Minta Konvensi Demokrat Dievaluasi

hayono ismBogor, Bhirawa
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman meminta panitia mengevaluasi pola sosialisasi pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat agar terjangkau sebagian besar masyarakat Indonesia.
“Saya pikir pola Konvensi perlu ditinjau kembali karena kalau seperti ini tidak akan berdampak terhadap elektabilitas peserta dan partai,” kata Hayono yang menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu di Bogo, Jawa Barat, Minggu.
Hayono menuturkan konvensi merupakan konsep memperkuat sistem demokrasi di Indonesia termasuk sarana untuk meningkatkan elektabilitas partai. Namun Konvensi Capres Partai Demokrat tidak tepat sasaran untuk meningkatkan elektabilitas partai karena faktor publikasi yang minim.
“Harus dicari satu metode atau pola yang lebih luas menjangkau publik, karena sekarang ini hanya terbatas masing-masing pendukung dan koran lokal itu,” ujar anggota Komisi I DPR tersebut.
Hayono menegaskan panitia konvensi harus berani bekerja sama dengan salah satu media nasional untuk mempublikasikan pelaksanaan konvensi ke seluruh wilayah dan pelosok. Bahkan, Hayono menyarankan panitia juga mengundang media massa internasional dalam rangka sosialisasi dan memperkuat citra pelaksanaan demokrasi melalui sistem konvensi di Indonesia. Hayono mengakui kegiatan konvensi Partai Demokrat tidak “menggaung” karena sempat vakum selama tiga bulan sejak pengumuman pada 15 September 2013, kemudian dimulai kembali pada 15 Januari 2014.
Capres Ditawarkan ke Parpol
Terpisah, Ketua Komite Konvensi Capres Rakyat KH Salahuddin Wahid menuturkan hasil dari konvensi tersebut akan ditawarkan kepada partai politik supaya bisa maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
“Oh iya, kalau ngak pakai partai mau pakai apa. Karena kalau perseorangan ngak boleh kan. Meskinya begitu, cuma kepada partai apa, lalu siapa yang akan ditawarkan perlu dibahas lagi,” kata Salahuddin Wahid, di Kota Bandung, Minggu.
Ditemui usai acara Debat Publik Tujuh Kandidat Capres RI Konvensi Rakyat, di Gedung Sabuga Bandung, ia mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan berembuk untuk menentukan kepastian apakah hasil dari konvensi inia akan ditawarkan ke parpol atau tidak.
“Ya kami akan berembuk dulu mungkin setelah tanggal 12, atau 13 atau 14 Maret ini,” kata dia. Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini pihaknya belum melakukan komunikasi dengan partai politik manapun.
“Kami selesaikan ini dulu, kalau saya cenderung mengadakan survei dengan survei itu kita bisa tahu apakah ada tokoh yang ditawarkan atau tidak,” ujar Salahuddin.
Sementara itu, salah seorang Kandidat Capres RI Konvensi Rakyat Isran Noor menuturkan dirinya tidak mempermasalahan jika nantinya Ketua Konvensi Capres Rakyat menawarkan hasil dari konvensi tersebut kepada partai politik.
“Saya tidak masalah, saya sudah bersyukur bisa ikut peserta konvensi, ngak mimpi sebelumnya ikut Isran yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kutai Timur.
Menurut Isran, konvensi capres ini menjadi sarana bagi dirinya untuk menyampaikan misi visi serta gagasan dirinya terhadap pembangunan negeri ini.
“Saya tidak ingin intervensi atau mempengruhi komite, mau diusulkan saya, jadi ini adalah sesuatu yang bagi saya tidak boleh mengaturkan. Komite mau demikian silahkan saja,” katanya.  [ant]

Rate this article!
Tags: