Mercon Meledak,4 Tewas di Kota Malang

Mercon Meledak,4 Tewas di Kota MalangKota Malang, Bhirawa
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, mengaku kaget mendengar kabar meledaknya mercon untuk persiapan pengajian dan membuat tewasnya empat warga, Minggu (25/10).
Orang nomor dua di Kota Malang itu, langsung  mendatangi tempat kejadian untuk melihat langsung puing-puing ledakan, dan mendatangi rumah korban, di Jalan Parseh Jaya Gang Cimondelan Kelurahan Bumiayu Kota Malang.
“Ini tidak boleh terjadi, pembuatan mercon untuk pengajian itu melanggar. Saya akan meminta kepada pemimpina jamaah untuk tidak lagi mengunakan mercon. Membuat mercon ini perbuatan yang sia-sia dan dibenci Allah,”tutur Sutiaji, Senin (26/10) kemarin.
Menurut Sutijai, apapun bentuknya pengajian itu, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, makanya tidak boleh diikuti dengan perbuatan yang mubazir. Karena mubazir itu merupakan perbuatan setan.
Sutiaji, datang di Tempat Klejaina Perkara (TKP), sekitar  pukul 12.00 WIB, sesaat setelah tim jihandak Polda Jatim melakukan olah TKP. Selanjutnya pria yang juga ustad ini, memerintahkan pemadam kebakaran untuk menyiram air di sekitar TKP.
“Sebaiknya disiram dulu biar jika ada sisa-sisa bahan peledak tidak berbahaya, dan  lokasi juga bisa segera dibersihkan, selaian itu biar tidak terlalu panas,”tutur Wakil Wali Kota Malang itu.
Peristiwa naas ini, menurut Sutiaji tidak boleh terulang lagi, masyarakat telah salah dalam memaknai pengajian. Makanya pihaknya akan meminta kepada pimpinan pengajian agar melarang masyarakat membawa mercon dalam pengajian.
Akibat ledakan dahsat itu  ada empat korban meninggal mereka adalah  Yuli (20) meninggal di lokasi dan langsung dibawa ke Kamar Mayat RSSA, Senin 26/10 pukul 03.00 WIB dini hari,  tiga korban lainya Anto (25) Muhamad Risqi Ferdiansah (9 bulan) dan Samsul (25) juga tewas karena menderita luka bakar yang cukup serius. Semua korban sudah dimakamkan di pemakaman setempat.
Umi Zurairah, warga yang berdekatan dengan tempat kejadian mengutarakan,  bahwa saat kejadian pihaknya berada didalam rumah. Ia tidak mengalami luka sedikitpun, tetapi dari raut wajahnya terlihat sangat berduka, karena harus kehilangan Muhammad Riski Ferdiansah, yang tidak lain merupakan cucu Umi Zurairah.
Selain itu, menantunya bernama Sholihinm (37)  dan cucunya    Bahrul Ulum (10 tahun), yang merupakan kaka dari Riszki Ferdiansah juga mengalami luka cukup serius namun keduanya sudah diperbolehkan pulang.
Sementara itu, sang pemilik  rumah suami istri Nawardi dan Mardiyati, selamat, karena waktu kejadian  tidak ada ditempat. Bahkan keduanya belum dikatahui keberadaannya. Sementara hanya kerabatnya saja yang membersihkan puing-puing dilokasi kajadian.
Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata menyatakan olah TKP ledakan petasan di Jalan Kiyai Parseh Raya, Bumiayu, Kedung Kandang, sudah selesai dan kejadian itu murni kecelakaan. Tidak ada tindakan terorisme, ini murni petasan yang dibuat dan meledak.
Tim Labfor Polda Jatim dan Jihandak Brimob kemudian membawa barang bukti berupa bubuk campuran bahan kimia pembuat petasan untuk dimusnahkan di markas Brimob, Ampeldento.    “Ada bahan di atas 5 kg yang siap jadi bahan peledak kami musnahkan,” tegasnya
Singgamata menambahkan, meski sudah selesai olah TKP, namun ia tetap melanjutkan penyidikan, saat ini tujuh orang sudah diperiksa sebagai saksi dan pemilik rumah, Nawardi, sedang dicari keberadaannya untuk dimintai keterangan.[mut]

Rate this article!
Tags: