Meski Diprotes, BRT Dioperasikan Tahun Ini

Bus Regional TransportasionSidoarjo, Bhirawa
Dishub Sidoarjo tak akan menghentikan program Bus Regional Transportasion (BRT) Sidoarjo yang sudah enam bulan tak dioperasikan akibat diprotes sopir MPU. Setelah beroperasi akan dilakukan evaluasi untuk melihat dampak dan potensi pengoperasian BRT ini.
Kadishub Sidoarjo, Joko Santoso SH ditemui Senin (24/8) kemarin, menegaskan, pihaknya tak akan membatalkan pengoperasian BRTkarena ini sudah menjadi program pemerintah. Apalagi armada 30 bus itu sudah lama berada di garasi milik Damri Surabaya. Untuk mendukung alat transportasi baru ini pihaknya sudah membuat halte bus di beberapa ruas jalan. Mulai dari Raya Porong, Tanggulangin, Jl Diponegoro Kota, Pahlawan, Pondok Mutiara.
Dishub memilih halte yang tak banyak  bersinggungan dengan rute MPU. Seharusnya sopir MPU tak langsung menolak begitu saja. Sebab BRT ini belum dioperasikan. Kalau belum jalan mana bisa dinilai. Toh Pemerintah tak berhenti sampai di sini. ”Kami akan terus mengevaluasi sejauh mana efektif nya BRT bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Bila pengadaan BRT ini menelan rejeki sopir MPU maka akan diupayakan menggunakan trayek baru MPU yang melintas di wilayah sekolah. Misalnya masuk Desa Sumorame menuju SMAN 2 di Taman Pinang. Dari situ bisa tembus ke SMPN 1 dan SMPN 2 di lingkar barat. Untuk saat ini rute sekolah negeri ini belum dilewati MPU. Perubahan ini tak merubah trayek yang sudah ada tetapi akan dilakukan penambahan trayek baru.
Adapun BRT ini, menurut Joko, akan memberikan stimulan bagi siswa sekolah yang biasa bawa motor atau mobil sendiri untuk pindah ke BRT. Konsep bus ini beda dengan bus kota pada umumnya. BRT ini jauh dari kesan kumuh. Sebab bisnya menggunakan AC dan pintunya otomatis serta bersih dan aman.    Memang cocok untuk anak sekolah.
”Problem lalu lintas di Sidoarjo adalah kemacetan di pagi hari. Sering kali dijumpai anak sekolah di bawah umur menyetir sendiri. Selain timbul kemacetan tentu saja ini membahayakan bagi pengguna motor maupun orang lain. Apabila masyarakat sudah terbiasa naik angkutan umum maka dampaknya juga akan meningkatkan penumpang MPU,” papar Joko.
Joko menginginkan bus kota ber ac ini sementara melayani Porong hingga Terminal Bungurasih, Waru. Dengan limitasi waktu tunggu maksimal 8 menit. Sopir BRT tak boleh menunggu penumpang penuh. Walaupun sepi penumpang bus harus berangkat.
Dalam pantauan halte yang sudah dibangun tiga bulan lalu mulai terlihat kusam warna dindingnya. Begitu pula dengan dinding galvalum juga pudar warna nya. Sedangkan tembok bagian luar juga penuh dengan tulisan anak yang usil. [hds]

Tags: