Meriahnya Festival Salak Wedi di Bojonegoro

Gunungan salak diarak keliling desa dalam acara Festival Salak Wedi yang di selenggarakan di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. [achmad basir]

Jumlah Panen dan Permintaan Menggeliat, Dongkrak Potensi Wisata Agro

Kab Bojonegoro, Bhirawa
Kenikmatan salak wedi sudah dikenal sejak dulu. Seperti halnya dengan cerita warga setempat, bahwa salak wedi sudah dikenal secara turun-temurun, dan sangat disukai masyarakat karena rasanya yang enak itu.
Guna melestarikan keberadaan salak wedi, dilaksanakanlah kegiatan Festival Salak yang merupakan rangkaian dari Haul KH Basir Mujtaba ke-95. Panitia acara menyiapkan 50 ribu buah salak wedi yang bisa dinikmati masyarakat secara gratis. Selain dibuat gunungan, salak wedi juga disajikan berjejer agar bisa menikmati.
Warga yang berkumpul di Balai Desa Wedi Kecamatan Kapas Bojonegoro, yang menarik tiap-tiap RT mengenakan kostum beraneka warna sesuai RT masing masing. Kaum ibu dan remaja putri membawa bungkusan yang berisikan aneka olahan salak mulai jenang salak, kue kering dari salak, kurma salak dan produk olahan lainnya. Warga tampak tumpah ruah bersuka cita menyambut panen salak .
M Suaeb selaku Kelompok Sadar Wisata Desa Wedi Kecamatan Kapas mengatakan, bahwa festival salah adalah event kedua yang digelar sebagai bentuk rasa Syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan banyak karunia kepada warga utamanya petani salak di Desa Wedi Kecamatan Kapas. “Sekaligus sebagai sarana mengenang jasa KH Basir Mutjaba selaku sesepuh desa yang juga kali pertama mengenalkan salak di desa wedi ini,” kata Suaeb, Minggu (14/1).
Puncak Festival salak wedi ini adalah dengan mengarak gunungan salak yang terdiri dari gunungan salak raksasa dan 21 gunungan salak kecil yang merupakan persembahan salak dari masing masing RT di Desa Wedi.
Kepala Desa Wedi, Mashuri menyampaikan bahwa gunungan salak ini adalah sedekah yang diberikan oleh seluruh warga yang memiliki tanaman salak. Yang membanggakan event ini terselenggara karena ide dan gagasan dari pemuda dan pemudi yang menginginkan agar potensi salak dikenal khalayak. “Mereka ini tergabung dalam relawan festival salak yang akan terus berupaya mengembangkan menjadi kawasan wisata berbasis salak wedi,”katanya.
Menurutnya, sejak dua tahun ini salak mulai menunjukkan geliat yang menggemberikan mulai dari jumlah panen dan jumlah permintaan. “Dia berharap salak ini akan terus jaya dan generasi muda mau mengembangkan salak ini,” imbuhnya.
Perlu diketahui, salak Wedi selain enak dimakan buahnya dalam kondisi mentah, juga bisa diolah menjadi brownis, sirup, kopi, jenang serta jenis makanan lainnya. Kegiatan pengembangan agro wisata salak tersebut dilaksanakan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa Wedi.
Sementara itu, Bupati Bojonegori, Dr Suyoto MSi menyampaikan, bahagia karena warga wedi mampu bangkit dari kegalaunnya. Empat tahun lalu jika kita bicara salak wedi serasa galau, kini mereka tidak lagi galau namun berani menatap optimis. Bahkan presenter kondang, Desi Anwar menyukai salak wedi ini setelah sempat mencoba beberapa waktu lalu.
“Festival salak ini adalah festival kebangkitan semangat dari seluruh warga desa Wedi Kecamatan Kapas. Kini salak telah memiliki tempat, maka harus dikembangkan dengan baik,” tutur Suyoto. Yang membanggakan bahwa dalam festival salak ini juga digelar kemah tujuh bahasa sebagai persiapan untuk meningkatkan kualiatas promosi salak wedi ini.
Pemberangkatan gunungan ini ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Bojonegoro yang didampingi Sekda, Ketua TP PKK dan pejabat lingkup Pemkab Bojonegoro. Kemudian Bupati dab seluruh tamu undangan berjalan mengikuti iring iringan gunungan salak. [Achmad Basir]

Tags: