Mewujudkan Guru Ideal di Era Digital

Drs H M Yusuf, MPd

Oleh :
Muhammad Yusuf
Dosen PPKn Universitas Muhammadiyah Malang

Situasi saat ini dunia telah banyak mengalami kemajuan di bidang sains dan teknologi yang sangat pesat dengan terhadirkan teknologi digital yang semakin canggih. Dan, menjadikan orang mudah melakukan banyak aktifitas di ruang digital. Termasuk, tidak terkecuali sektor pendidikan dalam proses belajar dan mengajar pun dituntut bisa beradaptasi memanfaatkan ruang digital saat ini. Terutama sosok para guru.

Lalu bagaimana peran guru saat ini yang berada di tengah-tengah kemajuan teknologi yang semakin tidak terbatas tidak tergantikan oleh robot teknologi?. Tentunya persyaratan sebagai guru professional semakin di pertanyakan. Nah, melalui tulisan inilah, penulis mencoba berbagi kontribusi pemikiran terkait solusi mewujudkan guru yang ideal di era digital.

Menyiapkan guru profesional
Kompetensi guru tidaklah statis, tetapi berkembang secara dinamis sesuai dengan perubahan yang ada. Perubahan-perubahan yang lazim terjadi dan menuntut penyesuaian kompetensi guru, misalnya: peningkatan jenjang karir, pergantian siswa yang dididik, perkembangan situasi dan tuntutan masyarakat. Berangkat dari kenyataan itulah, sebagai profesional, guru harus terus meningkatkan kualitas diri sebagai pengajar dan pendidik karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi.

Tentunya semakin besar tantangan para guru untuk mendidik siswa agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Guru juga tidak boleh gagap teknologi, artinya guru harus mempelajari dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin untuk mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran.

Tantangan utama guru pada masa kini tidak lebih pada mengatasi dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat. Dampak dari perkembangan teknologi tidak hanya berimbas pada ilmu pengetahuan saja, namun lebih jauh teknologi juga memengaruhi sosial budaya seseorang. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap tranformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (Husnani, Zaibi, 2019).

Terlebih lagi, saat ini dunia pendidikan kita banyak sekali mendapatkan kritik berkaitan dengan sistem pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan, karena minimnya pemerataan guru. Dan, salah satu kritik yang sangat tajam adalah bahwa proses belajar mengajar yang berlangsung di dunia pendidikan formal sekarang ini lebih banyak hanya sekedar mengejar target pencapaian kurikulum yang telah ditentukan. Sehingga dalam prakteknya, peserta didik dipaksa mampu menerima semua informasi yang diberikan, tanpa diberikan peluang sedikitpun untuk melakukan perenungan aataupun refleksi secara kritis.

Alhasil, jika tercermati kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh pemberlakuan kurikulum. Akan tetapi, disebabkan oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dalam membangun pendidikan dan pembelajaran di sekolah berdampak pada kegiatan belajar siswa yang kurang menarik dan tidak menyenangkan. Berangkat dari kenyataan itulah Profesionalisme seorang guru perlu terperhatikan.

Dengan demikian, profesionalisme seorang guru bukan sekedar menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan manajemen kependidikan. Namun, Guru yang professional pada dasarnya ditentukan oleh attitudenya yang berarti pada tataran kematangan yang mempersyaratkan willingness dan ability secara intelektualnya.

Kompetensi guru zaman now
Guru sebagai tenga pendidik dituntun mengikuti arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, agar mampu terus berinovasi sesuai perubahan zaman. Menjadi guru yang ideal di era digital seperti sekarang tentu tidak mudah. Sosok guru ideal, tentu tidak hanya sebatas menguasai materi pelajaran dan mampu mengelola kelas dengan optimal. Tapi guru ideal pun dituntut untuk mau belajar menemukan inovasi pembelajaran yang kreatif.

Utamanya kemampuan pedagogi digital seiring dinamika era digital. Berangkat dari kenyataan itulah. Di era yang serba digital ini, guru harus memiliki kualifikasi yang mumpuni agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Lugasnya, berikut ini beberapa syarat agar menjadi guru profesional di era digital saat ini.

Pertama, terampil membuat media pembelajaran yang unik dan menarik. Artinya, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, idealnya guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual.

Kedua, terampil menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan. Melihat potensi peserta didik saat ini yang cenderung menggemari gadget, maka kita para guru idealnya bisa memanfaatkan situasi tersebut dengan menciptakan susana belajar di kelas yang tidak membosankan. Salah satunya, misalnya kita para guru dapat mengembangkan multimedia pembelajaran berbasis game secara mudah melalui platform Genially ini. Dengan begitu, jika itu terealisasikan bisa mengurangi kebosanan di kelas.

Ketiga, idealnya guru sebagai SDM yang professional memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai terobosan inovasi yang terbaru. Meningkatkan kemampuan untuk menggunakan informasi dari internet dengan optimal dan memperluas akses dan meningkatkan proteksi “Cyber Security”, sehingga perannya mampu menekan tindakan-tindakan yang berpotensi menimbulkan penyebaran hoax atau berita bohong. Dengan begitu, guru harus memiliki kompetensi dalam memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan berikut strateginya.

Keempat, memiliki semangat mengajar. Suatu pekerjaan akan terasa indah dan bermakna apabila dikerjakan dengan penuh semangat. Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar; tidak ada kata menyerah dalam melakukan sesuatu yang inovatif dengan teknologi. Semangat adalah energi positif yang akan terus mendorong guru tersebut menjadikan para peserta didiknya semangat berinovasi dan berhasil.

Merujuk dari keempat kompentesi guru zaman now tersebut diatas jika di runut dan mampu diimplementasikan oleh para dan calon guru di negeri ini, maka besar kemungkinan memberikan kontribusi sekaligus potensi mewujudkan guru yang ideal di era digital sebagai sebuah jawaban dalam menjawab tuntutan zaman now. [*]

Rate this article!
Tags: