Menteri PU Minta Kepala Daerah Bantu Pembebasan Lahan Tol

Tol Kertosono-Mojokerto seksi 1 sepanjang 14,7 km yang melintas mulai Desa Bandarkedungmulyo hingga Tampingmojo Tembelang, Senin 13/10) hari ini siap dioperasikan. Petugas sibuk membersihkan ruas jalan tol sebelum dioperasikan.

Tol Kertosono-Mojokerto seksi 1 sepanjang 14,7 km yang melintas mulai Desa Bandarkedungmulyo hingga Tampingmojo Tembelang, Senin 13/10) hari ini siap dioperasikan. Petugas sibuk membersihkan ruas jalan tol sebelum dioperasikan.

Jombang, Bhirawa
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meminta gubernur dan bupati/ wali kota untuk membantu pembebasan lahan yang digunakan untuk pembangunan Tol Trans Jawa Kertosono- Mojokerto. Pasalnya, pengerjaan jalan bebas hambatan terpanjang di Jatim dengan panjang 40,5 kilometer, hingga kini masih terkendala pembebasan lahan.
Hal ini disampaikan Menteri PU Djoko Kirmanto saat meresmikan Tol Kertosono- Mojokerto seksi I sepanjang 14,7 kilometer di Desa Pesantren Tembelang Jombang, Senin (13/10). Dengan selesainya seksi I ini diharapkan semua pihak menjadi lebih terpacu dan termotivasi segera menyelesaikan pengadaan tanah atau membantu pembabasan lahan.” Kita minta kerjasamanya untuk pembebasan lahan tol segera bisa dilakukan agar pengerjaannya bisa selesai tahun depan,”pintanya.
Djoko Kirmanto mengungkapkan untuk pembangunan Tol  Kertosono- Mojokerto yang dikerjakan oleh PT Marga Harjaya Insfrastruktur (MHI) ini menelan biaya sebesar Rp 3, 48 triliun dengan masa konsesi selama 35 tahun sejak 2010 lalu. Anggarannya akan dipenuhi melalui ekuiti  dan pinjaman bank. “Dengan telah diselesaikan seksi I ini, kita selangkah lebih maju untuk mewujudkan Trans Jawa untuk meningkatkan ekonomi daerah,”tandasnya.
Dalam pembangunan tol, Djoko Kirmanto meminta PT MHI tidak hanya mengerjakan kontruksi yang berkualitas. Tetapi juga memperhatikan aspek ramah lingkungan.” Seperti yang disampaikan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, Mhum tadi, jadi tidak hanya kualitas kontruksinya tetapi juga ramah lingkungan,”pintanya.
Gubernur Dr H Soekarwo SH, MHum mengatakan Jatim berkomitmen terus membenahi infrastruktur untuk pengembangan peningkatan ekonomi. Karena menurutnya, jika infrastruktur rusak maka nilai tukar masyarakat akan jatuh.
“Kondisi jalan di Jatim kini rata rata 70 persen. Karena pemprov memberikan alokasi setiap kabupaten/ kota minimal sebesar Rp 5 miliar untuk perbaikan transportasi,”ujarnya.
Gubernur menambahkan, dari total rencana pembangunan jalan di Jatim sepanjang 496 kilometer kini sudah tercapai 78 persen.  Karenanya pihaknya menawarkan PT Astra untuk ikut berinvestasi membangun infrastuktur di Jatim. “Apalagi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim tertinggi di Indonesia yakni 3, 16 persen.  Itu artinya infrastuktur dan pelayan publik kita dan pertumbuhan ekonomi di Jatim sangat bagus, “ujarnya seraya menyebutkan ICOR adalah indikator yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menambah satu unit output dari sebuah proses produksi.
Sementera itu, Presiden Direktur PT MHI Wiwiek D Santoso mengatakan pihaknya sangat berharap pemerintah daerah bisa menyerahkan lahan tol akhir   2014 ini sehingga pembangunan tol terpanjang di Jawa Timur ini bisa segera dilakukan.” Kita berharap penyerahan lahan untuk pembangunan tol ini bisa dilakukan tahun ini, sehingga pelaksanaan pembangunan segera bisa diselesaikan. Seperti seksi I yang diserahkan  Juni, namun September pembangunan sudah selesai,”bebernya.
Wiwiek menambahkan, untuk pembebasan tol seksi II, yang telah diselesaikan pemerintah sudah mencapai 82 persen. Sedangkan untuk seksi III lahan yang sudah diserahkan pembebasannya sebesar 83 persen dan untuk seksi IV baru 79 persen. ” Meski lahan sudah bebas, namun untuk pembangunan konstruksi jalan belum memungkinkan karena masih terkendala akses jalan,”imbuhnya.
Karenanya pihak MHI meminta dukungan Gubernur Jatim Soekarwo dan bupati agar lahan yang terlewati jalan Tol Kertosono- Mojokerto segera bisa dibebaskan. ” Kita minta dukungan kepala daerah agar segera bisa menyelesaikan pekerjaan ini,”tandas Wiwiek.
Di samping meresmikan seksi I Tol Kertosono-Mojokerto, Menteri PU kemarin juga meresmikan beberapa pekerjaan infrastruktur pekerjaan umum di Jawa Timur, di antaranya Fly Over Peterongan Jombang sepanjang 615 meter yang telah selesai dibangun dengan anggaran APBN sebesar Rp 998,9 miliar. Fly Over Pasar Kembang Surabaya dengan panjang 775 meter dengan biaya Rp 122,9 miliar. Jembatan Kali Lengkon Malang sepanjang 80 meter dengan biaya APBN 2013 sebesar Rp 13 miliar, Jembatan Trisula Blitar dan beberapa infrastruktur yang dibiayai APBN 2013 lalu. [rur]

Tags: