Menyiapkan Perempuan sebagai Benteng Peradaban

Norma Setyaningrum SPd

Norma Setyaningrum SPd

Peringatan Hari Perempuan Internasional (8/3) kemarin yang lalu dijadikan momentum untuk memotivasi dan mengingatkan posisi strategis perempuan.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Norma Setiyaningrum SPd, perempuan menjadi bagian penting bagi kemajuan sebuah peradaban. Perempuan menjadi benteng kokoh dalam menjaga budaya positif dalam keluarga dan masyarakat. Dengan kemampuannya yang dapat melakukan banyak aktivitas dalam satu waktu (multitasking), menjadikan perempuan sebagai simbol dinamisasi dan efektivitas.
“Di Era Digital ini, masyarakat dihadapkan pada tantangan untuk memanfaatkan dampak positif dan membentengi dari dampak negatif kemajuan teknologi dan globalisasi. Peran sebagai benteng kebudayaan dan kemampuan multitasking perempuan itu berpotensi untuk membuatnya semakin produktif dan efektif menjawab tantangan di era digital,” kata Ustadzah Norma-sapaan akrabnya.
Sebab perempuan memerankan peran utamanya sebagai benteng kebudayaan, perempuan dapat memanfaatkan era digital untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Perempuan tak perlu harus bekerja di luar rumah yang menyita peran domestiknya, karena di rumah pun mereka bisa beraktivitas ekonomi dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang di era digital sekarang ini.
“Bertepatan dengan Milad ke-40 kami. Kami gelar kegiatan dengan format business day. Anak-anak pilih daerah di Indonesia untuk dipelajari budayanya. Dengan mengenakan pakaian adat, siswa menjual makanan asal daerah itu. Ada Amplang Palembang, ada serabi, pia Yogyakarta, kue lumpur Jatim. Jadi sesuai daerah yang mereka pilih. Kenalkan budaya sambil berjualan untuk pupuk jiwa entrepreneur. Beri motivasi ke anak dan wali murid menjadi target kami. Ternyata pembelinya tidak hanya sesama siswa atau orangtua dan wali murid, namun juga warga sekitar,” jelasnya.
Pembekalan materi life skill, kata Norma, juga diberikan ke murid. Penekanannya kemandirian dan lainnya. Mulai mencuci pakaiannya sendiri dan lainnya. Harapannya siswa kelak bukan saja menjadi pekerja namun juga pengusaha. Untuk itu jiwa kreatif, inovatif dan entrepreneur ditanamkan.
“Bekal ini semua diberikan supaya anak kelak yang merupakan generasi emas mampu berjuang dengan aqidah yang kuat,” tandasnya. [fen]

Tags: