Meski ABK, Mampu Menguasai Tiga Bahasa Dunia

Srengenge Lanang

Situbondo, Bhirawa
Jika kita berkunjung ke sekolah alam SD Sains Situbondo, tepat di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, pasti akan menemukan pengalaman berbeda. Di tempat ini semua siswanya adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ada 31 orang siswa berkebutuhan khusus belajar di sekolah ini. Mereka memiliki latar belakang berbeda-beda.
Bahkan beberapa siswanya di sekolah alam ini ada yang berusia 26 tahun dan 47 tahun. Salah satu siswa diantaranya bernama Srengenge Lanang, yang berusia 6 tahun.
Srengenge Lanang ini tercatat merupakan salah satu siswa yang memiliki kecerdasan lebih di banding teman seangkatannya. Di SD Sains Situbondo, Lanang-panggilan akrabnya dikenal sebagai siswa yang memiliki penguasaan yang tinggi terhadap tiga bahasa di dunia. Yakni Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris.
“Ya Lanang Srengenge ini tergolong siswa yang pintar dengan penguasaan tiga bahasa dunia,” aku Kasek SD Sains Situbondo ST. Wati Sulasminingsih saat mendampingi Srengenge Lanang.
Kata Lanang, meski menimba ilmu di sekolah berkebutuhan khusus ia tidak melihat usia melainkan melihat kemampuan akademiknya. Sebelum masuk sekolah formal, kata dia, para siswa terlebih dahulu mengikuti pra kelas selama tiga bulan. Pra kelas inilah akan dilihat kemampuan IQ masing-masing siswa serta pemenuhan kebutuhan lainnya yang harus disiapkan para tenaga pendidik. “Sekolah alam SD Sains ini dikelola dengan dekat kepada alam” aku Lanang.
Dimata Lanang, keberadaan SD Sains Situbondo memiliki bentuk sekolah yang cukup unik karena semua terbuat dari bambu. Para siswa juga ada pelajaran khusus di luar sekolah, seperti latihan memanah, latihan naik kuda, maupun latihan berenang. Untuk penguasaan tiga bahasa ini, aku Lanang, ia didampingi sejumlah pendidik handal yang ada di SD Sains Situbondo.
“Tentunya saya juga rajin belajar saat ada di rumah. Saya banyak membaca dan mengingat dalam menguasai tiga bahasa ini,” ungkap Lanang polos.
Kata Lanang, awalnya bakat itu belum muncul, namun saat mengikuti screening kemampuan yang dimiliki, Lanang baru mulai menonjol pada IQ- yang dimiliki meski usianya masih belia. Lanang juga mengaku sangat berterimakasih kepada semua tenaga pendidik yang telah memberikan waktu yang panjang dalam memberikan pengajaran.
“Ini saya bisa menguasai tiga bahasa karena para guru memberikan materi pelajaran dengan metode yang menyenangkan,” pungkas Lanang. [awi]

Tags: