Menteri Muhadjir Kunjungi Smamda Surabaya Beri Motivasi kepada Para Siswa

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, disaksikan Sekretaris PDM Kota Surabaya, M Arif An, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M Syaikhul Islam, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ustadz Sukadiono dan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadz Astajab saat menandatangani Prasasti memberikan dukungan kepada siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Dr Muhadjir Effendy SPd MAP, dalam safari kunjungannya di Jawa Timur pekan lalu, menyempatkan berkunjungi di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Pucang Surabaya. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini memberikan motivasi pada proses pembelajaran dan memberikan motivasi terkait pembangunan gedung baru di Komplek Smamda Surabaya.
Menurut Kepala Smamda Surabaya, Ustadz Astajab MPd, kedatangan Menko PMK di sekolah yang terletak di Jl Pucang Anom 91, Surabaya, ini dalam rangka memberikan motivasi pembelajaran kepada para siswa Smamda Surabaya. Meski masih dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid 19 dan tidak bisa belajar secara tatap muka atau harus belajar secara Daring, tetapi para siswa harus tetap semangat dalam belajar agar tidak ketinggalan pelajaran.
“Kehadiran Pak Muhadjir ini dalam rangka memberikan motivasi pembelajaran yang ada di sekolah dan kepada para siswa Smamda. Dalam kesempatan ini Pak Muhadjir menuliskan pesan di atas prasasti. Tulisan diatas prasasti itu ‘Maju Terus SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Jangan Kenal Lelah Untuk Berinovasi yang Mencerahkan’ dan ditandatangani,” kata Ustadz Astajab.
Selain itu, Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini juga memberikan motivasi kepada Smamda Surabaya terkait dengan rencana pembangunan gedung baru setinggi 8 lantai yang akan dibangun di sebelah utara Gedung Smamda Surabaya, saat ini menjadi lahan parkir.
Ustadz Astajab menjelaskan, Gedung Baru ini peletakan batu pertamanya rencananya dilakukan pada Bulan Desember mendatang. Nantinya gedung baru ini akan memiliki berbagai fasilitas, diantaranya, lahan parkir, kolam renang indoor, fitness centre, ruang pertemuan dengan kapasitas 200 orang, sport centre indoor. Dan terutama berbagai fasilitas pendidikan, seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang administrasi, ruang laboratorium dan ruang pimpinan sekolah.
Dengan memilik gedung baru di Komplek Smamda Surabaya yang diperkirakan membutuhkan investasi untuk pembangunan sekitar Rp50 miliar ini, setelah pembangunannya selesai sekitar pertengahan tahun 2021. Harapannya, Smamda Surabaya bisa memberikan fasilitas yang lebih memadai bagi para siswa, baik untuk pembelajaran dan proses belajar mengajar, serta untuk kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri para siswa secara bagus.
“Sebab bila para siswa terfasilitasi dengan bagus, Insya Allah proses pembelajaran bisa dilakukan dengan baik, sehingga harapannya bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia yang baik pula. Dengan dimilikinya ekstrakurikuler sebanyak 52 kegiatan di Smamda Surabaya maka diharapkan bisa memfasilitasi passion atau minat dan bakat para siswa. Kalau minat bakat para siswa itu difasilitasi dengan baik maka diharapkan bisa memberikan hasil yang maksimal,” papar Ustadz Astajab, saat ditemui usai penandatanganan prasasti pemberian motivasi Menko PMK kepada warga Smamda Surabaya.
Sementara itu, terkait rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang segera digelar pihak Smamda Surabaya telah mempersiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Diantaranya, terkait dengan Protokol Kesehatan (Prokes), telah disiapkan sarana tempat mencuci tangan, petugas dengan Thermo Gun yang akan memeriksa suhu tubuh para siswa dan pengajar, serta semua tamu yang akan berkunjung di sekolah dan memberikan tempat duduk dengan jarak yang telah diatur.
Sedangkan terkait kurikulum akan disesuaikan lagi, sebab ketika di awal – awal dimulainya PTM, dimana jam belajarnya belum penuh, sehingga harus dilakukan rekonstruksi kurikulum yang akan diberlakukan. Dan rekonstruksi ini berkaitan dengan penyederhanaan Kompetensi Dasar (KD), terkait dengan beban belajar, juga jam belajar. Sebab pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih normal, pada satu belajar normalnya selama 45 menit, tetapi pada awal PTM nantinya pada satu jam belajar hanya diberikan waktu selama 30 menit saja. Dan pada saat normal KBM dalam satu hari biasanya 10 jam pelajaran, maka pada saat awal – awal PTM nantinya hanya ada lima jam pelajaran saja.
“Jadi hal – hal semacam itu sudah kami siapkan semuanya. Kami sudah difisitasi pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan telah difisitasi Muhammadiyah, hasilnya kami telah dinyatakan siap menggelar PTM. Yang penting kami saat ini masih menunggu instruksi dari pemerintah, bila sudah diperbolehkan PTM dan Surabaya sudah dinyatakan aman untuk kembali bersekolah. Tetapi meskipun sudah ada izin dari pemerintah, sudah ada izin dari Perserikatan Muhammadiyah, dan yang terpenting lagi juga ada izin dari para orang tua wali murid, bahwa putra – putrinya telah diizinkan untuk masuk sekolah kembali. Kami akan menggelar PTM dan tentunya akan melakukan secara bertahap dulu,” tandas Ustadz Astajab. [fen]

Tags: