Metode RIASEC Bantu Siswa Memilih Karier

Nurmalahayati

Nurmalahayati
Bermula dari masalah pribadi yang membuat kesulitan menemukan potensi karir, membuat guru bimbingan konseling (BK) SMA Negeri 15 Surabaya, Nurmalahayati concern terhadap penerapan konsep Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprises dan Convention (RIASEC) di sekolahnya. Nurmala sapaan akrab perempuan berusia 36 tahun ini mengungkapkan, jika masalah yang ia alami tersebut juga banyak d alami oleh teman-temannya. Bahkan saat ini tidak sedikit generasi muda salah memilih karir untuk masa depan mereka.
“Saya pernah berada pada posisi salah memilih jurusan. Tidak hanya saya, tapi juga teman-teman di sekitar saya. Apalagi saat ini, anak-anak juga bermain ‘aman’ dalam memilih karir” ungkapnya. Lebih lanjut, sekalipun di dukung dengan input-output yang bagus, kemampuan daya saing dan daya dukung orangtua yang baik, Hal itu jaminan dalam menentukan karir untuk masa depan pribadinya.
“Dengan potensi itu, mereka mengambil keputusan berdasar ‘katanya’. Goal of Choice karir bukan pilihan tapi dibangun dari pemahaman karir” imbuhnya.
Oleh karenanya, lanjut guru BK yang menjuarai Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2018 ini, siswa harus mampu memahami dan mengenal dirinya dalam menentukan karir untuk masa depannya. Misalnya, jelas dia, dalam penerapannya Nurmalahayati mengajak siswa untuk fokus pada konsep RIASEC. Di mana ia menyediakan beberapa kartu sebagai media untuk pengembangan penilaian karir siswa.
“Kartu RIASEC ini melingkupi tentang gambaran Realistik, Investigasi atau Intelectual, Artistik, Social, Enterprises, dan Conventionl. Dalam penerapannya kartu ini digunakan dalam kelompok siswa” Ujarnya
Sehingga, tambah dia, siswa bisa terlibat dalam mencari tahu bagaimana dirinya, siapa dirinya, apa kemampuannya dengan kolaborasi dari kelompok. “Atau dalam artian, penilaian karir itu juga didukung dari penilaian dari teman sebayanya dalam satu kelompok” sahutnya. Jika mereka terlibat, paparnya, siswa bisa mendapatkan sesuatu yang lebih cepat paham akan identitas karir dan masa depannya.
Nurmala menjelaskan, jika selain pemahaman diri dengan menggunakan media RIASEC, siswa atau masyarakat juga harus mendapat penguatan lingkungan. Namun sayangnya, Nurmala menuturkan jika di Indonesia sendiri metode RIASEC masih belum berkembang di banding dengan negara-negara ASIA lainnya seprti Korea, yang mengutamakan bimbingan RIASEC dalam menentukan karir pemuda-pemudi nya, terutama siswa.
“Saya belum nemu yang di Indonesia, metode RIASEC ini bisa diterapkan secara kesuluruhan. Tapi kita jelas tertinggal dengan Korea, karena sejak siswa SMP mereka sudah menerapkan metode itu dalam diri siswa” ujarnya.
Nurmala yang mendapatkan medali emas pada OGN tahun 2018 ini pun berpesan kepada siswanya agar memilih sesuatu berdasarkan bidangnya. “Saya selalu berpesan kepada anak-anak, pilihlah sesuatu yang bisa membuatmu hebat di bidang itu. kalau kamu bisa menjadi hebat kenapa memilih yang biasa-biasa saja” Tuturnya.
Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini berharap dengan diterapkannya metode RIASEC sejak tiga tahun lalu ini dapat menjadi inspirasi guru-guru BK Jawa Timur khususnya Srabaya untuk membantu siswa yang masih belum bisa mengeksplorasi dirinya dalam menentukan karir di masa depannya.
“Metode ini cukup menarik untuk diterapkan pada siswa. Dengan metode ini, siswa mempunyai pemikiran yang juga lebih terbuka lagi. Sehingga semua pihak harus memperhatikan dan menerapkan metode ini” pungkasnya. [ina]

Tags: