Menteri Susi Janji Perjuangkan Garam Lokal

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Fudjiastuti, bersama Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, panen garam rakyat, disaksikan Sekjen KKP Sjarief Hidayat, Ketua Asosiasi Garam dan Direktur PT. Garam, di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. [din/bhirawa]

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Fudjiastuti, bersama Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, panen garam rakyat, disaksikan Sekjen KKP Sjarief Hidayat, Ketua Asosiasi Garam dan Direktur PT. Garam, di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. [din/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, bersama petani mengajak memperjuangkan garam lokal agar punya nilai tawar yang sepadan. Mengingat garam produksi dalam negeri memiliki kualitas bagus dan putih bersih.
“Saya melihat garam di sini bersih sekali. Namun pertanyaan kenapa kok industri belum bisa pakai garam dalam negeri, padahal kualitas garam sangat bagus,” ucap Menteri Susi, saat berkunjung ke Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, pada acara Festival Garam Nasional 2015.
Dihadapan perwakilan petani garam dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, KKP berkometmen pemberdayaan petani untuk memproduksi garam yang lebih baik. “Kalau apa yang mereka (pabrik, Red) minta coba kita penuhi, kalau alasannya mengada-ada, mari kita berjuang bersama-sama. Setuju,” tanyanya. spontan disambut para petani.
Menaikan harga jual, PT. Garam dan Asosiasi garam diminta membuat refinery. Yaitu membuat garam kebutuhan Farmasi, minuman atau garam mandi. “Gimana caranya? Kita panggil kawan marketing. Kita titipkan ke supermarket, bisa punya nilai tambah,” ujarnya.
Kehadiran Menteri Susi, sekaligus melakukan panen raya Garam bersama Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, meminta PT. Garam menyerap garam rakyat sebanyak mungkin agar pertambak bisa menikmati harga yang layak dan sesuai harapan petani.
Untuk itu, KKP tahun ini menyediakan anggaran Rp 165 miliar untuk pengadaan geo-isolator. “Tentu ini bukan untuk orang Pamekasan. Dapat memang tidak banyak, kita bagi 40 sentra penggaraman. Jatahnya kurang lebih Rp. 40 miliar rupiah,” katanya.
Penyerahan geo-isolator dari Menteri KKP, Susi Fudjiastuti kepada petani, secara simbolis didampingi Sekjen KKP, Sjarief  Hidayat, Direktur PT. Garam, bertujuan   meningkat produktivitas dan kualitas garam, semula 60 ton/ha menjadi 100 ton perhektar.
Target perbaikan kondisi garam rakyat melalui program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) tahun 2015, yaitu menciptakan lahan garam seluas 30 ribu hektar, meningkatkan produksi garam nasional 3,3 juta ton (2014, berkisar 2,5 juta ton), meningkat harga garam rakyat.
Menteri Susi Fudjiastuti, sudah minta izin Presiden RI untuk ikut campur urusan impor garam, akan duduk bersama dengan Menteri Perdagangan dan Pak Husein,  membicarakan ketentuan waktu impor, peredaran, penyerapan garam impor dan soal harga garam, khususnya pembatasan impor garam.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, mendukung langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Apalagi soal nasib petani garam di wilayah di Pamekasan. “Pemerintah daerah memberikan ketenangan bagi petani garam, agar tidak selalu mengeluh karena harga turun. Dilakukan KKP, berkenaan kesejateraan petani garam, khususnya di Pamekasan,” katanya. [din]

Tags: