Meski Turun Dinkes Jatim Tetap Waspadai DBD di Musim Pancaroba

Karikatur Ilustrasi

Dinkes Jatim, Bhirawa
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim menyebutkan, kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatim terus menurun jumlahnya. Tren menurunnya kasus DBD dimulai pada 2013 sampai Maret 2018.
Data itu mencatat penurunan signifikan terjadi pada 2015 dari hampir 5.000 kasus menjadi 842 kasus. Sedangkan pada 2018 dari 963 kasus pada Januari, menjadi 308 pada Maret.
Menurunnya jumlah kasus DBD berdasarkan data Dinkes Jatim juga selaras dengan data World Health Organisation (WHO) yang menyebutkan kalau tren kasus penyakit menular di Indonesia turun sebanyak 36 persen.
Kepala Dinkes Jatim Dr dr Kohar Hari Santoso mengatakan turunnya jumlah kasus penyakit menular itu seiring dengan semakin baiknya sanitasi di lingkungan masyarakat. Karena daerah kumuh dan miskin semakin berkurang.
“Sedangkan untuk kasus DB karena maraknya Bupati dan Wali Kota melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayahnya” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, gerakan pemantau jentik lewat Jumantik yang bekerja efektif, juga menjadi penyebabnya turunnya kasus DB di Jatim. “Sekarang relatif sudah turun tapi jangan lengah” ujar Kohar mengingatkan.
Kohar menambahkan, DBD itu disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk. Karena itu pembawaannya yang harus dimusnahkan. “Kuras bak mandi secara teratur, kalau ada barang yang tidak dipakai kubur atau bakar. Bila ada yang sakit segera diperiksakan untuk dilakukan pengobatan supaya tidak menulari yang lain,” tegasnya. [geh]

Tags: