Minimal Passing Grade Turun Tiga Poin

Suasana tes CPNS berbasis CAT di Hotel Empire, Surabaya mulai berjalan normal setelah sempat mengalami perubahan jadwal, Selasa (30/10).

(Penuhi Jumlah Peserta SKB CPNS)

Pemprov Jatim, Bhirawa
Rendahnya hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada pendaftaran CPNS 2018 ini menuntut panitia untuk segera menemukan solusi. Di Jatim, baru 1.014 peserta yang dinyatakan memenuhi passing grade. Sementara jumlah formasi yang dibuka mencapai 2.065. Karena itu, minimal dibutuhkan penurunan tiga poin passing grade untuk mengisi kuota seleksi berikutnya.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengungkapkan, dalam menyikapi rendahnya nilai tes CPNS dapat menggunakan pendekatan kualitas atau kuantitas. Artinya, jika mengacu kualitas pelamar PNS, maka tidak akan ada penurunan passing grade. Sementara jika pendekatannya menggunakan jumlah untuk memenuhi kebutuhan, maka otomatis passing grade harus diturunkan.
“Dua itu yang belum putus (disepakati) dari Menpan. Tapi yang say abaca dari tulisan (berita) itu tidak ada pengulangan tes karena tidak ada anggarannya,” ungkap Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, saat ditemui kemarin, Kamis (8/11).
Pakde Karwo yakin, kendati formasi pegawai ini tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kinerja pelayanan pemerintah. Sebab, pelayanan di pemerintah telah didukung dengan sistem cyber. “Kecuali tenaga pendidik dan tenaga medis yang harus dilakukan dengan tatap muka antar manusia,” ungkap Pakde Karwo.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Anom Surahno menuturkan, penurunan tiga poin pada masing-masing kompetensi akan memberi peluang lebih banyak pendaftar yang lolos Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Dengan penurunan itu, maka passing Grade Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menjadi 72, Tes Intelejensi Umum menjadi 82 dan Tes Kompetensi Pribadi (TKP) menjadi 140.
“Kalau ada penurunan tiga poin saja peserta yang lolos bisa mencapai 20 persen. Kalau sekarang kan masih 5,31 persen,” ungkap Anom. Selain jalur umum, lanjut Anom, jumlah peserta tes jalur disabilitas juga hanya dua pendaftar yang lolos CAT dari delapan peserta tes. Sementara formasi cumlaude dari 378 peserta hanya 209 yang berhasil lolos CAT.
Anom mengungkapkan, rendahnya hasil tes diperkirakan karena waktu tes yang tidak optimal untuk mengerjakan soal. Selain itu, peserta juga tampak kurang persiapan karena memang waktu yang disiapkan cukup mendadak. “Ini juga kaitannya dengan akhir tahun anggaran. Jadi agak mepet dan harus segera dilaksanakan tes. Kalau soalnya terlalu sulit mungkin tidak, karena ada juga yang mendapat nilai sampai 403,” tutur Anom.
Usulan atas penurunan poin tersebut, lanjut Anom, akan dibicarakan hari ini dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Jika disetujui, maka diperlukan keputusan dari Menpan-RB. “Baru kita akan umumkan pada 22 atau 23 November mendatang,” pungkas Anom. [tam]

Rate this article!
Tags: