Menyiapkan Siswa Menghadapi USBN dan UNBK

0leh
Dewi Nurmalasari, MPd
Guru SMA N 15 Kota Surabaya 

Siswa kelas XII jenjang SMA/MA pada semester ini mulai sibuk menyiapkan diri menghadapi serangkaian evaluasi. Selama empat hari (28 – 31/1)) para siswa menjalani simulasi UNBK. Latihan mengerjakan soal-soal berbasis komputer secara on line. Hal ini dilakukan agar pada saat pelaksanaan hari H nanti tidak gugup dan berjalan lancar. Evaluasi yang akan dihadapi oleh mereka antara lain ulangan harian, ujian akhir sekoalh, ujian praktik, ujian sekolah, USBN dan puncaknya adalah UNBK. Serangkaian evaluasi yang cukup padat dan melelahkan.
Baru-baru ini Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah merilis kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kisi-kisi dirilis dengan tujuan memberikan arah yang harus dipersiapkan oleh siswa untuk menghadapi ujian tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan No 4 tahun 2018, USBN merupakan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Standart Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan dan prestasi belajar. Soal pada USBN direncanakan 90% berbentuk pilihan ganda dan sisanya 10% berbentuk uraian.
Ujian Nasional merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kopetensi Lulusan. Mata pelajaran yang diujikan pada jenjang SMA/MA ada 4 yang wajib yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa inggris dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Siswa jurusan IPA dapat memilih salah satu antara biologi, kimia atau fisika. Sedangkan siswa jurusan IPS dapat memilih geografi, sosiologi atau ekonomi. Mata pelajaran yang diujikan untuk jenjang SMK matematika, bahasa Indonesia , bahasa Inggris dan teori kejuruan. Disarankan untuk memilih mata pelajaran pilihan berdasarkan kemampuan, bukan karena ikut-ikutan kawan.
Pelaksanaan UN pada awalnya direncanakan bulan April. Dengan pertimbangan berbagai hal UN dimajukan pada akhir bulan Maret. Pelaksanaan untuk siswa SMK lebih awal yaitu tanggal 25 s.d 28 Maret 2019. Sedangkan pada jenjang SMA/MA dilaksanakan selama 4 hari dimulai tanggal 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Soal UN 100% berbentuk pilihan ganda dimana terdapat 20 sd 25 % soal berasal dari pusat.
Pada hari pelaksanaan evaluasi di atas merupakan hari yang sangat menegangkan bagi siswa. Bagaimana tidak tegang, materi pelajaran yang dipelajari selama tiga tahun dievaluasi ketercapaiannya dalam waktu beberapa hari saja. Hasilnya menentukan nasib selanjutnya. Bagi siswa SMP/MTS hasil ujiannya dipergunakan untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut. Pastinya harus bekerja keras untuk mendapat nilai yang bagus agar dapat menentukan pilihan SMA favorit yang diinginkan. Sedangkan di jenjang SMA/MA harus berjuang untuk mendapatkan nilai yang dapat melampoi batas minimal yang ditentukan. Predikat lulus sangat dibutuhkan utamanya bagi siswa yang akan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Seandainya siswa yang telah diterima pada Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN akan dibatalkan jika hasil UN tidak lulus.
Apa yang harus dipersiapkan agar siswa menyongsong USBN dan UNBK secara komprehensif. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain : Pertama, Menganalisis kisi-kisi yang telah dirilis oleh BSNP. Menghadapi ujian atau pengukuran capaian kompetensi sangat membutuhkan kisi-kisi. Hal ini untuk memfokuskan apa yang harus dipelajari. Kopetensi yang harus dikuasi siswa sangat banyak, sesuai dengan Standar Ketuntasan Lulusan. Materi pelajaran yang telah dipelajari selama tiga tahun diukur dengan kemampuan mengerjakan soal antara 40 sd 50 soal saja. Maka dari itu harus pandai-pandai menganalisis kisi-kisi tersebut. Dalam kisi-kisi terdapat indikator soal, fokus ke bagian itu analisisnya, agar dapat memprediksikan soal yang mungkin keluar di ujian.
Kedua, Membaca ulang materi. Membaca merupakan kegiatan belajar yang tidak bisa ditinggalkan. Di dalam kisi-kisi terdapat materi yang akan diujikan. Agar siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari dengan baik diperlukan membaca. Usahakan membaca tidak terlalu dekat dengan waktu atau jadwal evaluasi. Baca sedikit-demi sedikit, artinya jangan membaca materi baru sebelum materi yang dipelajari benar-benar paham. Ibarat mengisi botol dengan mulut botol yang kecil, masukkan isi botol sedikit demi sedikit agar tidak banyak yang tumpah. Demikian pula dengan membaca. Banyak membaca tanpa fokus akan sulit ditanamkan dalam otak, sulit diingat kembali tumpah begitu saja. Proses pengulangan sangat penting untuk menguatkan daya ingat.
Ketiga, Memprediksi soal. Dari indikator soal dapat memprediksi soal yang bakal keluar. Contoh, indikator soal menentukan letak unsur dalam sistem periodik dengan diketahui nomor atomnya. Maka yang dipelajari seputar atom unsur dengan caranya menetukan letaknya. Pelajari konfigurasi elektron, elektron valensi dapat menentukan golongan dan bilangan kuantum utama menunjukkan periode. Prediksi soalnya bisa dibuat sendiri namun jika kesulitan membuat soal sendiri, hal itu tidak terlalu menjadi masalah. Prediksi soal dapat diperoleh melalui literatur yang ada, atau selancar menggunakan internet.
Keempat, Latihan soal secara intensif. Tidak hanya gerakan olah raga atau olah fisik yang perlu latihan. Mengerjakan soal juga butuh latihan. Tujuannya untuk dapat menemukan cara yang mudah jika menghadapi soal yang bermacam-macam polanya. Latihan diperlukan untuk menghadapi berbagai bentuk dan pola soal agar terbiasa mengerjakan soal yang beragam. Latihan mengerjakan soal lebih intensif dapat dilakukan di rumah atau di sekolah pada jam ke nol. Dapat juga dilakukan dengan cara menyediakan jam tambahan dihari sabtu saat libur sekolah. Soal UNBK maupun soal USBN memiliki komposisi soal mudah 30%, sedang 50% dan sulit 20%. Siswa berlatih untuk tidak terjebak mengerjakan soal sulit sehingga menghabiskan waktu. Strategi dalam mengerjakan soal juga perlu latihan.
Kelima, Menyiapkan mental dan fisik. Menyiapkan diri secara mental dan fisik sangat penting. Jaga kesehatan, istirahat cukup mengatur pola makan yang sehat, jaga kebersihan agar pada saatnya tiba tubuh siap. Perlu diingat didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Menyiapkan tubuh yang fit dan mental siap tempur menghadapi ujian. Keenam, Beradaptasi dengan perangkat computer. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adaptasi dengan perangkat komputer. USBN dan UN berbasis komputer, mau atau tidak mau harus paham dengan alat tersebut. Bagaimana cara mengoperasikan, tombol-tombol yang perlu diperhatikan. Karena kadang-kadang komputer dengan merk yang berbeda letak tombol nya berbeda. Jika paham dengan alat yang digunakan insyaa Allah dapat memperlacar proses pengerjaan ujian.
Masih cukup waktu untuk menyiapkan siswa menghadapi serangkaian evaluasi. Semoga semua dapat berjalan lancar dan berhasil dengan nilai yang memuaskan aamiin.

————- *** —————

Tags: