Merekonstruksi Sejarah dengan Belajar di Museum

Ratusan murid taman kanak-kanak melakukan kegiatan belajar di museum Anjuk Ladang dan berinteraksi langsung dengan benda – benda purbakala jaman pra sejarah. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Sebanyak 150 murid dari berbagai Taman Kanak – kanak (TK) di Kabupaten Nganjuk mengikuti kegiatan Belajar di Museum. Setelah murid dari pendidikan usia dini, program serupa juga dilaksanakan untuk siswi tingkat SD, SMP dan SMA.
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nganjuk dilaksanakan sebagai rangkaian memperingati Hari Museum Nasional Tahun 2019. Dengan mengambil tema, Mengenal Warisan Budaya Daerah Kabupaten Nganjuk Melalui Koleksi Meseum Anjuk Ladang, maka mengajak para generasi muda untuk dapat mengenal sejarah peninggalan purbakala dan koleksi benda pusaka yang ada.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Pemkab NganjukNganjuk, Amin Fuadi, kegiatan ini untuk meningkatkan minat masyarakat khususnya generasi muda di Kabupaten Nganjuk untuk berkunjung ke museum.
“Ini adalah salah satu upaya dari pemerintah untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang sejarah dan koleksi benda – benda pusaka yang ada di Meseum Anjuk Ladang serta fungsi dari museum itu sendiri,” ungkap Amin Fuadi.
Lebih lanjut, Amin Fuadi menjelaskan, di era milenium ini masyarakat utamanya pelajar sudah tak memiliki minat untuk berkunjung ke museum. Padahal salah satu indikator sebuah daerah atau negara yang maju yaitu banyaknya orang yang berkunjung ke museum.
“Museum adalah jendela untuk melihat kebesaran masa lalu sekaligus untuk menumbuhkan semangat di masa depan, karena orang tidak akan pernah sukses melihat ke depan kalau mereka tidak tahu apa yang terjadi di belakang,” katanya.
Amin Fuadi juga menegaskan, seluruh pelajar harus mengetahui sejarah yang merupakan peristiwa penting masa lalu, yang dapat dijadikan seseorang sebagai pembelajaran dalam menjalani kehidupan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Baik itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
Dengan mempelajari peristiwa masa lalu, maka diharapkan dapat memetik berbagai hikmah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi, menjadikannya sebagai pedoman hidup, sehingga masyarakat tidak melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya.
Sementara itu, generasi muda adalah salah satu elemen masyarakat yang wajib belajar dari peristiwa masa lalu tersebut, mengingat generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan tongkat estafet pemerintahan dan kepemimpinan di negeri ini di masa mendatang. Sehingga dengan pemahaman sejarah yang baik, diharapkan kelak generasi muda dapat mengambil keputusan penting dengan menjadikan sejarah sebagai salah satu pertimbangan.
Sejumlah guru TK yang mendampingi para murid mengapresiasi kegiatan belajar di museum yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Nganjuk. Endang Sulastri, salah satu guru TK menegaskan, kegiatan belajar di museum dapat merekonstruksi peristiwa masa lalu. Ada banyak cara yang dapat dilakukan generasi muda yang salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan pembelajaran melalui museum sejarah.
Salah satu yang menjadi keunggulan museum sebagai pembelajaran sejarah adalah ketika pengunjung dapat melihat atau meraba langsung berbagai benda peninggalan bersejarah. ”Dengan benda peninggalan bersejarah ini, tentunya dapat membantu pengunjung belajar langsung dari sumber sejarah yang dapat memudahkan untuk berimajinasi,” ujar Endang Sulastri. [ris]

Tags: