Meraih Doa Mustajabah di Bulan Mulia

Jaenal Sarifudin, MSi

Oleh:
Jaenal Sarifudin, MSi
Kepala KUA dan Mahasiswa S-3 Hukum Islam UII

Salah satu di antara keutamaan bulan suci Ramadan adalah bahwa bulan ini merupakan bulan mustajabah. Artinya bulan yang sangat baik untuk kita banyak memanjatkan doa. Doa-doa yang dipanjatkan oleh seorang muslim pun niscaya akan lebih besar kemungkinan dikabulkannya oleh Allah. Dalam rangkaian ayat yang memerintahkan ibadah puasa, juga dilanjutkan dengan ayat tentang berdoa. Hal ini mengisyaratkan bahwa di bulan suci ini baik sekali untuk digunakan dengan banyak-banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah. Baginda Nabi juga menyatakan dalam sabdanya bahwa bulan Ramadan merupakan bulan yang mustajabah.

Doa merupakan bagian dari ibadah. Setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang mukmin insyaAllah tidak ada yang sia-sia. Nabi menyampaikan dalam sabdanya; “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal, selama tidak ada muatan dosa di dalamnya dan tidak pula memutus silaturrahim. Pertama, akan dikabulkan doanya. Kedua, Allah akan menyimpan doa tersebut untuk (kebaikannya) di akhirat. Ketiga, Allah akan membuatnya terhindar dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad).

Setiap orang yang berdoa tentu berharap bahwa apa yang dipanjatkannya akan dikabulkan Allah. Agar doa kita mudah dikabulkan Allah seyogianya kita memperhatikan tuntunan, adab dan tatacara yang diajarkan oleh Rasulullah dalam berdoa. Di antara adab terpenting dalam berdoa yang harus diperhatikan adalah kita harus berupaya menjadi hamba Allah yang taat. Apabila ingin doa kita mudah dikabulkan Allah, maka berupayalah menaati seruan Allah. Selain itu upayakanlah berdoalah dengan khusyu’ dan yakin bahwa Allah Maha Mengabulkan doa. Janganlah meminta hal yang “aneh-aneh” dan hal yang mengandung unsur dosa/zhalim. Dalam hal permohonan yang bersifat khusus, baik sekali jika diawali dengan menunaikan shalat sunnah hajat. Dianjurkan pula membaca Asmaul Husna dan mengangkat kedua tangan saat berdoa.

Selain itu baik sekali untuk memperhatikan sistematika bacaan dalam berdoa yang dianjurkan. Mulailah rangkaian doa dengan membaca basmalah, memuji Allah (tahmid) dan bershalawat. Kemudian berdoa untuk orang tua. Baru setelahnya berdoa dengan doa-doa yang kita inginkan. Setelah itu tutuplah doa kita dengan membaca doa sapu jagat, shalawat dan tahmid.

Ada tempat dan juga waktu yang mustajabah. Baik sekali jika kita bertemu tempat yang mustajabah kita manfaatkan untuk berdoa di sana. Misalnya di tiga masjid suci, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Terutama di Multazam dan Raudhah. Juga di padang Arafah. Ada pula waktu yang mustajabah. Di antaranya saat menunaikan ibadah haji/umrah, terlebih saat wukuf. Pada hari Jumat, terlebih setelah shalat ashar dan saat Jumatan.

Kemudian juga di waktu sepertiga malam terakhir, waktu antara adzan dan iqamah, setelah shalat lima waktu, selesai khatam Alquran dan saat minum air zamzam. Di bulan suci Ramadahan ini di antara waktu yang terbaik untuk banyak memanjatkan doa adalah saat sepertiga malam terakhir. Juga saat kita berada di masjid untuk beribadah dan beriktikaf dan saat berbuka puasa.

Hal yang tidak kalah pentingnya agar doa kita mustajabah adalah bahwa kita harus menjaga kebersihan harta kita dan menghindarkan diri dari memakan makanan yang haram. Rasulullah pernah berpesan kepada salah seorang sahabat; “Baik-baiklah engkau dalam urusan makananmu (pastikan kehalalannya), niscaya doamu akan mudah terkabul.” (HR. Thabrani). [*]

Rate this article!
Tags: