Menyaksikan Sumpah Alquran Warga Desa Gebangan, Situbondo

Ngatimin menjalani sumpah dibawah kitab suci Alquran dengan disaksikan tokoh agama, tokoh masyarakat serta kades setempat. [sawawi]

Ngatimin Dituduh Punya Ilmu Santet Gara-gara Kelakar di Lahan Semangkanya
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Ribuan warga tumplek blek di halaman Masjid Miftahul Jannah Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Kamis (10/9) malam. Tumpahan warga itu tak bisa dibendung karena akan ada prosesi sumpah kepada salah satu warga setempat bernama Ngatimin yang dituduh memiliki ilmu santet. Upaya ini terpaksa ditempuh Ngatimin tak lain untuk membersihkan namanya dari tudingan warga yang disangka memiliki ilmu santet. Seperti apa kisahnya ?
Malam itu, sudah berkumpul jajaran Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) Kapongan. Mulai Kapolsek, Danramil, Camat dan sederet tokoh agama dan tokoh masyarakat serta tokoh pemuda Desa Gebangan. Para pejabat yang ada di tingkat Kecamatan Kapongan itu ikut hadir untuk memastikan jalannya sumpah berlangsung dengan aman dan lancar. “Alhamdulillah, pelaksanaan sumpah Alquran untuk Ngatimin yang dituding memiliki ilmu santet berjalan aman dan kondusif,” kata Kapolsek Kapongan, AKP Pramana.
Pramana bercerita, awalnya Ngatimin tidak terima dirinya dituding memiliki ilmu santet. Agar tudingan itu tidak benar, lelaki yang sudah berusia paroh baya itu meminta untuk dilaksanakan sumpah Alquran di depan warga.
Ngatimin merasa tak terima dituding memiliki ilmu tenung atau yang lebih dikenal dengan santet oleh salah satu warga desa setempat. “Ya dia (Ngatimin, red) meminta menjalani sumpah Alquran di depan ribuan warga,” jelasnya.
Pramana memastikan, proses sumpah Alquran tidak sembarangan, melainkan harus disaksikan oleh Forkopimka Kapongan. Bahkan sejumlah kepala desa dan ribuan warga setempat, ikut mengiringi jalannya pelaksanaan sumpah Alquran yang dipimpin oleh Habib Yahya. “Yang menjadi korban tertuduh, Ngatimin (60) warga asal Dusun Krajan, Desa Gebangan. Tempat pelaksanaan sumpah digelar di Masjid Miftahul Jannah,” jelas Pramana.
Sementara itu Kades Gebangan Joko Sabar menjelaskan, sumpah Alquran yang dilaksanakan sekitar pukul 19.30 itu setelah korban tertuduh yang berprofesi sebagai petani buah semangka itu, sempat melontarkan kata-kata kurang sopan di depan warga.
Ngatimin, lanjut Kades Joko Sabar, berkelakar bahwa barang siapa yang mencuri semangka di lahan sawahnya maka perut pelaku pencurian tersebut akan langsung sakit. “Ya dia sempat mengeluarkan kata-kata seperti itu. Bagi pelaku pencuri tanaman buah semangka akan sakit dan bahkan bisa mati,” urai Kades Joko Sabar.
Dengan adanya sesumbar tersebut, lanjut Joko Sabar, warga Desa Gebangan mulai curiga terhadap Ngatimin yang memiliki ilmu hitam (ilmu santet) dan sejenisnya hingga bisa mematikan warga. Tak disangka, pada saat yang bersamaan ada salah satu tetangga Ngatimin jatuh sakit dan pernah bermimpi bertemu dengan wajah Ngatimin.
“Dengan dasar mimpi tersebut, warga kemudian mulai menduga bahwa Ngatimin yang mengirim ilmu santet. Tak disangka juga dalam waktu tidak terlalu lama, Desa Gebangan mulai heboh dengan ulah Ngatimin,” lanjutnya.
Satu hingga beberapa hari kemudian, terang Joko Sabar, kecurigaan warga atas ilmu santet yang dimiliki Ngatimin semakin meluas. Bahkan, dari pembicaraan tetangga terdekat, tudingan itu semakin kuat menjadi buah bibir warga. Nah berawal dari pembicaraan Ngatimin itulah, membuat warga Desa Gebangan semakin resah.
“Semakin banyak warga yang menuding Ngatimin punya ilmu santet. Namun kami patut bersyukur setelah pembacaan sumpah Alquran, situasi Desa Gebangan mulai kondusif,” jelas kades dua periode itu.
Terpisah, usah menjalani sumpah Alquran, Ngatimin secara terus terang mengakui ia tidak memiliki ilmu hitam seperti yang dirumorkan warga Desa Gebangan. Semua tudingan itu dalam pandangan Ngatimin hanya fitnah untuk mendiskreditkan nama baiknya di depan umum.
“Karena saya merasa tidak mempunyai ilmu santet seperti yang dituduhkan warga, ya akhirnya meminta pihak terkait untuk mengadakan sumpah Alquran. Langkah ini bertujuan agar masyarakat percaya bahwa saya memang benar tidak memiliki ilmu santet,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: