Mini Orkestra Iringi Upacara Sumpah Pemuda SMAMDA

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadz Mustajab MPd (tengah) didampingi para guru saat melihat kegiatan geladi bersih pemain orchestra pada upacara Hari Sumpah Pemuda, di halaman sekolahnya, Senin (30/10). [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Lagu-lagu kebangsaan dari mini orkestra menjadi ikon peringatan sumpah pemuda di SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Surabaya, Senin (30/10). Peserta upacara tidak perlu lagi menyanyi dan cukup menikmati aransemen dari 12 pemain di dalamnya.
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Budi Astjarjo menuturkan, mini orchestra yang terdiri dari tiga pemain gitar, tiga pemain biola, lima pemain keyboard, dan satu pemain drum elektrik ini ditampilkan setelah melihat potensi para siswa dalam bermain alat musik. Meski sebenarnya di SMAMDA tidak ada ekstrakurikuler orchestra tetapi untuk membangun inspirasi sehingga kedepannya bisa dibentuk ekstrakuriler orchestra ini.
“Sebetulnya di SMAMDA tidak ada ektrakurikuler orchestra, tetapi setelah melihat beberapa siswa yang berpotensi dalam bermain musik maka diberikan pelatihan. Dan pada event upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda hari ini (Senin kemarin, red), kami memberanikan diri menampilkan mini orchestra para siswa dihadapan teman-temannya. Sehingga ke depan para siswa lainnya terinspirasi dan yang berpotensi main musik bisa belajar lebih dalam, pada ekstrakurikuler orchestra,” kata Ustadz Budi.
Kedepannya Ustadz Budi berharap, bila ekstrakurikuler orchestra ini nantinya bisa terbentuk di SMAMDA maka bisa menjadi ektrakurikuler unggulan. Karena selama ini jarang ada sekolah yang mempunyai ekstrakurkuler orchestra, sehingga bila impian ini bisa diwujudkan maka bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar SMAMDA.
Para siswa pemain orchestra di SMAMDA yang tampil pada upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda itu, sebagian besar siswa kelas X dan ada beberapa pemain siswa kelas XI. Ke 12 pemain music yang tergabung dalam SMAMDA Mini Orkestra ini telah berlatih secara intensif selama satu bulan.
Sehingga pada saat upacara bendera dengan dipandu dirigen Adi Rariko Putra Hardi yang juga alumni tahun 2015 bisa memainkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengiringi pengibaran bendera Merah Putih. Selain itu, juga memainkan Lagu Nasional Pemuda-pemudi, Lagu Mars Muhammadiyah dengan apik, hingga bisa memukau para guru dan siswa peserta upacara dan menjadi hiburan tersendiri. Dan diakhir upacara pemain orchestra ini mendapat applaus dari peserta upacara dan ucapan selamat.
Sementara itu, terkait peringatan Sumpah Pemuda itu sendiri, Ustadz Budi berharap, para siswa bisa meneladani perjuangan para pemuda jaman dahulu sehingga bisa mempersatukan perbedaan bahasa, perbedaan suku, bahkan berbeda agama, dan beragam perbedaan lainnya tetapi para pemuda itu bisa bersatu dalam tumpah darah yang satu yaitu tanah air Indonesia. Satu bangsa yakni Bangsa Indonesia. Dan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Dan Pemuda masa kini harus bisa mengisi kemerdekaan dengan berbagai keilmuan yang dimiliki. [fen]

Tags: