Menuju Pemilu yang Berkualitas

Oleh :
Izna Nur Rahmah
Mahasiswa PPUT UM Malang

Tahun 2014 ini merupakan tahun politik, dimana rakyat akan menggelar pesta demokrasi berupa pemilihan umum, baik itu pemilihan ditingkat legislatif maupun eksekutif. Pesta demokrasi rakyat indonesia ini penting karena menjadi sarana bagi rakyat untuk memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan secara LUBER JURDIL. Meski pelaksanaanya di atas kertas, proses pemilihan kandidat calon terkait pemilu cukup memadai, namun di lapangan masih ada beberapacatatan yang cukup memprihatinkan dan menjadi bahan evaluasi bersama. Artinya bahwa harapan adanya pemilu yang jujur dan adil, seakan runtuh ketika proses pemilu masih sering terjadi tindak kecurangan-kecurangan yang berdampak pada ketidakpuasan rakyat yang berujung pada kerusuhan sosial.
Inilah pentingnya upaya antisipatif dari semua pihak agar kita tidak hanya cenderung menyalahkan sistem yang ada,tapi juga lebih member solusi atas perkara itu sendiri.
Pemimpin negara merupakan tonggak laju perkembangan suatu negara, pemimpin harus memiliki integritas dan semangat reformasi yang tinggi untuk semua aspek kehidupan, baik dalam aspek pendidikan, politik, ekonomi, sosial dll. apalagi saat ini indonesia sedang mengalami krisis identitas, begitu banyak pejabat-pejabat negara ini yang kurang menjalankan tugas dan fungsi nya selaku aparatur negara, cukup banyak bangsa yang hanya menjadi budak dinegaranya sendiri, korupsi marak dimana-mana mulai dari tukang sayur sampai anggota dewan yang duduk seraya bertepuk tangan ria dikursi panas nya, dan sederetan masalah-masalah yang selalu berputar dan membentuk sebuah siklus, layaknya memang indonesia sudah sejak lama memiliki sahabat sejati berupa masalah-masalah tersebut diatas.
Menurut hemat penulis banyak nya partai politik yang mendaftarkan diri dalam pemilu 2014 ini baik yang notabene partai lama maupun partai-partai baru harus diimbangi dengan meningkatnya sumber daya manusia yang mampu mewujudkan indonesia yang bersih dan sehat, janji-janji manis yang di lantunkan caleg-caleg tersebut melalui kampanye nya merupakan mimpi indah bagi masyarakat indonesia, kepercayaan dan keyakinan telah diberikan kepada mereka yang terpilih untuk menduduki kursi panas di tingkat eksekutif dan legislatif , amanah tersebut hendaknya mampu diemban secara maksimal karna pertanggung jawaban atas semua itu tidak hanya kepada rakyat semata akan tetapi pertanggung jawaban yang utama adalah dihadapan Tuhan YME.
Lazimnya pesta demokrasi lima tahun sekali iniakan menghasilkan energi bangsa yang tersedot dalam dinamika pertarungan politik yang akan menentukan perjalanan bangsa ini pada lima tahun ke depan. Seluruh elemen bangsa tentu berharap pemilu bukan hanya ritual tahunan. Pemilu harus bisa menjadi moment transformasi dan Reformasi bangsa yang saat ini masih terbelenggu budaya korupsi di kalangan legislative dan eksekutif serta lemahnya kepemimpinan nasional. Harapan ini bisa terwujud jika pemilu berlangsung jujur dan adil dan masyarakat selaku pemilih termasuk mahasiswa sebagai pemilih muda yang harus bertindak lebih cerdas dalam memilih kandidat wakil rakyat serta calon presiden dan calon wakil presiden. Tentu saja, begitu dahsyatnya pergulatan yang akanmewarnaidi tahunpolitik ini.
Kualitas pemerintahan lima tahun kedepan tercermin pada kualitas proses pemilihanya, dan demokrasi merupakan masalah yang ada pada proses tersebut, proses pemilihan yang baik bersih dan tanpa adanya kecurangan akan berimplikasi pada terciptanya pemerintahan yang sehat dan bersikap transparan kepada masyarakat, prosesipemilihan umum sering sekali diliputi dengan adanya tindak kecurangan, baik kecurangan individu, antarpartai dan penyelenggaraan pemilu itu sendiri, dan semua kecurangan tersebut dilakukan dengan mekanisme yang sistematis. dalam kecurangan tersebut terkadang antar kandidat calon saling mengungkit dosa lama menguak kelemahan dari kandidat lain, dan mengutarakan janji-janji agar mendapat simpati dari masyarakat.
Sepanjang jalanan desa sampai ibukota masyarakat indonesia sedang berada di tengah hiruk pikuk banyak nya spanduk dan baliho, hendaknya masyarakat lebih kritis dalam memilih kandidat calon yang sesuai dengan harapan bangsa, menjadi pemilih cerdas untuk menuju pemilu yang berkualitas, lalu sekarang pertanyaanya adalah bagaimana untuk menjadi pemilih cerdas tersebut? Pemilih yang cerdas adalah bagaimana para pemilih mampu melihat siapa calon yang akan dipilih nantinya, bagaimana rekaman jejaknya di lapangan, bukan karena uangnya atau sembako nyayang diberikan secara Cuma-Cuma dan mengandung maksut tertentu akan tetapi bagaiamana pemilih mampu betul-betul mengenal calon yang akan dipilih berdasarkan bibit bebet dan bobotnya. setiap warga negara diharapkan menjadi pemilih yang cerdas yakni masyarakat yang mampu memilih wakil nya sesuai suara hati yang baik tanpa ada keterpaksaan dari pihak manapun. menjatuhkan pilihanya pada figur seseorang yang memang pantas menjadi pemimpin baik dibidang pemerintah (eksekutif) dan wakilnya di lembaga (legislatif).
Marilah kepada segenap bangsa indonesia yang merindukan akan indonesia yang bersih, damai dan bersahaja, mari kita songsong pemilu mendatang dengan menjadi pemilih yang cerdas, menjadi pemilih yang mampu memilih pemimpinnya dengan benar tanpa ada keterpaksaan dari pihak manapun, dengan begitu niscaya akan terwujud sosok pemimpin yang baru yakni pemimpin yang mampu mengayomi rakyat nya dan mewujudkan indonesia yang progres terhadap semua aspek kehidupan. Pemilu yang demokratis adalah dambaan semua rakyat indonesia. Marilah bersemangat menjadi pemilih yang cerdas untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. [***]

Rate this article!
Tags: