Minat Remaja Sumber Sekolah di SMKN 1 Masih Rendah

SMKN 1 Sumber kesulitan cari siswa baru. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Demi pemerataan di bidang pendidikan, pemerintah pun membangun gedung-gedung sekolah hingga di pelosok pedesaan. Salah satunya, SMK Negeri (SMKN) 1 Sumber yang terletak di lereng timur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Pihak sekolah dibantu personel koramil sumber bergerilya mencari calon siswa baru, itupun masihlah kesulitan, pasalnya rejama di wilayah itu minat sekolah ke SMK masihlah rendah.
Untuk menjangkau kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang itu memang tidak mudah. Dari Kota Probolinggo, tidak tersedia transportasi umum menuju Sumber. Namun Sumber masih bisa dijangkau dengan moda transportasi motor dan mobil. Mobil-mobil bak terbuka seperti pikap dan truk hilir-mudik mengangkut sayur mayur dari Sumber.
Lokasi Sumber yang jauh dari dan ke mana-mana itu dirasakan sejumlah guru yang bertugas di SMKN 1 Sumber. “Sumber memang jauh dari hiruk-pikuk kota karena letaknya di lereng Gunung Bromo,” kata Aulia, guru bidang kesiswaan di SMKN 1, Minggu 5/7/2020.
Keberadaan gedung SMKN 1 yang bertetangga dengan Markas Koramil Sumber dimaksudkan untuk mendekatkan para siswa dengan fasilitas pendidikan. Mereka tidak lagi harus jauh-jauh bersekolah ke sejumlah SMK di Kota Probolinggo.
Meski sudah “didekatkan” dengan tempat tinggal siswa, minat para remaja di Sumber untuk bersekolah di SMKN 1 masih rendah. Sehingga pihak sekolah bahkan dibantu personel Koramil Sumber harus “bergerilya” mencari calon murid baru setiap masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap pertangahan tahun seperti sekarang.
Pada PPDB Tahun Ajaran 2020 ini, SMKN 1 Sumber mendapatkan 35 siswa baru. Hanya satu kelas, padahal sudah disiapkan lima ruang kelas bagi murid baru.
Sulitnya mendapatkan murid baru, dibenarkan Kepala SMKN 1 Sumber, Budiono. “Begitu sulitnya mendapatkan murid baru, kami sampai mendatangi dari pintu ke pintu, ke rumah-rumah dengan tujuan merayu agar anak-anak mau bersekolah di SMKN 1 Sumber,” katanya.
Bahkan pihak SMKN 1 Sumber sampai meminta bantuan Koramil Sumber melalui Babinsa agar mau bersekolah. Itu pun pihak sekolah masih belum bisa memenugi pagu PPDB setiap tahunnya.
“Faktor geografis yakni, jarak rumah-rumah siswa dengan sekolah yang cukup jauh sangat berpengaruh terhadap minat anak-anak untuk bersekolah,” kata Aulia. Sebagian siswanya harus menempuh jarak 5-7 kilometer untuk bisa bersekolah setiap hari.
SMKN 1 Sumber pun berusaha “membumi” dengan menawarkan kurikulum yang lebih akrab dengan keseharian siswa di lingkungan agraris. Lingkungan SMKN 1 Sumber yang masih asri berisi berbagai macam tumbuhan dan hewan menjadi laboratorium alami.
Materi keanekaragaman hayati, pola interaksi, pertumbuhan perkembangan tumbuhan, anatomi-fisiologi tumbuhan dan lainnya sangat kontekstual apabila siswa dibawa dalam lingkungannya yang nyata.
“Pemilihan materi pelajaran kami sesuaikan dengan alam agraris siswa di pegunungan,” kata Aulia. Dengan demikian posisi sekolah tidak tercerabut dari kehidupan keseharian para siswa.
Babinsa Koramil Sumber, Peltu Febry Karel Pesik mengatakan, pihaknya berusaha membantu pemerintah di bidang pendidikan. “Kami sering melakukan pembinaan ke masyarakat agar mereka bersemangat menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang SLTA, apalagi di Sumber sudah ada SMKN 1 Sumber,” tandasnya.
Peltu Febry juga menyadari, faktor geografis menjadi kendala tersendiri terkait rendahnya minat belajar anak-anak di sekolah. “Di wilayah Sumber, sebagian besar yakni, 99% orangtua siswa adalah petani. Ini juga berpengaruh terhadap minat belajar anak-anak di sekolah,” tuturnya.
Masih dijumpai sebagian anak yang lebih memilih membantu orangtuanya bekerja di kebun dibandingkan bersekolah.
SMK Negeri 1 Sumber berdiri pada 11 tahun yang lalu, kesadaran Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan pentingnya didirikan sebuah sekolah dengan basis pertanian di Kecamatan Sumber. Kecamatan Sumber sendiri merupakan wilayah pegunungan yang sebagian besar penduduknya berpencaharian sebagai petani.
Pemerintah meyadari akan adanya potensi dalam bidang pertanian di daerah Sumber sehingga pada tahun 2009 didirikan SMK Negeri 1 Sumber dengan kompetensi kejuruan Agrobisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura. Dengan adanya SMK Sumber diharapkan dapat mendidik masyarakat sekitar Sumber tentang metode pertanian yang benar, menguntungkan dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, tambah Budiono. [wap]

Tags: