Mewujudkan Sensus Pertanian 2023 yang Berkualitas

Oleh :
Nanang Qosim, S.Pd.I.,M.Pd
Peneliti dan Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Pertanian sampai sekarang masih menjadi sektor favorit di Indonesia. Pesonanya tidak pudar, dan tak terbantahkan bahwa Indonesia masih dijuluki sebagai “negara agraris”. Sektor ini tetap menjadi sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan data BPS pada kuartal kedua tahun ini, sektor pertanian menyumbang 12,98 persen dari struktur perekonomian Indonesia. Karena itu persoalan pertanian menarik untuk kita urai bersama, terutama soal hajat bersama BPS yang paling dekat adalah Sensus Pertanian 2023 (ST2023).
Sensus Pertanian diadakan pada bulan Juni-Juli 2023. Sebagaimana yang sudah dijadwalkan BPS, tanggal 1 Juni Sensus Petanian 2023 dimulai. Ini adalah sensus pertanian ke-7 di Indonesia sejak 1963. Sensus ini mencakup rumah tangga usaha pertanian, non-rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian. Dan lebih dari 350 ribu petugas akan terlibat di seluruh Indonesia.
Ferdinand David Aritonang (2022) menjelaskan bahwa Indonesia melaksanakan sensus pertanian dengan mengacu pada pedoman World Program of the Census of Agriculture (WCA) dari Food and Agriculture Organization (FAO). Hal ini bertujuan agar data yang dihasilkan terstandarisasi dan dapat dibandingkan antar negara. Sensus Pertanian 2023 akan mengalami sedikit perbedaan dibandingkan dengan sensus sebelumnya. Terdapat empat tujuan yang ingin dicapai, yaitu menyediakan data mengenai struktur pertanian dan indikator SDGs pertanian, petani kecil, geospasial pertanian, dan manajemen pertanian. Selain itu, proses pengumpulan data akan menggunakan metode Computer Assisted Personal Interview dan Computer-Assisted Web Interviewing di daerah perkotaan dan beberapa provinsi di Indonesia.

Arahan Presiden
Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, 15 Mei 2023 menjelaskan, bahwa alasan dilakukannya sensus pertanian ini adalah karena sektor ini memiliki dampak besar pada kehidupan banyak orang, oleh karena itu diperlukan kebijakan yang akurat dan kebijakan yang akurat memerlukan data yang akurat pula. Misalnya, ketika kita mengambil keputusan tentang subsidi pupuk sebesar sembilan juta ton, keputusan tersebut didasarkan pada data yang ada. Namun, di lapangan banyak petani yang mengeluh, “Pak, pupuk tidak tersedia.” Kemungkinan pasokannya kurang, atau mungkin distribusinya tidak tepat. Tetapi jika datanya akurat, maka akan mudah, misalnya bukan sembilan juta ton tetapi 13 juta ton. Selesai, tidak ada keluhan (https://setkab.go.id/).

Artinya, dari yang disampaikan Presiden Jokowi Widodo di atas jika penulis analisis jelas Sensus Pertanian 2023 ini sangat penting. Melalui Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan secara berkala, pemerintah akan dapat memperoleh data yang akurat dan terkini mengenai sektor pertanian, sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan pembangunan pertanian di Indonesia. Karena itulah Presiden Jokowi menegaskan pentingnya akurasi data sektor pertanian.

Urgensi Data yang Akurat
Data dari Sensus Pertanian 2023 yang akurat akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi pertanian di seluruh Indonesia. Informasi mengenai luas lahan pertanian, jenis tanaman yang ditanam, teknik budidaya yang digunakan, serta profil petani dapat membantu pelaku usaha pertanian dalam merencanakan strategi yang efektif. Dengan data yang akurat, pelaku usaha pertanian dapat mengevaluasi kinerja mereka, mengidentifikasi kelemahan dan potensi yang dapat dioptimalkan, serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, data yang akurat dari Sensus Pertanian 2023 juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan berbasis risiko. Pertanian sebagai sektor yang dipengaruhi oleh faktor alam seperti cuaca, penyakit tanaman, dan perubahan iklim, memerlukan pemahaman yang mendalam tentang risiko yang mungkin terjadi. Dengan memiliki data yang akurat tentang kondisi pertanian di berbagai wilayah, pelaku usaha pertanian dapat merencanakan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk menghadapi risiko tersebut.

Membantu Pelaku Usaha
Data dari Sensus Pertanian 2023 jelas juga dapat membantu pelaku usaha pertanian dalam menjalankan praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan informasi yang akurat tentang jenis tanaman yang banyak dibudidayakan, pola tanam yang digunakan, serta penggunaan bahan kimia dan pupuk, pelaku usaha pertanian juga dapat mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan pertanian mereka. Dengan demikian, mereka dapat mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Di era di mana teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang, penting bagi pelaku usaha pertanian untuk memanfaatkan data dari Sensus Pertanian 2023 secara efektif. Penggunaan teknologi seperti analisis data, pemetaan spasial, dan kecerdasan buatan dapat membantu pelaku usaha pertanian dalam menganalisis data dengan lebih cepat dan efisien. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi tren dan pola yang relevan, serta mengambil keputusan yang tepat waktu.

Secara keseluruhan, pentingnya data yang akurat dan sesuai situasi pertanian dari Sensus Pertanian 2023 bagi pelaku usaha pertanian di Indonesia tidak dapat diabaikan. Data ini menjadi landasan yang kuat dalam mengembangkan usaha pertanian secara berkelanjutan, mengambil keputusan yang cerdas, menghadapi risiko, dan menjalankan praktik pertanian yang berkelanjutan. Pelaku usaha pertanian perlu menyadari bahwa data dari Sensus Pertanian 2023 adalah sumber informasi yang berharga untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Indonesia.

Wujudkan Sensus Berkualitas
Oleh karena itu, untuk mewujudkan Sensus Pertanian 2023 yang berkualitas, dibutuhkan kerjasama dari semua pihak. Tidak hanya BPS yang bertanggung jawab sepenuhnya. Namun BPS perlu meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengumpulan data. Kesalahan besar bagi bangsa Indonesia jika kita membiarkan BPS bekerja sendirian. Karena itu penulis sepakat jika Sensus Pertanian 2023 ini selain BPS, pemerintah melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Bangsa Indonesia pasti percaya BPS sebagai penanggungjawab Sensus Pertanian 2023 yang professional dan bertanggung jawab, dan penulis yakin bahwa BPS pasti ingin memberi hasil terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara. Sensus Pertanian 2023 ini penulis harap juga harus menarik minat masyarakat. Terkhusus para petani dan pengusaha di bidang pertanian di lapangan. Caranya dengan memberikan data yang sebenar-benarnya, sebaik-baiknya ketika petugas pendataan nanti datang.

Mari bersama kita dukung Sensus Pertanian 2023. Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota sampai ke Kepala Desa memberikan perhatian penuh terhadap sektor pertanian, sehingga bisa mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan bangsa Indonesia. Kita mengharap ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan sistem statistik pertanian terpadu dengan tigline “Merekam Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Semoga Sensus Pertanian 2023 (ST2023) sukses dan membawa kemaslahatan untuk seluruh rakyat Indonesia. Aamiin.

———— *** ————-

Tags: