Oleh :
Nur Cholissiyah
Guru SMP Negeri 3 Kedungadem- Bojonegoro Jawa Timur
Negara Indonesia adalah negara yang majemuk dilihat dari sudut pandang perbedaan suku, ras, agama, adat diantara penduduknya. Kondisi yang demikian memicu Indonesia rentan dengan ancaman-ancaman baik internal maupun eksternal. Dari sisi internal bisa muncul ketika terjadinya gesekan-gesekan diantara perbedaan tersebut. Adanya ancaman-ancaman tersebut bisa berpengaruh terhadap ketahanan nasioanal. Seperti timbulnya isu-isu SARA yang muncul beberapa waktu lalu.
Misalnya mulai dari tumbuhnya gerakan separatis Aceh, tragedi Sampit; lepasnya Timor-timur; serta kekerasan yang terjadi dibeberapa wilayah Indonesia, disaat menjelang lensernya presiden Suharto;kekerasan yang muncul pasca pemilukada dibeberapa daerah, sampai peristiwa kekerasan masa yang terjadi di Papua kemarin yang bertepatan dengan Hari Raya Idul fitri. Itu bukti nyata adanya indikasi lunturnya nilai persatuan dan kesatuan diantara anak bangsa. Tentunya ancaman-ancaman ini akan berkembang manakala tidak cepat tertanggulangi dapat mengarah pada ancaman yang serius terhadap aksistensi NKRI saat ini.
Pertanyaannya adalah siapa yang bertanggung jawab dengan keadaan semacam ini? Pemerintahkah? Lantas bagaimana solusinya agar jiwa nasionalisme bisa terawat dengan baik khususnya pada diri generasi muda kita?
Menjaga NKRI
Langkah yang diambil untuk menjaga ketahanan tersebut adalah optimalisasi keamanan baik di wilayah darat maupun wilayah perairan pada batas-batas wilayah tentunya hal ini sudah menjadi tanggung jawab aparat TNI-POLRI. Selain itu dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menumbuhkan jiwa dan rasa Nasionalisme di kalangan generasi penerus, generasi muda maupun anak anak sebagai upaya antisipasi melunturnya nasionalisme sejak dini.
Anak-anak adalah tunas-tunas bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Doktrin-doktrin nasionalisme harusnya sudah mulai dipupuk pada masa tumbuh-kembang anak-anak. Sehingga ke depan doktrin tersebut lebih mengakar dan terekam kuat dalam memori mereka Lalu bagaimanakah cara menumbuhkan rasa nasionalisme?
Seperti yang tertulis dalam butir pancasila sila ke-3 butir ke- 3 yang berbunyi” mengembang cinta tanah kepada tanah air dan bangsa” bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban untuk mencintai tanah airnya selain kewajiban juga memiliki hak untuk ikut serta dalam menjaga dan mempertahankan NKRI. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan semangat patriotisme dikalangan anak. Salah satunya bisa kita mulai dilingkungan keluarga dan sekolah.
Solusi Bijak
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang pertama adalah dengan mengenalkan budaya dan alam Indonesia, dengan membiasakan dongeng-dongeng tentang keanekaragaman budaya di Indonesia, mengajak anak untuk berimajinasi tentang wilayah Indonesia dengan memasang peta atau globe Indonesia dirumah, juga dengan menyediakan buku Ensikopedi Budaya Nusantara sebagai media dongeng bagi para orang tua agar terbesit dihati anak bahwa bumi Indonesia seperti inilah tempat kita berpijak sehingga bisa berkembang dengan tumbuhnya rasa memiliki bangsa ini dihati anak .
Kedua, memberi arahan pada anak tentang Indonesia adalah negara yang kuat, kaya dan besar. Sehingga diharapkan agar tumbuh dihatinya rasa ingin menjaga dan melestarikannya kelak .Selain itu juga dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap Indonesia dibanding dengan negara-negara lain. Orang tua dalam hal ini dapat memiliki peran yang cukup besar dalam penumbuhkan nasionalisme terhadap anak.
Ketiga, adalah dengan mengenalkan lagu-lagu perjuangan Nasional dan Daerah. Lagu-lagu ini dipercaya dapat membangkitkan semangat patriotisme. Lagu-lagu ini harus sering kita perdengarkan kita nyanyikan baik dirumah maupun di sekolah, seperti yang yang sudah menjadi anjuran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anis Baswedan. Pemberlakuan untuk tiap sekolah mewajibkan menyanyikan lagu Indonesia raya diawal pelajaran dan lagu-lagu perjuangan dan daerah diakhir pelajaran adalah bentuk manivestasi perwujudan upaya menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air juga dapat mengenalkan daerah-daerah yang patut menjadi perhatian kita bersama baik untuk kalangan sekolah maupun kalangan masyarakat.
Upaya ini juga dapat mengeliminir dampak lagu-lagu diluar sana yang sebagian besar masyarakat kita yang lebih suka mengoleksi lagu lagu yang jauh dari nilai pendidikan bahkan ada juga cenderung liriknya mengarah kearah hal- hal yang seksual dan mesum. Berkembangnya lagu- lagu tersebut yang kelewat batas ini akan mengancam dan membentuk pola pikir anak yang berkaitan dengan lirik-lirik yang kurang senonoh yang kurang layak di dengar oleh anak pada tahap tumbuh-kembangnya.
Untuk itu mulai dari orang tua sebenarnya lebih memperhatikan hal-hal kecil yang dapat menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air. Seperti mengoleksi lagu-lagu perjuangan dan Nasional di HP atau di laptop yang biasa dekat kesehariannya dengan anak- anakatau dengan mengoleksi buku ttentang perbendaharaan lagu-lagu Nasional.
Dari liriknya yang bersifat membangun semangat kecintaan terhadap air, anak diajak untuk mencintai tanah air, lewat lagu “Tanah airku ” berdiskusi tentang betapa pentingnya mencintai keelokan tanah air Indonesia ketimbang dengan mendengarkan lagu-lagu yang belum pantas dikomsumsi oleh mereka.
Keempat adalah bercerita tentang semangat perjuangan para pahlawan. Hal ini sangat penting juga untuk dilakukan karena dengan mencintai dan mengenal semangat juang para pahlawan dapat pula menumbuhkan semangat mencintai Indonesia. Untuk merdeka tidaklah mudah bagi rakyat Indonesia akantetapi para pendahulu kita telah mempertaruhkan harta, jiwa dan raganya untuk menebus kemedekaan.
Kelima, mengajak anak untuk mencintai produk Asli Indonesia. Upaya ini adalah menjadi hal harus senantiasa dipupuk dalam kehidupan keluarga. Menurut beberapa ahli keluarga adalah miniatur negara. Ketika sebuah keluarga itu seluruh individunya memiliki pola pikir mencintai produk Indonesia, kemudian keluarga lain juga sama maka akan membetuk pola pikir masyarakat yakni pola pikir mencintai produk buatan asli dari Indonesia. Akan tetapi terkadang kita kesulitan ketika pengaruh pasar global dipasaran banyak kita temui barang luar negeri bagus dan murah dibanding dengan barang produk dalam negeri yang cenderung sedikit mahal.
Nah, tentunya sebagaian masyakat awam ketika belanja juga kadang tidak memperhatikan hal tersebut sehingga jargon cinta produk Indonesia hanyalah tulisan belaka, tanpa implementasi sebagaimana mestinya dan tanpa upaya yang serius untuk mengoptimalkan kualiatas produk Indonesia tidak kalah dengan produk negara lain.
Dalam konteks yang demikian, barangkali ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah dalam hal ini jajaran dinas Perdagangan untuk mengontrol harga-harga di pasaran sehingga masyarakat ketika belanja tidak terkecoh membeli barang yang bukan buatan asli Indonesia. Sehingga Upaya untuk menumbuhkan nasionalisme bisa terwujud.
————– *** ————-