Meski Mahal, Jl Kemangsen Gunakan Beton Pracetak

Jl KemangsenSidoarjo, Bhirawa
Walaupun harga beton pracetak untuk peningkatan Jl Kemangsen, Krian, terbilang mahal, DPU Bina Marga Sidoarjo, tetap saja menggunakan karena waktu perbaikannya di jalan padat itu hanya 40 hari.
Peningkatan jalan alternatif yang menggunakan pengerasan beton pracetak (cor) dari Krian menuju Mojokerto itu panjangnya 649 meter, namun anggarannya Rp8 miliar. Idealnya untuk jalan cor sepanjang itu menelan sekitar Rp5 miliar dengan eqivalen 1 km (Rp7 miliar). Dibanding dengan kualitas jalan cor di bypass Krian-Legundi yang jauh lebih baik sebenarnya jauh lebih murah. Namun DPU Bina Marga memilih kualitas co pacetak yang kulitas dibawah namun harganya lebih mahal.
Kadis PU Bina Marga Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan, Kamis (4/8) kemarin, mengaku cor pracetak di Jl Kamengsen yang Kamis kemarin mulai dikerjakan merupakan jalan mahal. Diakui pula dibanding jalan beton cor dengan sistem press, jalan ini lebih mahal. Pihak berdalih cor pracetak di Jl Kemangsen ini bisa dikerjakan lebih cepat karena beton cor sudah dicetak di pabriknya.
Sehingga beton cetak yang sudah matang dari pabriknya itu bisa cepat dipasang di jalan yang lebarnya 7 meter. Dibutuhkan waktu 40 hari saja untuk menyambung cetakan beton sepanjang 649 meter.
Sebenarnya kalau mau dibuatkan beton cor dengan teknologi seperti yang digunakan di Legundi, menurut Sigit, bisa saja. Namun dibutuhkan waktu lama karena pengeringan cor beton untuk satu cetakan dibutuhkan waktu 3 minggu. Dengan obat pengering cor bisa dua minggu. Tetapi secara keseluruhan bisa memakan waktu sangat lama.
Dua tahun lalu Jl Kemansen sisi timur sudah dibeton pracetak sepanjang 334 meter dengan biaya Rp4 miliar. Disayangkan tidak berapa lama jalan mahal ini sudah tidak rata. Sambungan antar-beton cetak tidak rapat. Sehingga mobil seperti melintasi polisi tidur
Sigit mengatakan, akan melakukan evaluasi dalam satu tahun sampai dua tahun. Ujungnya nanti jalan beton ini akan diaspal supaya menjadi mulus.
Sedangkan anggota Komisi C, M Nizar menjelaskan, hendaknya DPU Bina Marga jangan terlalu boros mengunakan anggaran APBD. ”Masak untuk jalan alternatif saja pakai jalan beton cor yang sangat mahal,” tandasnya.
Untuk jalan sepanjang 649 meter dengan anggaran Rp8 miliar. Jangan menggunakan alasan waktu, untuk merealisasi penggunaan anggaran itu. Jl Kemangsen memang mendesak diperbaiki, tetapi untuk apa diperbaiki dengan anggaran mahal.  Ia juga ingin tahu, apakah kuaitas beton cor Jl Kemangsen lebih bik dari beton cor Jl Legundi. ”Mari masyarakat membuktikan dan membandingkan hasil pekerjaan PU Bina Marga,” tandasnya. [hds]

Tags: