Meriahnya Haul Majemuk di PPSS Sukorejo Situbondo

Para alumni PPSS Sukorejo Situbondo menikmati makan bareng menu nasi gulung di halaman kompleks ponpes belum lama ini. [sawawi]

Tinggalkan Rutinitas, Ribuan Santri Ikut Tradisi Makan Bareng Nasi Gulung
Kab Situbondo, Bhirawa
Di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah (PPSS) Sukorejo, Banyuputih, Situbondo ada salah satu tradisi unik yang hingga kini masih terpelihara. Yakni tradisi makan bareng bersama ribuan santri dan alumni sepanjang puluhan meter di halaman ponpes. Menu makannya pun cukup unik, mulai telur dadar, nasi jagung, sambel, dadar jagung serta ikan asin dihidangkan dalam satu bungkus daun pisang yang panjang. Seperti apa keseruannya ?.
Saat itu, ribuan orang menyemut di PPSS Sukorejo, Situbondo. Kedatangan para santri dan alumni santri bermaksud untuk menghadiri haul pengasuh dan pendiri ponpes Sukorejo atau biasa dikenal dengan sebutan haul majemuk. Rata-rata, mereka merupakan wali santri dan alumni pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Tak sedikit pula para simpatisan yang ikut berkumpul demi mengais barokah dari para ulama Kota Santri Situbondo ini.
Kata Izzul, salah satu alumni santri PPSS Situbondo, sebelum pelaksanaan haul akbar dimulai, ada sebuah rutinitas yang cukup unik. Yakni, ribuan para alumni berkumpul bersama di halaman pesantren. Lantas mereka bersama-sama makan nasi gulung (nasi dibungkus daun pisang dengan aneka ikan dan sambel) yang sebelumnya sudah disediakan.
“Makan nasi ini (nasi gulung, red) sudah identik dengan kehidupan pondok disini. Setiap ada orang tua santri yang datang biasanya juga membawa oleh oleh nasi gulung seperti ini,” kata Izzul.
Teman Izzul, Zainul Muhaimin yang merupakan salah satu alumni PPSS Sukorejo asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan Situbondo mengaku sangat senang bisa makan nasi bersama para alumni lainnya. Bahkan, ungkap Zainul Muhaimin, ia seringkali terharu saat teringat masa mondok akan nasi gulung bersama sesama santri di PPSS Sukorejo Situbondo. “Saya kadang tak terasa ikut meneteskan air mata saat tengah menikmati makanan nasi gulung ini,” ingatnya.
Masih kata Zainul, hingga kini masih merasa tidak paham setiap kali ada acara makan bersama selalu terharu. Zainul bahkan mengaku jujur, dibalik momen kebersamaan itu ia sangat merasa bahagia. “Kami sangat senang dan bahagia bisa berkumpul dan menikmati nasi gulung bersama teman santri PPSS Sukorejo Situbondo. Terlebih lagi kiai Azaim (pengasuh Ponpes Sukorejo) saat ini juga ikut bergabung berkumpul bersama apara alumni. Sungguh sangat terkesan,” ungkapnya.
Kata Muhaimin, dirinya setiap tahun ada kegiatan haul majemuk nyaris tidak pernah absain karena satu diantaranya selalu terkenang dengan tradisi makan bersama nasi gulung di Sukorejo Situbondo.
“Sesibuk apapun saya selalu menyempatkan diri hadir pada kegiatan khaul majemuk di PPSS Sukorejo Situbondo ini. Sebab moment tahunan ini jarang sekali terjadi dan merupakan momen yang sangat berharga. Sebagai alumni, tentu momen ini selalu saya kangeni dan selalu ingat masa-masa mondok menimba ilmu dahulu. Yang pasti kegiatan khaul majemuk ini, membuat saya masih menjadi seorang santri,” paparnya.
Alumni santri lainnya Hilal Arifin menimpali, sejatinya dia memiliki tugas di tempat kerja yang sudah lama ia tekuni yakni mengajar. Namun karena untuk bisa menghadiri haul, ia rela meninggalkan tugas tersebut untuk satu hari mengikuti kegiatan di pondok PPSS Sukorejo Situbondo.
“Yang jelas saya sudah ijin tidak mengajar. Sebab moment haul ini cuma satu kali dalam setahun. Saya yang sudah tidak mengabdi ke pesantren, setidaknya bisa berkontribusi dengan menghadiri haul majemuk kiai ini,” paparnya.
Hilal Arifin yang asli Sumenep Madura itu mengaku sudah mempersiapkan diri untuk datang ke acara haul sejak lama. Hilal menengarai rencananya mau ke Bali namun karena ada acara haul ini, ia harus menunda acara tersebut. “Ini Karena saya sangat mencintai pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. Makanya sejauh apapun dari rumah, saya berupaya untuk selalu hadir disetiap acara haul mejmuk ini,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: