Menuju Tata Kelola Dunia, BKPSDM Lamongan Lakukan Empat Langkah

Kepala Dinas BKPSDM Lamongan Shodikin saat membuka seminar.

Lamongan, bhirawa.
Berkomitmen menciptakan tata kelola Pemerintahan yang berkelas dunia, Pemerintah Kabupaten Lamongan mengawali dengan upaya dasar yakni pemberdayaan sumber daya manusia terutama dari kalangan ASN di lingkup pemerintah Kabupaten Lamongan.

Menjadi bagian dari penyelenggara tata Pemerintahan Daerah, ASN memiliki tanggung jawab memberikan layanan yang handal dan berkualitas seperti tagline yang ditetapkan untuk ASN “ASN Bangga Melayani Bangsa”.

Pemkab Lamongan melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lamongan melaksanakan 4 langkah untuk menuju tata kelola Pemerintah Berkelas Dunia, diantaranya ialah mengelola kelembagaan dari struktural menjadi fungsional yang bertujuan untuk membentuk ASN lebih lincah terhadap tugasnya, menyusun kebijakan Pemerintahan dengan melibatkan publik, akademisi, media dan lainnya, menerapkan budaya kerja dengan target, dan adanya pengawasan melekat baik dai internal maupun eksternal.

“Kita mulai melakukan perubahan dalam melakukan budaya kerja, yang sudah kita terapkan ialah perubahan pada SDM nya terutama para ASN karena merupakan bagian dari penyelenggara Pemerintahan,” tutur Kepala Dinas BKPSDM Lamongan Shodikin saat membuka seminar yang mengambil tema “Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Agile dan Dinamis Sebagai Langkah Akselerasi Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia”, Selasa (14/3) di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt.7.

Ditegaskan oleh Shodikin, 4 upaya tersebut diyakini mampu mememuni kriteria Pemerintahan berkelas dunia yakni profesional, integritas, orientasi kepublikan, budaya pelayanan yang tinggi, serta memiliki wawasan global.

Selain harus beradaptasi dengan segala perubahan yang ada, Pemerintah juga harus mulai merancang pengelolaan segala sektor untuk menuju go internasional. Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya Abdul Aziz yang juga menjadi narasumber pada seminar yang diikuti perwakilan ASN lingkup Pemkab Lamongan.

“Pemkab harus mulai merancang pengelolaan untuk menjadi mendunia. Seperti halnya mengelola potensi yang dimiliki jangan hanya tingkat regional, tetapi harus mulai memikirkan penjualannya mulai dari pengemasan hingga ekspornya,” kata Abdul Aziz.

Abdul Aziz juga mengajak para ASN Lamongan untuk bisa melawan kultur birokrasi dari otoritarian atau feodalistik agar bisa menjadi kultur profesionalisme atau berkinerja tinggi. [aha.yit.gat]

Tags: