Menurunnya Minat Anak-anak Masuk SDN

Mugianto, Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek

Membuat DPRD Trenggalek Angkat Bicara Mencari Solusi
Trenggalek, Bhirawa
Fenomena semakin berkurangnya murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) dialami beberapa sekolah di Trenggalek. Berkurangnya murid SDN di Kota Kripik Tempe ini segera dikaji Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek.
Sehingga Komisi IV DPRD Trenggalek memberikan waktu selama satu tahun untuk berinovasi, agar masyarakat lebih mempercayakan lagi anaknya untuk sekolah di SDN.
“Setelah dirumuskan bersama teman – teman komisi, maka akan dicari akar permasalahannya bersama dan harus diselesaikan bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga,” ungkap Mugianto, Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek.
Sementara itu, menyikapi hal itu Plt Kepala Disdikpora, Ratna Sulistyowati mengatakan, pihaknya akan bersama – sama mencari tahu akar permasalahannya dan segera menyelesaikannya. ”Ini yang sedang kami kaji bahwa ada kecenderungan jumlah murid di SDN itu cenderung menurun,” ungkap Ratna saat dikonfirmasi awak media.
Ratna menampik dalam penurunan jumlah murid pada tingkat SDN itu dikarenakan keberhasilan dari Program KB. ”Kalau alasan saya keberhasilan KB itu nanti bisa diprotes, sebab nyatanya murid SD di sekolah swasta banyak,” ujarnya
Melihat fenomena ini, Ratna akan mencari sumber permasalahan yang sebenarnya sehingga, wali murid lebih mempercayakan anaknya sekolah di lembaga pendidikan swasta. Ia membenarkan dengan apa yang diucapkan Sekertaris Dinas bahwa memang kini tenaga pengajar di SDN kondisinya sudah tua. Jadi akan cenderung berkurang dalam hal inovasi yang baru.
“Kalau sudah tua kan berinovasi ya sudah sangat kurang, sehingga bagaimana mencari inovasi untuk dijadikan sarana untuk kemajuan sekolah itu,” ucapnya.
Namun sebagai orang yang paham terhadap pendidikan yang ada di Trenggalek, Ratna berharap, kedepan ada inovasi untuk menjadikan SDN di masing – masing kecamatan menjadi SDN yang inovatif dan bisa kembali seperti dulu agar menjadi SD percontohan. Di Trenggalek sampai saat ini belum ada SD yang masuk kriteria SD ramah anak.
“Yang ada sekolah ramah anak justru di tingkat SMA bahkan sampai juara tiga tingkat Nasional,” katanya.
“Maka kedepan akan diarahkan ke sana, sehingga orang akan tahu ternyata SDN bagus juga. Maka kalau dulu orang percaya kepada sekolah negeri yang baik maka, sekarang saatnya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap SDN,” tandasnya. [wek]

Rate this article!
Tags: