Menteri Teten Masduki Dorong Petani Bawang Merah Bentuk Koperasi

Bersama Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi sentra bawang merah Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan ke kawasan sentra produksi bawang merah di Kabupaten Nganjuk.

Dalam kunjungannya menteri koperasi dan UKM mendapat keluhan dari petani dan penangkar benih bawang merah di Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso terkait dominannya tengkulak dalam menentukan harga, serta tidak terbentuknya kestabilan harga.

Menyoal hal tersebut, Teten Masduki dalam sambutannya akan menyediakan koperasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan utamanya dapat mensejahterakan petani.

Dengan sistem penjualan melalui koperasi dapat mempermudah para petani dalam meningkatkan serta mengoptimalkan pemasaran bawang merah, sehingga kesejahteraan petani meningkat.

Teten Masduki menambahkan, untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Bank Indonesia, dan Himbara (Himpunan Bank-Bank Milik Negara).

“Kami saat ini sedang membenahi bisnis melalui koperasi. Nantinya kami kolaborasikan dengan Kementerian Pertanian, BI, dan Himbara. Karena nanti dari segi pembiayaan akan kita sinergikan antara pembiayaan untuk koperasi dengan perbankan untuk pembiayaannya,” terang Teten Masduki..

Teten Masduki juga berharap, supaya harga tidak jatuh ketika panen raya, petani dan koperasi dapat berinovasi dengan membuat produk yang berbahan dari bawang merah.

Dengan adanya koperasi ini, diharapkan agar koperasi juga memiliki teknologi pengolahan bawang merah supaya ketika panen harga tidak jatuh.

Sementara itu Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM juga menjelaskan bahwa koperasi merupakan solusi untuk melindungi petani.

Dengan adanya koperasi lewat satu pintu, tengkulak tidak bisa mempermainkan harga dan hal ini merupakan peran pemerintah bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk melindungi serta menyejahterakan petani.

Jika koperasi petan bawang merah kuat, untuk kedepan dikatakan Marhaen Djumadi, produksi bawang merah Kabupaten Nganjuk dapat merambah pasar ekspor.

Sehingga masalah utama petani seperti harga, pasar, dan dominasi tengkulak dapat terselesaikan melalui sistem koperasi. “Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM sebagai dukungan dari pemerintah terhadap produksi bawang merah dan UKM bawang merah.

Mudah-mudahan kesejahteraan petani bawang merah melalui koperasi dapat memenuhi semua kebutuhan petani, baik permodalan, maupun akses untuk menjual hasil petani,” pungkas Marhaen Djumadi. [ris.adv]

Tags: