Meraih Sukses Bersama Siswa

Ariyani Purwaningsih

Ariyani Purwaningsih

Di teras salah satu kelas di SDN Ketajen 2 Gedangan Sidoarjo, seorang guru tengah bercengkrama bersama para siswa. Ketika Bhirawa mencoba mendekat, ternyata mereka tengah asyik memasukkan sesuatu ke dalam sebuah kantong. Beberapa siswa tersebut ditemani sosok cantik nan kharismatik yang tidak lain adalah Ariyani Purwaningsih. Guru SDN Ketajen 2, Gedangan, Sidoarjo.
Sehari-harinya Ariyani disibukkan dengan aktivitasnya mengajar, mendidik, dan kini aktivitas bertambah. Yah, Ariyani sekarang tengah menikmati kebersamaan dengan siswa, untuk mengumpulkan tulisan-tulisan bersama.
Melalui program satu siswa satu hari satu tulisan (Sasi Sari Salis) bersama para siswa, semuanya harus mampu menyelesaikan satu tulisannya dalam bentuk apapun, baik puisi, cerpen, pantun, atau sekadar curhat. Selanjutnya semuanya dikumpulkan dalam satu kantung bernama kantung tulisan setiap siswa (Katulistiwa).
Perempuan penyuka mi godok Jawa ekstra sayur ini, memiliki impian untuk mengabadikan tulisannya bersama siswa dalam sebuah kumpulan catatan yang kelak akan dibukukan.
“Keinginan saya hanya sederhana, saya hanya ingin berkarya bersama siswa, mewujudkan cetak buku mereka, dan meraih sukses bersama mereka,” tutur Ariyani.
Guna mewujudkan mimpinya ini, Ariyani tidaklah tinggal diam. Berbagai kegiatan yang bisa mendukung mimpinya, ditempuhnya dengan senang hati. Di antaranya: Mengikuti pelatihan menulis, membaca buku-buku tentang kepenulisan, bergabung dalam komunitas menulis, memotivasi teman sejawat dan para siswa untuk gemar menulis, dan mengikuti lomba-lomba penulisan untuk mengasah kemampuannya.
Mimpi ini bukannya tanpa kendala, kerap kali support tidak didapatkannya dari teman sejawat maupun wali siswa. Namun, Ariyani berkeyakinan bahwa tidak ada usaha apapun yang sia-sia. Motif itu jualah yang menjadikannya tetap teguh dalam pendirian dan mengajak siswa untuk istiqamah dalam menulis.
“Saya tidak peduli apapun kalimat-kalimat yang bisa melemahkan. Panen itu tidak sekarang, namun suatu hari nanti saya pasti akan memanen hasilnya. Yang terpenting, hargailah siswa sebagai manusia yang tak sempurna, dengan mengembangkan kelebihan mereka,” curhat Ariyani pelan. [why]

Rate this article!
Tags: