Menyoal Daya Saing Digital Indonesia

Hadirnya pandemi Covid-19 memang memberikan dampak duka mendalam bagi setiap negara di dunia. Biak secara kesehatan maupun ekonomi. Tanpa terkecuali di negeri kita tercinta Indonesia. Namun meski demikian, hadirnya pandemi Covid-19 ini, sejatinya telah memberikan pematik tersendiri buat penyesuaian dalam revolusi digital. Iya, harus jujur kita akui bersama bahwa beradaptasi dengan revolusi digital menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari jika setiap negara ingin survive berdinamika di tengah ekonomi digital.

Oleh sebab itu, hadirnya percepatan transformasi digital perlu mendapat perhatian dan dukungan kita bersama. Termasuk dukungan infrastruktur, penguatan talenta sumber daya manusia (SDM) dan kesiapan transformasi. Logis adanya, di masa pandemi maupun next pandemi. Cepat atau lambat, akan mengubah secara struktural, cara kerja, cara beraktivitas, cara berkonsumsi, cara belajar, cara bertransaksi yang sebelumnya offline dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke online dan digital. Kondisi tersebut, setidaknya menyadarkan pada kita publik bahwa untuk menjadikan sektor digital sebagai pendorong ekonomi pada masa mendatang harus disertai upaya ekstra keras dari semua pemangku kepentingan.

Berdasarkan data International, Institute for Management Development (IMD) World Digital Competitiveness 2019, Indonesia berada di posisi 56 dari 63 negara pada 2019. Melalui sektor kesiapan skill dan kemampuan SDM, peringkat Indonesia masih berada di atas 50. Begitupun, dalam hal daya saing digital posisi Indonesia masih di bawah jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Thailand di posisi 40, Malaysia 26, Singapura nomor 2. Sedangkan, terkait anggaran pengeluaran pendidikan yang ada di posisi 57, lalu pencapaian tingkat pendidikan di posisi 58 dan rasio lulusan dalam bidang sains di urutan ke-50.

Data tersebut, menunjukkan pada kita semua bahwa daya saing digital Indonesia masih rendah. Oleh karenanya, SDM negeri ini perlu memacu diri untuk membangun ekosistem digital yang lebih maju. Demi memperlancar pekerjaan pemerintah, dunia bisnis, dan masyarakat secara umum.

Ani Sri Rahayu
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Rate this article!
Tags: