Minat Baca Masih Rendah, PNS Ditunggu Kunjungannya di Perpustakaan Daerah

Selain dilengkapi ruang baca yang nyaman, Perpustakaan Daerah Tulungagung juga dilengkapi ruang audio visual di lantai II.

Selain dilengkapi ruang baca yang nyaman, Perpustakaan Daerah Tulungagung juga dilengkapi ruang audio visual di lantai II.

Kab.Tulungagung, Bhirawa
Gedung perpustakaan yang megah bukan jaminan untuk menarik pengunjung. Apalagi bagi mereka yang minat bacanya masih rendah. Mereka enggan untuk berkunjung ke perpustakaan untuk sekedar membaca dan menambah ilmu.
Ironisnya, Pegawai Negeri Sipil atau biasa disebut dengan singkatan PNS dan sekarang menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) termasuk yang tercatat jarang berkunjung ke perpustakaan. Seperti yang terjadi di Tulungagung.
Tidak percaya. Lihat saja di Perpustakaan Daerah Tulungagung. Gedungnya sudah megah dan representatif. Fasilitas di dalamnya pun sudah bisa dibilang cukup lengkap. Letaknya pun sangat mudah untuk dijangkau. Berada di sisi timur Alun-Alun Kota Tulungagung. Tetapi kalau sudah masuk di dalamnya, jarang terlihat PNS ikut membaca. Apalagi meminjam buku.
Yang mendominasi justru anak-anak yang saat ini duduk dibangku SMP dan SMA serta sebagian mahasiswa. Bahkan, belakangan siswa-siswi TK dan PAUD lebih banyak lagi berkunjung ke perpustakaan milik Pemkab Tulungagung itu.
Kalau pun ada PNS yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah Tulungagung lebih banyak dilakukan oleh kalangan guru. Mereka mendatangi perpustakaan kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi.
Kepala Badan Perpustakaan, Dokumentasi dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tulungagung, Drs Marjadji MM, Rabu (3/8), mengakui jika PNS jarang berkunjung ke perpustakaan. Padahal Pemkab Tulungagung sudah terus berusaha untuk menumbuhkembangkan minat baca mereka.
“Kami sudah ingatkan terus saat apel pagi. Kalau saya yang memimpin apel pagi di kantor bupati, kami ingatkan pada PNS untuk lebih sering ke perpustakaan. Banyak manfaat dan faedahnya ketika berkunjung ke perpustakaan. Salah satunya menambah ilmu,” ujarnya.
Saat ini, menurut Marjadji, tidak kurang dari 42.000 koleksi buku dimiliki Perpustakaan Daerah Tulungagung. Mulai dari buku umum populer (best seller) sampai buku referensi yang di antaranya berisi Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) Tulungagung di sediakan di perpustakaan tersebut. Bahkan buku resep masakan dan minuman juga ada.
“PNS tidak usah membeli buku untuk menambah pengetahuan. Cukup pinjam di perpustakaan. Gratis pula. Membuat kartu anggotanya pun cuma-cuma. Jadi mengapa tidak dimanfaatkan perpustakaan yang sudah ada. Apalagi di perpustakaan disediakan internet gratis,” papar Marjadji yang mantan kabag Humas Kabupaten Tulungagung ini.
Kabid Perpustakaan Badan Perpustakaan, Dokumentasi dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tulungagung, Isnanik SSos, membeberkan tahun 2015 lalu pengunjung terbanyak di Perpustakaan Daerah Tulungagung adalah siswa SMA/SMK. Jumlahnya mencapai 28.458 siswa. Kemudian disusul siswa SD/MI (16.852 siswa), SMP/MTs (9.509 siswa), mahasiswa (3.983 orang), TK/PAUD (3.104 anak) dan umum, termasuk di dalamnya PNS (2.293 orang).
“Untuk tahun ini (2016), jumlahnya hampir sama. Kami terus berusaha untuk menarik lebih banyak pengunjung. Tidak hanya PNS, tetapi juga siswa dan mahasiswa dan anak-anak TK/PAUD serta kalangan umum tak terkecuali ibu-ibu,” ujarnya.
Saat ini jam kunjung  di Perpustakaan Daerah Tulungagung, lanjut Isnanik, tidak lagi sampai malam hari. Untuk hari efektif Senin sampai Jumat, Perpustakaan Daerah Tulungagung buka pelayanan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Sedang hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.
Menurut Isnanik, Perpustakaan Daerah tidak hanya berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya, tetapi juga membantu perpustakaan-perpustakaan sekolah yang ada di Tulungagung. Salah satunya dengan program peminjaman buku.
“Buku-buku di Perpustakaan Daerah dipinjamkan ke perpustakaan sekolah agar siswa di sekolah dapat membaca buku selain yang disediakan di perpustakaan sekolah. Ini juga bermanfaat ketika sekolah sedang menjalani akreditasi,” paparnya.
Rencananya, kedepan Perpustakaan Daerah Tulungagung akan mengembangkan perpustakaan di desa-desa di seluruh Kabupaten Tulungagung. Masalahnya, dari 251 desa yang ada, baru 75 desa yang mempunyai perpustakaan desa. [wiwieko]

Tags: