Milo Narkerbaya Bahayakan Bonus Demografi

Para Pelajar yang merupakan Generasi Penerus Bangsa yang merupakan sasaran utama penggunaan Milo Narkerbaya.

Lumajang, Bhirawa
Dakam menyongsong Bonus Demografi di Indonesia yang diperkirakan pada tahun 2020 mendatang, berbagai program pemerintah mulai dari program pengendalian jumlah penduduk melalui Keluarga Berencana, penekanan angka perkawinan dini serta berbagai program lainnya, yang tidak kalah pentingnya adalah pemberantasan kenakalan pelajar dan pemuda yang di akibatkan oleh maraknya penggunaan Milo Narkerbaya (Miras Olposan, Narkotika dan obat keras berbahaya).
Hal tersebut disampaikan oleh wakil Bupati Lumajang Buntaran Supriyanto ketika dikonfirmasi di tuang kerjanya di Kantor Pemkab Lumajang (17/5) yang mengaku perhatian dengan kondisi pelajar yang telah menjadi pengaguna obat keras berbahaya, serta maraknya aksi kriminalitas yang rata rata dilakukan oleh anak dibawah umur.
Menyikapi hal tersebut pihaknya menghimbau kepada para stakeholder yang ada termasuk kepadatan para orang tua, untuk bisa memberikan perhatian yang serius terhadap perkembangan anak mereka agar terhindar dari pengaruh obat keras berbahaya tersebut.
“Dalam penanganan kasus kasus itu, rencananya nanti kita pilah pilah, sebab permasalahan mereka juga berbeda, jadi sudah saatnya kita tidak hanya main tangkap terus pelaku mendapatkan hukuman,dan tidak hanya sosialisasi juga, tapi nanti kita harus turun untuk menyelesaikan persoalan itu satu persatu sampai tuntas,” terangnya.
Penggunaan Milo Narkerbaya yang berbahan baku dari obat obat yang dijual bebas dipasaran ,menurutnya harus !mendapatkan perhatian serius karena secara yuridis formal aparat masih mengalami persoalan dalam melakukan penindakan. Akan tetapi menurut Buntaran bahwa pemerintah sudah saatnya !menerbitkan peraturan baru yang intinya menyangkut pelarangan penggunaan obat legal tetapi disalahgunakan didalam penggunaannya.
Meskipun tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak prosentasi jumlah pelajar yang menjadi pengguna Milo Narkerbaya, namun Wabup memandang perlu pe tindakan secepatnya mengingat pemakainya didominasi oleh pelajar di berbagai tingkatan mulai dari SD,SMP,SMA hingga menyentuh mahasiswa.
“Kita harus mengatasi secara bersama sama guna menyelematkan generasi muda penerus bangsa dari kerusakan, sebab harapan kita dalam bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia,benar benar di dominasi oleh generasi muda yang handal dan berkualitas,” pungkasnya. [dwi]

Tags: