Mewaspadai Kerawanan Menjelang Idul Fitri

Oleh :
Prameswari Widya Ningrum
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang menandai telah berakhirnya kegiatan puasa Ramdan. Setiap umat pasti sedang sibuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri dan kebutuhan lainya seperti baju, sepatu, tas, perhiasan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kebutuhan di hari raya pasti akan meningkat dari hari-hari biasanya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak orang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan uang dengan mudah atau tanpa bekerja yaitu salah satunya menjadi pelaku tindak kriminal.
Semakin berkembangnya zaman, semakin majunya teknologi, dan mirisnya kehidupan di zaman sekarang banyak terjadi kriminalitas di mana-mana apalagi menjelang hari raya idul fitri banyak pelaku yang menggunakan kesempatan tersebut. Tindak kejahatan atau kriminalitas dari tahun ke tahun selalu meningkat. Dari data yang di peroleh pada tahun 2013 angka kejahatan tercatat sebanyak 448 kasus, kemudian pada tahun 2014 tindak kejahatan dan kriminalitas meningkat lima kali lipat yaitu tercatat sebanyak 2.539 kejahatan. Dan pada tahun 2015 saat hari raya idul fitri jatuh pada tanggal 17 juli 2015, tingkat kejahatan dan kriminalitas melonjak menjadi 4.925 kasus kejahatan. Pada tahun 2018 tercatat tindak kejahatan sebanyak 32.301.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak kriminalitas di antaranya adalah sebagai berikut :
Pertama, akibat perputaran uang yang cukup tinggi di masyarakat pada bulan ramadhan dan menjelang idul fitri. Kedua, harga pokok atau barang yang mahal saat mendekati hari raya idul fitri. Ketiga, tingginya tingkat pengangguran dan kurangnya lapangan pekerjaan. Keempat, tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jenis tindak kejahatan yang marak terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti pembegalan, pencurian, dan penjambretan. Pembegalan adalah perampasan barang yang berupa sepeda motor di jalan raya. Begal tergolong tindak kejahatan yang sangat sadis. Begal juga salah satu momok bagi masyarakat karena pelakunya tidak segan-segan akan melukai sekaligus membunuh korban jika tidak mau menyerahkan motornya. Pelaku umumnya berjumlah tiga orang atau lebih dengan membawa senjata tajam. Para begal ini selalu mengetahui dan beraksi di jalan atau tempat-tempat yang sangat sepi seperti di jalan yang tidak berpenghuni, jalan raya yang sepi ataupun jalanan yang dekat dengan sawah atau tuang. Pelaku beraksi di jam-jam tertentu. Seperti dini hari , malam hari, siang hari dan pagi hari. Tindak kejahatan yang kedua yaitu pencurian. Pencurian adalah tindak kejahatan yang mengambil barang milik orang lain. Pencuri biasanya mengambil barang apapun yang di nilai berharga dan yang dapat dijual. Biasanya pencuri melakukan aksinya saat korban atau pemilik barang tersebut sedang lengah dan tidak memperhatikan kondisi di sekitar seperti pencurian helm di parkiran salah satu mini market. Pencurian ini sangat sering terjadi karena kurangnya pengawasan dari sang pemilik. Kemudian tindak kejahatan berikutnya adalah penjambretan. Tindak kejahatan ini juga biasanya terjadi di jalan raya saat korbanya tidak sadar atau sedang lengah. Contoh kasus yang paling sering terjadi adalah penjambretan hp, tas, dompet dan perhiasan. Dan pelaku rata-rata mengincar korbanya seperti wanita dan anak-anak. Pelaku menjalankan aksinya dengan menggunakan sepeda motor dan memanfaatkan situasi yang sepi. Bahkan korbanya kadang kala sampai terjatuh dan terluka bahkan sampai terseret oleh penjambret tersebut.
Selanjutnya Bagaimana?
Untuk menghindari dari tindak kejahatan pembegalan kita sebagai masyarakat harus senantiasa waspada dan berhati-hati, seperti hindari jalan yang sepi utamakan melintasi jalan-jalan yang ramai. Ketika ada seseorang yang mencurigakan dan mengikuti kita lebih baik kita berhenti di tempat keramaian atau bisa berhenti di polsek/polres terdekat atau juga berhenti di kodim/koramil terdekat.
Untuk menghindari dari tindak kejahatan pencurian.
Selalu waspada dan selalu mengamati barang berharga kita gunakan kunci ganda ketika parkir dan lebih baik masukkan helm ke jok motor atau anda bisa memakainya jika tidak bisa membawa masuk helm selalu pantaulah kondisi helm atau barang berharga lainya.
Saat meninggalkan rumah untuk mudik hari raya pastikan anda mengunci rumah dengan baik dan benar, menaruh barang berharga lainya di tempat yang aman sekalipun yang sulit untuk dijangkau dan lebih baik anda memasang teralis besi untuk jendela-jendela dan ventilasi rumah anda. Untuk menghindari tindak kejahatan penjambretan kita harus senantiasa waspada apabila orang asing atau orang yang tidak dikenal tiba-tiba mendekati kita dan sebagainya. Dampak dari tindakan kriminal dan kekerasan adalah merugikan pihak lain baik material maupun non material, merugikan masyarakat secara keseluruan, menimbulkan korban jiwa, lingkungan menjadi tidak aman, menggangu stabilitas keamanan masyarakat dan mengakibatkan trauma yang dalam kepada korban.
Pelaku Kejahatan bukan hanya dilakukan oleh seseorang penjahat ataupun perampok tetapi kriminalitas dan kejahatan dapat di lakukan oleh orang-orang biasa atau orang terdekat bahkan orang yang sangat kita percaya. Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus senantiasa menjaga,mengawasi barang-barang kita. Karena kejahatan timbul dari adanya kesempatan. Untuk mengurangi tindak kejahatan dan kriminalitas harusnya pemerintah berupaya menciptakan lapangan pekerjaan yang setara dan tidak harus melihat status pendidikan terakhir karena rata-rata pelaku tindak kejahatan tidak tamat sekolah, Atau bahkan tidak mengenal dunia pendidikan sekalipun. Untuk itu pemerintah juga harus membuat lembaga ketrampilan bagi siapapun agar semua orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi masih mempunyai bakat supaya dapat membuat usaha tersendiri. Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, bulan yang penuh ampunan perbanyaklah amal kebaikan bukan malah sebaliknya. Kejahatan datangnya dari niat dan adanya kesempatan, kita sebagai masyarakat harus waspada dan mencegah tindak kejahatan di sekitar kita.

———— *** ————–

Tags: