Minim Resapan, Surabaya Barat Sering Dilanda Genangan

Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana

Surabaya, Bhirawa
Selama musim penghujan, wilayah Surabaya Barat lebih sering terjadi genangan disbanding wilayah lain di Kota Pahlawan. Hal ini dikarenakan, selain intensitas curah hujan yang tinggi dan banyaknya sampah yang menyumbat saluran juga daerah tersebut minim lahan resapan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, wilayah Barat Surabaya berbeda dengan Surabaya Timur. Di Surabaya Barat, sangat minim lahan untuk resapan air karena langsung berbatasan dengan banyaknya bangunan pabrik.
“Hal ini berbeda dengan kondisi wilayah Surabaya Timur yang masih ada mangrove dan tambak, sehingga tidak terlalu signifikan walaupun air laut itu naik. Nah ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat, kalau misalkan memungkinkan perlu kita rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi,” ujar Whisnu, Minggu (3/1).
Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini mengatakan, saat terjadi genangan beberapa waktu lalu, petugas Dinas PU dan Bina Marga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert. Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras menjadi tidak lancar, sehingga terjadi genangan. “Di Sukomanunggal kita menemukan tiga kasur,” ungkap dia.
Oleh karena itu, kata Whisnu, perlu adanya kesadaran bersama masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai yang kemudian merugikan banyak orang. “Kita juga lakukan imbauan lewat camat dan lurah agar kesempatan hujan itu tidak malah buang sampah di sungai,” pesan dia.
Pihaknya berharap, masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Sebab, untuk mencegah terjadinya genangan, juga diperlukan peran serta dan kesadaran dari masyarakatnya.
“Kita imbau juga kepada seluruh masyarakat Surabaya agar ikut membantu pemerintah kota menjaga kota ini. Jangan sampai yang seperti itu terulang terus,” tandasnya. [iib]

Tags: