Merasa Bangga Diundang di Grahadi, Sediakan Aneka Hidangan Merakyat


Surabaya, Bhirawa

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2014 – 2019 tampaknya bukan hanya ditunggu-tunggu, Dr H Soekarwo SH, MHum dan Drs H Saifullah Yusuf saja. Tapi juga orang lain yang mendapatkan berkah atas pelantikan itu.
Mereka yang ikut kecipratan berkah pelantikan adalah para PKL yang diundang secara khusus untuk menjamu ribuan masyarakat yang datang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya dalam acara pesta tasyakuran dan orasi politik Pakde Karwo dan Gus Ipul, Rabu (12/2).  Sebanyak 24 rombong dari 12 PKL yang biasa mangkal di sekitar Gedung Negara Grahadi Jl Gubernur Suryo dan Kantor Gubernur Jatim di Jl Pahlawan disiapkan untuk memberikan hidangan makan siang kepada tamu undangan.
Salah seorang PKL yang mendapatkan berkah pelantikan itu adalah Khasan yang berjualan Soto Ayam Kaliasin Cak San. Khasan biasa berjualan soto di daerah Kaliasin dekat Tunjungan Plaza (TP) Surabaya. Orang asli Lamongan ini merasa bersyukur dan senang karena dapat undangan untuk menyajikan sotonya di Gedung Negara Grahadi.
“Alhamdulillah senang sekali. Saya merasa bangga karena dapat menyajikan soto saya di sini (Grahadi). Memang ini bukan yang pertama kali saya diminta untuk menyajikan soto di Grahadi. Tapi kan ya jarang-jarang tidak setiap tahun diundang,” kata Cak San, begitu ia biasa disapa.
Untuk mempersiapkan acara di Grahadi ini, ayah delapan anak dan 14 cucu ini mengaku tak memberikan menu khusus atau spesial. Yang ia sajikan berupa menu soto yang biasa ia jual sehari-hari. “Saya diberikan jatah 200 porsi soto untuk dua rombong,” ungkapnya.
Agar bisa konsentrasi memberikan pelayanan yang baik di Grahadi, Cak San mengaku tak jualan di Kaliasin. Ia bersama isterinya hanya menyajikan soto di Grahadi. “Saya siapkan 10 ayam kampung dan 10 kilogram beras untuk menyajikan 200 porsi soto. Satu porsinya dihargai Rp 10 ribu,” jelasnya.
Menurut dia, ia diberi tahu orang Pemprov Jatim untuk ikut menyajikan hidangan saat acara pesta pelantikan seminggu yang lalu. Lamanya waktu pemberitahuan itu membuat ia dapat mempersiapkan segala sesuatunya. “Saya mulai persiapan sejak pukul 03.00 pagi. Mungkin di acara ini saya bisa untung sebesar Rp 500 ribu,” katanya.
Rasa bahagia dan senang juga dilontarkan M Irsyad yang menyajikan pecel Blitar dengan jumlah 300 porsi. Irsyad bersama isterinya, Bu Mamik biasa mangkal di Taman Prestasi di belakang Gedung Grahadi pada Minggu. Untuk hari-hari biasa, ia buka lapak di daerah Gayungsari komplek Dinas Pengairan Provinsi Jatim.
Sama seperti Cak San, menyajikan menu pecel Blitar di Gedung Grahadi ini juga bukan yang pertama bagi Irsyad. Sebab setiap ada acara besar di Grahadi, pemprov sering mengundang pecel yang dijualnya untuk ikut menjadi hidangan di Grahadi.
“Akhir-akhir ini sering banyak undangan untuk menyajikan prasmanan. Bahkan mulai Senin kemarin hingga Jumat besok saya tak jualan karena banyak undangan prasmanan. Khusus di acara ini saya diminta menyajikan 300 porsi dan dibantu lima orang,” ungkapnya.
Meski mengundang PKL untuk hidangan di Grahadi, Pemprov Jatim tak ingin menu yang disajikan menu yang biasa atau kurang terjamin kelezatannya. Karena itu PKL yang menyajikan menu kemarin sudah melewati seleksi, baik rasa dan kebersihannya. Salah satunya adalah lontong balap BNI, yang biasa mangkal di daerah Jl Ngagel Jaya Utara Surabaya.
“Saya sudah empat kali diundang di Grahadi untuk menyajikan menu lontong balap. Kali ini saya diminta untuk menyiapkan 600 porsi lontong balap, dengan setiap porsinya dihargai Rp 8 ribu. Saya merasa senang karena diundang lagi di Grahadi,” kata Khusairi, pemilik lontong balap.
Sementara Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim Riang Sudarmanto selaku penanggung jawab hidangan di acara pesta tasyakuran dan orasi politik di Gedung Grahadi, mengatakan, awalnya pemprov hanya menyiapkan hidangan sebanyak 3 ribu porsi. Namun jumlah itu diperbesar mencapai 5 ribu porsi karena diprediksi masyarakat yang datang mencapai 5 ribu orang.
“Kita antisipasi saja. Lebih baik lebih dari pada kurang. Dari informasi dari Biro Humas, undangan resmi yang disebar sebanyak 2.700 undangan. Tapi diperkirakan undangan yang hadir sebanyak 5 ribu orang, makanya kita siapkan sebanyak itu pula,” kata Riang.
Menurut dia, tak semua PKL yang diundang untuk menyajikan hidangan di Gedung Grahadi disanggupi. Ada beberapa PKL yang menolak dengan alasan keterbasan tenaga jika harus ikut di Grahadi. Salah satunya soto Cak Min yang biasa mangkal di kawasan Kantor Gubernur Jatim.
“Untuk VIP kami siapkan menu untuk 80 undangan dari katering Ria Galeria. Alhamdulillah semua PKL yang kami undang kesini mereka senang semua. Sebab mereka tak perlu repot-repot berjualan seharian,” pungkasnya.
oleh : Zainal Ibad