Mewujudkan Guru Sidoarjo Melek Literasi Melalui APKS

Kegiatan “Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Populer” yang digelar Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) di Gedung Erlangga Surabaya.

Sidoarjo, Bhirawa
Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan oleh Kemdikbud, tak ayal menghadirkan ruh baru dalam dunia pendidikan, khususnya bagi para guru. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk mendukung kesuksesannya.
Salah satu organisasi yang ikut menyukseskan GLN adalah Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) sebagai alat kelengkapan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sidoarjo bidang pengembangan sumber daya manusia. APKS Sidoarjo hingga kini concern untuk melakukan pengembangan kompetensi guru. Khususnya dalam hal menulis. Berbagai pelatihan menulis dihelat sebagai bentuk keseriusan tersebut.
Ketua APKS Sidoarjo Menurut Teguh Santoso menjelaskan APKS resmi berdiri 12 Novempebr 2016. Sejak saat itu, APKS aktif menggawangi kegiatan bertajuk pelatihan bagi pengembangan kompetensi guru. Di antaranya: Acara bertajuk, “Pelatihan Artikel Ilmiah Populer”. Bertempat di gedung Erlangga Surabaya.
Pelatihan ini digagas dengan tujuan memberikan tambahan wawasan pagi para guru, dan mengajak mereka untuk produktif mengisi rubrik-rubrik majalah, koran, maupun media massa lainnya.
Kadikbud Kabupaten Sidoarjo yang saat itu, masih dijabat Dr Mustain, MPd mengingatkan pelatihan tidak hanya sebatas mendengar ucapan, melainkan harus diterapkan dalam keseharian. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjutnya adalah menghasilkan sebuah karya terpublikasi.
Dalam setiap pelatihan yang diadakan APKS diusahakan melalui pola in-on-in. Sehingga ada proses berkesinambungan dalam pelatihan menulis tersebut. Karena produk akhir pelatihannya adalah karya tulis guru, maka setiap pelatihannya diiringi pembimbingan yang maksimal hingga para guru mampu menghasilkan karya.
Sebagai hasil akhirnya, tulisan-tulisan guru ini dikumpulkan menjadi satu dan dibukukan sebagai karya guru Sidoarjo, atau dimuat di Jurnal Pendidikan di wilayah Sidoarjo. Dalam waktu dekat, APKS bahkan telah menggagas untuk menerbitkan majalah ber-ISSN, untuk mewadahi tulisan-tulisan guru di wilayah Sidoarjo.
Berbagai sambutan positif hadir dari kalangan guru. Di antaranya, datang dari Winarsih, guru berprestasi Sidoarjo tahun 2017.
“Pelatihan yang diadakan oleh APKS sangatlah berguna, khususnya bagi kami yang selalu ingin belajar menulis. Saya bersyukur bisa tergabung dalam komunitas menulis yang sudah dibentuk oleh APKS,” tutur Winarsih.
Tindak lanjut dari pelatihan-pelatihan tersebut diwadahi dalam sebuah grup WA. Ini dibentuk untuk saling berbagi dan saling memberikan masukan pada tulisan yang dibuat oleh teman-teman sejawatnya. Berbagai guru dari sekolah yang berbeda, berkumpul, saling menghasilkan tulisan dan teman lain menanggapi.
“Sebetulnya yang paling penting adalah keberanian dalam membagikan tulisan kita. Sebagus apapun tulisan kita, jika tidak dibagikan kepada pembaca, maka buah pemikiran akan mengendap dan tidak bermanfaat,” ungkap Khoirun Nisak, salah satu guru penulis yang masuk dalam anggota grup WA tersebut.

APKS Concern Mendukung Gerakan Literasi
Salah satu sosok yang amat gigih mewadahi kegiatan literasi menulis di kalangan guru, Dia-lah Teguh Santoso. Ketua APKS. Melalui APKS beliau mendedikasikan dirinya untuk mengawal para guru di wilayah Sidoarjo agar berpartisipasi dalam GLN.
“Sebenarnya saya bukan seorang penulis, tetapi ingin belajar menulis. Berawal dari senangnya berorganisasi. Sejak masa SMP maupun di karang taruna, kegemaran itulah yang berlanjut hingga kini,” terang Teguh, panggilan akrab Ketua APKS.
Beliau bertekad memajukan pendidikan di Sidoarjo dengan menjadikan APKS sebagai wadah yang menampung keinginan banyak guru untuk belajar menulis, hingga menghasilkan sebuah karya.
Hingga kini, APKS Sidoarjo telah berhasil menyelenggarakan beberapa pelatihan yang mendapat respon positif dari para peserta. Setiap pelaksanaanya, peserta yang mengikuti kegiatan, jumlahnya selalu melebihi kuota yang ditetapkan sebelumnya.
Pelatihan pertama yang dihelat APKS Sidoarjo, bertajuk pelatihan penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) hingga diseminarkan oleh pesertanya masing-masing. Selanjutnya ialah pelatihan Schoolgy, pembelajaran berbasis IT, pelatihan jurnalistik, dan pelatihan artikel ilmiah.
“Pelatihan-pelatihan yang kami selenggarakan lebih condong pada pemenuhan kebutuhan guru secara langsung, makanya peserta yang mendaftar selalu melebihi kuota, kami juga menjaga integritas APKS dan integritas guru sebagai peserta. Oleh karenanya, setiap pelatihan harus betul-betul menghasilkan karya guru yang akan dipublikasikan dan bisa dinikmati masyarakat luas,” terang Teguh. [ach]

Tags: