Mind Mapping Kartu Bergambar Tingkatkan Aktivitas Belajar

Sidoarjo, Bhirawa
Materi keragaman budaya dalam pelajaran IPS kerap membuat siswa kesulitan untuk menguasainya. Karena begitu banyaknya catatan tentang keragaman budaya, membuat siswa mudah jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
Catatan tentang keragaman budaya yang banyak membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Erna wijayanti untuk merancang inovasi pembelajaran yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Guru kelas IV SDN Keboansikep 2 Gedangan tersebut, menggunakan metode khusus dalam menyajikan materi keragaman budaya, yaitu dengan metode Mind Mapping kartu bergambar. Proses pembelajaran dengan Mind Mapping kartu bergambar ini dilakukan secara berkelompok. Sehingga siswa harus melakukan interaksi, kolaborasi dan kerja sama untuk bisa memecahkan masalah bersama. Penyajian Mind Mapping juga sangat sederhana, di awali dengan satu topik di tengah kemudian ditarik cabang-cabang konsep yang dilengkapi dengan kartu bergambar agar bisa menarik perhatian siswa sehingga aktivitas belajar siswa dapat meningkat. Jadi siswa tidak perlu lagi mencatat catatan yang banyak dan menghafal materi.
Alumnus program magister pendidikan dasar Universitas Negeri Surabaya ini menjelaskan, konsep pembelajaran dengan mind mapping selain memudahkan juga sangat efektif. “Hal ini sejalan dengan konsepsi Toni Buzan yang menerangkan bahwa sistem penyerapan informasi pada otak manusia yang susunan sarafnya bercabang-cabang. Ini sesuai dengan konsep mind mapping yang bercabang-cabang dan jika dalam menyajikan materi pelajaran dibuat seperti cabang-cabang susunan saraf otak manusia maka siswa akan lebih menguasai materi,” tutur dia.
Erna membuktikan konsep mind mapping itu dikelasnya. Sejumlah perangkat pembelajaran seperti banner mind mapping, kartu bergambar, kertas manila, sepidol dan lainnya telah disiapkan sebelum pelajaran dimulai. Untuk menghidupkan suasan, di awal pembelajaran siswa diajak bernyanyi, meneriakkan yel-yel, tepuk semangat sehingga tampak siswa sangat antusias dalam pembelajaran. Inti dari kegiatan pembelajaran siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kemudian berdiskusi untuk menyusun mind mapping yang dilengkapi dengan kartu bergambar. Akhir dari kegiatan pembelajaran masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Berdasarkan pengamatan dan penilaiannya terhadap siswa, dapat disimpulkan bahwa penerapan mind mapping kartu bergambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. [Erna Wijayanti, SPd, Guru kelas IV SDN Keboansikep 2 Gedangan, Sidoarjo]

Tags: