Minat SBMPTN Pada Teknik Sipil Tinggi

SBMPTNSurabaya, Bhirawa
Persaingan masuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya cukup besar. Dari 3500 peminat, hanya sekitar 300 orang yang diterima tiap tahunnya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Tingginya minat calon mahasiswa terhadap FTSP membuat ITS berinisiatif membuka pendaftaran dilaur jalur SNMPTN dan SBMPTN. Namun tidak untuk mengejar S-1, melainkan diploma IV (D-IV) Teknik Sipil.
Ketua Jurusan FTSP ITS Budi Suswanto mengatakan, kebijakan pemerintah seleksi masuk D-IV FTSP tidak menjadi satu dengan SNMPTN maupun SBMPTN.
“Sejak setahun lalu sudah pernah kami usulkan ke senat supaya bisa (pendaftaran) menjadi satu dengan SBMPTN dan SBMPTN. Senat ITS setuju, tapi pemerintah belum,” kata Budi, kemarin (21/6).
Budi menuturkan, program D-IV ini selevel dengan S-1. Level ijazah keduanya ini sebagaimana ditetapkan SE Mendiknas No. 498/E/T/2011 dan Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Ketua Program Diploma Teknik Sipil ITS Sigit Darmawan menambahkan, dalam KKNI, D-IV berada pada level 6. Level ini setara S-1 dengan 144 sistem kredit per semester (SKS), masa studi 8 semester atau empat tahun.
“Yang membuat beda dengan S-1 Fakultas Teknik Sipil, D-IV Teknik Sipil ini mengedepankan praktikum, praktek. Secara persentasi, praktek 65% dan teori 35%,” ulas Sigit.
Perbedaan lain dengan S-1 Teknik Sipil yang hanya menerima lulusan SMA dari jurusan sains, D-IV Teknik Sipil bisa menerima lulusan SMA jurusan sains serta SMK (vokasi). “Lulusan D-IV Teknil Sipil siap kerja, bukan siap training seperti halnya lulusan S-1,” papar Sigit.
Sementara itu, Sekretaris Bidang Studi D-IV Bidang Akademi dan Kemahasiswaan ITS, Ridho Bayuaji menyatakan, daya tampung D-IV ini 102 mahasiswa. Dari kapasitas tersebut, 10% di antaranya untuk mahasiswa bidikmisi.
“Sejak dibuka, angkatan tahun I jumlah pendaftar 560 dan diterima 90 mahasiswa. Angkatan tahun II 550 pendaftar, diterima 120 mahasiswa. Dan untuk angkatan III, sekarang yang pendaftarannya akan ditutup 23 Juni 2015, kuotanya tetap sama, 120 untuk mandiri maupun regular,” kata Ridho.
Ada 7 kategori uang kuliah tunggal (UKT), mulai Rp500.000/semester hingga Rp7.500.000/semester. Semua tergantung kemampuan orangtua mahasiswa. Kendati demikian, untuk dua angkatan ini mayoritas terbebani UKT Rp3.500.000/semester. “Kompetensi lulusan menjadi ahli bangunan gedung, air, dan transportasi. Belum lulus sudah banyak calon user yang koordinasi dengan kita,” pungkas Ridho. [tam]

Rate this article!
Tags: