*Miliki Peluang Besar Jejaring UMKM E – Comerce*

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati KH.Abdul Rouf saat mengunjungi pengrajin Handycraft di Kab.Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Gerakan yang digaungkan Bupati Yuhronur Efendi dengan tagar “Ayo beli Produk Lamongan” mendapat respon positif dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Bahkan wanita nomer satu di Jawa Timur ini mengagumi segala potensi yang ada di kota soto Lamongan.Begitupula soal karakter masyarakatnya yang memiliki etos kerja tinggi.

Menurut Khofifah, potensi yang dimiliki Lamongan dan karakter masyarakatnya ini menjadi sesuatu yang spesial dari salah satu daerah yang ada di Jawa Timur.

Untuk itu,Khofifah menegaskan memberikan penguatan pada rencana Bupati Yuhronur yang akan menyiapkan 1000 lapangan kerja baru dan 10.000 wirausaha.

“Hal yang perlu kita bangun bersama adalah soal sinergitas dengan sistem digitalisasi.Bagaimanapun dengan digitalisasi seperti marketplace dan e – comerce lainya dapat berjalan optimal.

Masyarakat Lamongan ini sangat luar biasa,dari Sabang sampai Merauke semuanya telah mengenal bahwa masyarakat Lamongan memiliki etos kerja yang tinggi,”ujar Khofifah saat berkunjung ke Lamongan kemarin.

Mengenai soal sesuatunya yang dimiliki Lamongan soal Usaha Mikro Kecil Menengah yang memiliki jaringan begitu luas.

Dari jaringan itu dapat memperkuat perekonomian masyarakat selama pandemi Covid-19 hingga puluhan tahun kedepan.

“Orang Lamongan kan ada dimana – mana, ini sesuatu dan menjadi jejaring untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan menjadi sesuatu sekali bagi masyarakat Lamongan jika diseriusi,”ucapnya.

Khofifah memakai refrensi dan ide cemerlang itu dari pebisnis besar bernama Jack Ma.

Pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok tersebut memprediksi pada tahun 2030 ekonomi dunia 80 persen nantinya adalah dihuni oleh UMKM.

Pada tahun 2030 juga,digitalisasi UMKM pada angka 95 persen melakukan perdagangan dengan sistim online dan 85 persen secara e-comerce.

“Kita harus siap dengan SDM – nya dan digitalisasi sistemnya.Potensi – potensi besar yang dimiliki Lamongan ini mari kita jaga dan tingkatkan,”pinta Gubernur

Pada intinya, Dukungan penuh dinerikan Provinsi Jatim atas gerakan dari Kab.Lamongan yang menjadi promotor kebangkitan UMKM demi kemandirian ekonomi masyarakat.Dukungan itu tak lain sebuah strategi perluasan Pemasaran.

Perluasan pemasaran UMKM bakal digaungkan hingga skala international.

Virtual EXPO inisiasi Bank Indonesia yang dapat diakses para pelaku UMKM menjadi saran Gubermur.

Dengan perluasan pemasaran nantinya mampu menjadikan masyarakat dan mengedukasi masyarakat untuk tetap produktif dengan tetap ada peningkatan pendapatan di tengah pandemi covid 19.

Dijelaskan Khofifah, UMKM Virtual Expo merupakan terobosan baru dalam membangun akses pasar bagi seluruh produk UMKM dari Jatim ke pasar luar negeri.

Pasar UMKM,masih Khofifah, akan terbantu dengan membuka pintu dan ruang baru dalam memasarkan hasil produksinya.

“produk-produk UMKM ini bisa ikut pameran BI. Bisa sampai luar negeri. Nanti BI yang akan mencarikan pasarnya, ” tutur Khofifah.

Dalam penilaian Khofifah, selama ini UMKM tidak mengetahui jalan menuju pasar global.Oleh karenanya peran BI daerah Provinsi Jatim melalui UMKM Virtual EXPO bisa membangun akses diaspora Indonesia di luar negeri.

“Semua produk, seperti souvenir dari daerah agar dapat dikembangkan lewat BI. Nanti BI yg akan mecarikan sendiri ke arah mana barang itu akan dipasarkan,” Imbuhnya.

Selain mendukung penuh gerakan kebangkitan UMKM yang digaungkan Bupati Lamongan,Gubernur Jatim juga memaparkan soal Proyek Strategis Nasional (PSN ) yang tertuang dalam Perpres No.80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Jatim yang saat ini sudah diakses oleh Kab.Lamongan.

“Perpres ini sudah diakses oleh Lamongan.Sebagian besar adalah soal infrastruktur yakni didalamnya salah satunya menyebutkan soal infrastruktur Sungai Bengawan Solo yang seringkali berdampak banjir di Kab.Lamongan.Lalu kemudian kali Lamong juga begitu dan jalan tol juga seterusnya,” paparnya.

Dari sisi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan juga begitu melimpah.Selain menjadi lumbung pangan Jawa Timur, Lamongan juga menjadi lumbung pangan nasional

“Pertanian Lamongan menjadi lumbung padi Jawa Timur dan Nasional dan sangat support terhadap modernisasi pasar ikan. Selain itu kehutanan, termasuk jagung, potensi bahari, tambak ikan di Lamongan sangat besar. Hal-hal ini menjadi bangkitnya ekonomi pasca pandemi,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.

“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” ungkap Bupati yang akrab disapa Pak YES ini.

Di bidang perekonomian, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Di samping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar.

Sedangkan di bidang manajemen pemerintahan, Pemkab Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal.Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik).

Atas berbagai capaian yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.

“Dalam mewujudkan visi tersebut, Kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial serta dokus tata kelola pemerintahan,” tuturnya.

Menanggapi arahan Gubernur Khofifah terkait peningkatan UMKM, Bupati Yuhronur mengatakan akan menindaklanjuti arahan tersebut.

Nilai ekspor di Kabupaten Lamongan dari industri kecil tahun 2020 mencapai 43,742 Milyar, dari 9 unit industri kecil diantara nya, pupuk, snack,sarung tenun ikat, anyaman bambu, konveksi, lobster ,kerapu, arang dan olahan jagung.

Nilai tersebut menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 55,721 Milyar. “Penurunan nilai ekspor tahun 2020 dikarenakan pandemi covid 19, karena nya tahun 2021 kami berusaha untuk membangkitkan kembali UMKM di Kabupaten Lamongan melalui gerakan “ayo beli produk Lamongan” yang telah kami launching beberapa waltu yang lalu,” pungkas Yuhronur. [Aha/yit].

Tags: