Minim Jangkauan Listrik, Dosen Umsida Hibahkan Solar Cell System

Boy Isma Putra dan tim hibahkan solar cell system untuk penerangan fasilitas umum di Desa Kalialo Kupang, Jabon. [diana]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebagai tempat budidaya penghasil udang, bandeng dan rumput laut, Desa Kalialo Kupang, Jabon diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di Sidoarjo. Sayangnya, minimnya pencahayaan saat malam hari membuat aktifitas produksi warga terbatas.
Maka tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Program Kemitraan Pusat Studi Teknik dan Energi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menghibahkan solar cell system untuk penerangan fasilitas umum di desa setempat. Mereka yakni Boy Isma putra, Dr Ir Jamaluddin dan Shazana Dhiya Ayuni.
Menurut Ketua Abdimas, Boy Isma Putra, pemberian alat berupa satu buah solar system cell ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas para petani tambak. Sebab, Desa Kalialo Kupang, sangat sulit terjangkau energi listrik selama enam bulan terakhir. Apalagi Desa Kalialo terletak di bagian paling barat Sidoarjo yang dikelilingi budidaya tambak. Karenanya warga sekitar hanya bisa beraktifitas hingga menjelang senja.
“Di desa ini, budidaya udang dan bandeng jadi unggulan. Terlebih budidaya rumput laut yang juga diekspor. Kalau minim penerangan produktivitas yang seharusnya bisa dilakukan hingga malam jadi terhambat. Karena itu kami memberikan panel solar system cell ini,” ujar Boy, Rabu (10/2).
Boy menjelaskan, keunggulan solar cell system buatannya terletak pada penggunaan modul photovoltaic (PV), yang berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi gelombang listrik. Tak hanya itu, alat ini juga tidak membutuhkan media yang lebar, tapi cukup untuk menyerap energi matahari.
“Jika biasanya warga hanya beraktifitas sampai senja, karena solar cell system ini mereka bisa menjalankan produksi hingga tengah malam. Apalagi di musim penghujan, solar system cell dapat memasok energi listrik selama tujuh jam, belum nanti kalau cuacanya cerah bisa lebih lama lagi,” jelas Boy.
Pemberian solar cell system ini merupakan tahap pertama dari tiga tahun usulan Abdimas yang diajukan. Targetnya, pihaknya akan memasang tiga buah solar cell system dengan daya maksimal 100 watt untuk tiga titik penerangan.
“Jadi kami memang membuat rencana jangka panjang untuk hibah alat ini. Di program pertama lima bulan, pengerjaan dilakukan di tiga bulan pertama, dan dua bulan ini kami akan memantau kinerja lampu. Selain itu kita juga akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat cara merawat sollar cell system,” urainya.
Boy berharap, adanya solar cell system selain membantu warga meningkatkan produktifitas dan aktifitas kegiatan ekonomi di malam hari, juga mampu memacu anak – anak setempat bisa bersemangat untuk belajar atau mengaji. [ina]

Tags: