Menteri LH Kagumi Pengelolaan Sampah Kota Malang

6-FOTO OPEN mut-IMG_20150214_170342Kota Malang, Bhirawa
Pengelolaan sampah di Kota Malang, ternyata benar-benar telah membuat pejabat Pemerintah  pusat terpesona. Setiap kali ada pergantian menteri Lingkungan Hidup (LH), selalu menyempatkan diri ke Kota Malang. Hal yang sama juga terjadi pada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya. Secara khusus, Menteri era Presiden Joko Wododo ini, menyempatkan diri ke Kota Malang, dan melihat  langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Supit Urang, dan Bank Sampah Malang (BSM).
Siti Nurabaya, mengaku kagum terhadap pengelolaan sampah di Kota Malang, karena itu, menurut dia, ini patut dicontoh.”Pemerintah harus memberikan dorongan kepada  masyarakat untuk bisa mengelola sampah secara mandiri, seperti yang dilakukan oleh Pemkot Malang,”tutur Siti Nurbaya Sabtu (14/2) kemarin.
Bahkan melihat kemajuan pengelolaan sampah dan BSM, pihaknya berencana untuk mengajak Presiden RI Joko Widodo untuk menyambangi Kota Malang, dan melihat pengelolaan sampah, untuk bisa dikembangkan di kota-kota lain di Indonesia. “Ini sungguh perkembangan yang luar biasa, bahkan di Kota Malang ini, menjadi kader BSM, adalah sebuah kebanggaan, karena jumlahnya terus berkembang. Ini sangat positif untuk dikembangkan di daerah lain,” tuturnya.
Dari faktor partisipasi dan kesadaran masyarakat, Kota Malang juga dinilai telah berhasil membangun dan memberdayakan masyarakatnya, sehingga masyarakat di Kota Malang telah secara sadar dan aktif mengumpulkan, memilih dan memilah sampah.
Siti Nurbaya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kota Malang karena telah berhasil mengelola Bank Sampah, dengan adanya bank sampah maka sampah di Kota Malang akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat dimanfaatkan kembali.
Sementara itu, Walikota Malang, Muhammad Anton menyatakan, jika dalam pengelolaan sampah pihaknya melibatkan masyarakat. Bahkan wali kota yang kerap disapa Abah Anton itu, menceritakan jika  Bank Sampah yang pertama kali berdiri di tahun 2011 diberi dana oleh Pemerintah Kota Malang. Dana itu dipergunakan untuk membeli sampah-sampah rumah tangga, sebagai modal awal.
Tetapi lanjut Abah  Anton, dalam perkembangannya, bank yang memperkerjakan sebanyak  30 orang ini akhirnya lepas dari suplai  dana Pemkot Malang, dan saat ini,  bank ini sudah independen. Saat ini BSM, dalam waktu satu bulan, sudah bisa meraup keuntungan sekitar Rp 300 juta. Besarnya pendapatan ini membuat BSM leluasa membayar dan menambah sarana operasionalnya.
Diakui, Abah Anton, menjalankan progam ini awalnya memang sulit. Tapi, setelah manfaatnya diketahui akhirnya banyak sekali masyarakat yang terlibat. Bahkan kini sudah memiliki 25000 kader BSM diseluruh kelurahan di Kota Malang.
Abah Anton  menambahkan BSM sebentar lagi juga akan diberi mesin ATM. Setiap  nasabah BSM akan memiliki kartu ATM. Kartu ini akan memudahkan BSM membayar uang nasabah, dan nasabah juga lebih mudah mengambil uangnya. [mut]

Keterangan Foto : Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan foto bersama Wali Kota Malang Muhammad Anton dan para kepala SKPD saat berada di Kantor BSM Malang.

Tags: