material ITS.
Smelter ini merupakan alat pemurni utama bahan tambang yang menempati industri hulu dalam pengolahan mineral logam. Karena itu, harga investasi alat smelter ini menjadi selangit. Hal inilah yang membuat kepemilikan smelter oleh Departemen Teknik Material ITS sangat diapresiasi oleh Jonan. “Saya tertarik untuk bekerja sama dengan ITS dalam mengembangkan teknologi smelter ini,” ungkap pria asal Surabaya ini di sela-sela kunjungan.
Kendati masih merupakan skala kecil, smelter milik Laboratorium Pengolahan Mineral dan Material (LPMM) Departemen Teknik Material ITS ini digadang-gadang akan turut berswadaya membantu penambang kelas menengah ke bawah.
“Seringkali perusahaan tambang skala kecil langsung menjual logam mentah tanpa mengolahnya,” ujar Dr Sungging Pintowantoro ST MT, Kepala LPMM.
Hal itu sangat disayangkan karena bertentangan dengan UU Nomor 4 tahun 2009 mengenai Mineral dan Batu Bara. Dengan adanya pengembangan smelter ini, lanjut Sungging, berarti kemandirian dan kedaulatan energi negeri sudah di depan mata.
Buktinya, smelter yang juga mendapat dana hibah Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI ini rencananya akan segera dikomersialkan untuk beberapa perusahaan tambang di Luwu Timur, Makassar. Selain meninjau produk teknologi ITS, kehadiran Menteri Jonan ini juga untuk memberikan Kuliah Umum bertajuk Energi Berkeadilan di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS. Dalam kuliah umumnya, Jonan juga menyinggung tentang pemerataan dan peningkatan rasio elektrifikasi. “Dari target 92,75 persen pada tahun 2017, terealisasi sebesar 95,35 persen,” tutur Jonan. [geh]

Tags: