Miliki Puluhan Gram Ganja, Sopir Taksi Online Terancam 12 Tahun Penjara

Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti menginterogasi salah satu pengedar narkoba di kalangan pelajar sekolah, Selasa (30/1).[abednego/bhirawa]

PN Surabaya, Bhirawa
Johanes Kurniawan Hartono tidak menyangka jika dirinya harus jadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (31/1). Atas kepemilikan 27,19 gram narkoba jenis ganja, sopir taksi online ini terancam 12 tahun penjara.
Persidangan di PN Surabaya ini mengagendakan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Anggraini. Dalam dakwaan, Anggraini menjelaskan, pada 19 Oktober 2017 anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya mendapat informasi masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba di Perum Wiguna Tengah Gunung Anyar Surabaya.
Setelah dilakukan penyelidikan, petugas mendapati terdakwa Johanes Kurniawan Hartono berada dalam rumahnya. Setelah dilakukan penggeledahan, lanjut Anggraini, petugas mendapati barang bukti empat bungkus plastik berisi narkotika jenis ganja dengan berat total sekitar 27,19 gram. Serta satu unit HP merek Asus dan satu buah tas cangklong.
“Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 111 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana maksimal dua belas tahun penjara,” kata Jaksa Anggarini dalam dakwaannya, Selasa (30/1).
Sidang dilanjutkan langsung dengan pemeriksaan saksi penyidik dari Polrestabes Surabaya. Saksi Agus Supriyanto mengaku, pada Kamis 19 Oktober 2017, sekitar pukul 10.20 dirinya bersama satu rekan penyidik menangkap terdakwa Johanes di tempat tinggalnya, Perum Wiguna Tengah, Gunung Anyar Tambak Surabaya.
“Kami lakukan penggeledahan di rumahnya, saat terdakwa sedang tidur. Kami menemukan barang bukti ganja yang disimpan dalam bungkus rokok dan tas yang selalu dibawa saat bekerja,” terang saksi Agus.
Pria yang mengaku mempunyai penyakit diabetes ini, tidak membantah kesaksian Agus. Saat diperiksa, dirinya mengaku membeli ganja tersebut kepada Taufik (DPO) dan sudah dilakukan lebih dari 10 kali. “Biasanya saya hubungi kalau mau pesan, dan transaksinya di ranjau,” ucapnya.
Disinggung terkait dirinya mengonsumsi ganja, pria berkepala plontos ini mengaku karena dirinya mudah stres dan sekaligus terapi penyakit diabetes yang dideritanya. “Kalau banyak pikiran dan stres, saya pakai. Apalagi saya kena diabet, itu (ganja) buat terapi,” pungkasnya. [bed]

Tags: