Meski Runner Up, Kafilah MTQ Sidoarjo Dianggap Petarung Sejati

M Khudori

Sidoarjo, Bhirawa
Meski dalam hitungan medali emas Kafilah MTQ Kab Sidoarjo lebih unggul, yakni meraih delapan emas, namun dengan hati besar harus mengakui Kab Tuban sebagai juara umum dalam MTQ Jawa Timur ke-28 tahun 2019, yang hanya memperoleh tujuh emas.
“Para Kafilah MTQ dari Kabupaten Sidoarjo tetap semangat meski sebagai runner up, karena mereka adalah petarung sejati,” komentar Ketua Kafilah MTQ Kab Sidoarjo, Drs M Khudori, Senin (4/11) kemarin.
Sidoarjo melaju sebagai runner up setelah ada 12 kafilahnya sebagai finalis. Sedangkan Kab Tuban, dapat tujuh emas setelah ada 16 kafilahnya melaju jadi finalis. Sementara Kab Gresik yang juara tahun 2017 di Kab Pasuruan dapat tiga emas setelah ada 12 finalisnya yang maju, dan kafilah MTQ dari Kab Lamongan juga mendapat tiga emas setelah ada 13 finalisnya yang maju.
Kafilah MTQ dari Kab Sidoarjo harus puas di posisi runner up, kata Khudori, hanya kalah pengumpulan medali perak dari sejumlah bidang yang dipertandingkan dari tuan rumah. Misalnya bidang hafalan, tulisan, hiasan dan kontemporer.
Menurut Khudori, pada MTQ ke-29 di Kab Pamekasan tahun 2021 mendatang, hal ini akan dijadikan evaluasi untuk menyabet kembali juara umum yang sudah beberapa kali telah didapat kafilah Kab Sidoarjo. Sebab Kafilah MTQ Kab Sidoarjo sebagai petarung sejati. Karena setiap event MTQ ini, bagi kafilah MTQ Sidoarjo kalau tidak menyabet juara umum, biasanya juga sebagai runner up nya.
“Sebagai runner up pernah diraih pada MTQ tahun 2009 di Kab Jember, tahun 2013 di Kota Surabaya, tahun 2015 di Kab Banyuwangi, tahun 2017 di Kab Pasuruan. Sedangkan menyabet juara umum, tahun 2002 di Kab Sidoarjo, tahun 2005 di Kab Sumenep, tahun 2007 di Kab Blitar. Tahun 2011, juara lagi di Kab Madiun,” papar Khudori, yang juga Kasubag Agama dan Kemasyarakatan di Bagian Kesra Pemkab Sidoarjo itu.
Karena juara berturut – turut, Sehingga Kab Sidoarjo pernah mendapat piala tetap MTQ Jatim, belum ada Kabupaten/Kota yang mampu jadi juara berturut. Meski hanya menyabet sebagai runner up, menurut Khudori, hadiah akan tetap diberikan pada 52 orang kafilah yang ikut. Juara I akan diberangkat umroh. Juara I, II dan III tetap akan dapat bonus. Bahkan yang masih belum mampu jadi juara, akan tetap diberikan biaya pendidikan.
“Harapan kita mereka pada tahun 2021 nanti di Pamekasan, mereka tetap semangat untuk bertarung menyabet juara umum,” tegas Khudori. [kus]

Tags: