Menyusui Bayi Prematur

Oleh:
dr. Sonya Selly Hermawati
KonselorLaktasi

Mempersiapkan generasi cemerlang di masa depan merupakan tanggung jawab semua pihak. Langkah awal untuk membentuk generasi cemerlang adalah melalui pemberian makanan awal yang benar, dengan kualitas dan kuantitas yang optimal.Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alami dan terbaik bagi bayi baru lahir terlebih pada bayi yang lahir prematur.
Kondisi bayi prematur yang rentan sangat membutuhkan nutrisi optimal agar tetap sehat. ASI dari ibu bayi prematur mengantongi protein tinggi dan dibekali zat yang mendukung penyerapan vitamin D. Juga menyuguhkan bayi dengan substansi yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena bayi prematur lahir sebelum sistem jaringan mereka terbentuk sempurna, komposisi unik dari ASI jauh lebih bermanfaat bagi perkembangan otak mereka ketimbang bayi yang terlahir cukup umur. ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Bayi prematur yang diberi susu formula berisiko untuk terkena necrotising enterocolitis, yaitu kondisi di mana bagian dari usus mengalami kematian jaringan. Sebisa mungkin usahakan bayi menerima ASI sebagai makanan pertamanya, walaupun banyak hal menghalangi. Pemberian ASI kepada bayi bukan hanya memberikan manfaat bagi bayinya saja, namun juga memberikan keuntungan bagi si ibu yang sedang menyusui.
PemberianASI pertama yang keluar dari payudara ibu (kolostrum) segerasetelahlahirjuga tak kalah penting sebab memiliki kandungan zat gizi yang sangat kaya dan diperlukan bagi bayi baru lahir serta dapat memperlancar produksi ASI selanjutnya.Karena begitu besar manfaat dari ASI, maka organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) dan UNICEF (the United Nations International Children’s Emergency Fund) menganjurkan agar para ibu memberikan ASI eksklusif yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan. Akan tetapi, tidak selama kegiatan yang satu ini dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan terutama pemberian ASI pada bayi prematur yang menjadi kendala tersendiri bagi para ibu dan tenaga kesehatan karena berbagai hal yang menghalanginya. Kondisi bayi prematur umumnya berbeda dengan bayi yang dilahirkan normal. Usia belum cukup umur / bulan membuat tubuh bayi prematur masihlah begitu rentan. Apalagi kondisi ini membuat daya hisap dan menelan pada bayi prematur belumlah baik.Persalinan “khusus” pada bayi prematur membuat perlakuan kepadanya pun perlu pertimbangan banyak hal. Tidak bisa disamaratakan satu tindakan untuk semua bayi prematur, mengingat setiap rentang prematuritas dan berat lahir setiap bayi membawa konsekuensi kemampuan yang ia miliki. Bayi yang lahir kurang dari 28 minggu dengan berat lahir kurang dari 1000 gram, misalnya, tentu tidak dapat disamakan perlakuan pemberian ASI dengan bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 34-36 minggu yang organ tubuhnya relatif sudah lebih matang. Keadaan yang tidak memungkinkan untuk rawat gabung pun menjadi salah satu penyebab kendala.Bayi prematur yang dirawat terpisah dengan ibu atau dirawat di ruang perawatan khusus atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit) biasanya membuat produksi ASI ibu tidak seoptimal bila bayinya dirawat gabung. Untuk mengoptimalkannya cobalah memerah ASI usai melahirkan. Baik Caesar maupun normal, pemberian ASI perah ini tetap dapat dilakukan.Sebaiknya ibujugaikut serta merawat bayinya saat di ruang NICU, seperti memberi minum dan mengganti popok, sehingga menguatkan ikatan batin ibu dan bayi.
Usahakan untuk memompa sekitar 8-10 kali dalam satu hari (setiap 2 sampai 3 jam).Memompa ASI secara teratur membantu tubuh memproduksi ASI dengan lancar dan mencegah ibu mengalami mastitis (infeksi pada payudara). Selainitu, dianjurkanibu terus memerah ASI serta menyimpannya sebagai persediaansehingga ASI perahdapatdiberikankapansaja menggunakan cangkir khusus (cup feeder) atau dengan selang (orogastric tube). Hanya saja, pada beberapa bayi prematur biasanya memiliki permasalah dalam mengkoordinasikan, menelan, menghisap dan bernapas dengan baik ketika mereka menerima cairan. Jadi perhatikan betul kondisi ini dengan baik.Pada bayi prematur yang telah mulai memiliki kemampuan mengisap namun produksi air susu ibu belum memadai, maka dapat dilakukan dengan bantuan lactation aid yang diisi ASI donor. Alat bantu ini juga dapat digunakan pada ibu yang sudah memproduksi ASI memadai namun kemampuan bayi untuk mengisap masih lemah, sehingga botol lactation aid diisi dengan ASI perah.
Terdapat metode yang dapat membantu bayi lebih cepat berhasil menyusu ASI langsung di payudara ibu. Metode ini bernama perlekatanmetode kangguru (PMK) yang merupakan proses perawatan bayi dengan cara meletakkan bayi tepat dibagian dada ibu sehingga kulit ibu dengankulitbayibersentuhanlangsung. Bayi juga tidak memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, hanya dipakaikan popok Hal ini dilakukan untuk menghangatkan bayi dengan cara alami lewat kontak kulit ke kulit (skin to skin). Selain membuat bayi merasa lebih hangatdannyaman, metode yang satu ini diyakini dapat membuat ibu meningkatkan pasokan ASI nya, serta membuat ikatan yang erat antara ibu dan bayi.
Selain kondisi bayi, kondisi ibu juga dapat memengaruhi pemberian ASI kepada bayi prematur. Terkadang ada ibu yang sukar atau bahkan belum memproduksi ASI, sehingga perlu dicarikan jalan keluar yang terbaik bagi bayi dan ibu. Pada kondisi seperti ini sebaiknya bayi diupayakan tetap mendapat ASI donor pasteurisasi dari ibu yang juga memiliki bayi prematur yang usia gestasi (usia kehamilan saat bayi lahir) relatif sama dengan bayi agar mendapatkan komposisi zat gizi yang relatif sama. Perlu diketahui, ASI adalah zatspesifik yang komposisi zat gizinya berubah-ubah sesuai kebutuhan bayi. SetiapASI donor yang akandiberikan kepada bayi, harus telah lolos skrining, seperti bebas dari infeksi HIV dan hepatitis, serta dipasteurisasi demi keamanan dan kesehatan bayi penerima. Di sinilah pentingnya ibu mulai mencari pendonor ASI sejak masa kehamilan, sebagai antisipasi apabila bayinya terpaksa lahir prematur dan membutuhkan ASI donor.
Untuk itu, alangkah lebih baik untuk terus mempelajari sebanyak mungkin segala hal tentang tata cara menyusui yang baik. Jika saja ibu tahu bahwa akan beresiko melahirkan bayi prematur maka segera cari tahu cara menyusui bayi prematur dengan baik. Misalkan dengan membaca buku tentang tata cara menyusui bayi prematur dengan lebih dalam dan lain sebagainya. Cara terbaik dalam mendapatkan informasi adalah menggalinya lewat sang ahli. Konsultan laktasi dapat ibu jadikan sebagai sumber informasi yang terpercaya. Orang-orang ini cukup terampil dalam membantu ibu yang tengah dalam proses menyusui bayi prematur.
Proses pemberian ASI pada bayi prematur pada dasarnya memerlukan waktu, kesabaran, dan dedikasi. Dukungan serta dorongan secara terus-menerus dari lingkungan sangat penting untuk keberhasilan menyusui bayi prematur. Peran keluarga sangat penting terhadap keberhasilan menyusui. Kelekatan ibu dan bayi dapat ditingkatkan dengan menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Peran ayah dan nenek si bayi juga sangat besar. Tumbuh kembang anak pada bayi yang disusui akan lebih optimal, karena bayi mendapat makanan terbaik dan stimulasi yang lebih omprehensif.

———— *** ————-

Rate this article!
Menyusui Bayi Prematur,5 / 5 ( 1votes )
Tags: