Minta Perangkat Pendidikan Pantau Siswa Belajar di Rumah

Salah satu siswa SD asal Kecamatan Besuki Situbondo tekun belajar dirumah ditengah kondisi darurat virus corona, Selasa (31/3). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Meski saat ini berada pada situasi darurat virus corona, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo meminta guru, Kepala Sekolah, Pengawas/Penilik yang ada di Situbondo untuk intens memantau proses belajar siswa di rumah.
Kepala Dispendikbud Kabupaten Situbondo Akhmad Junaidi, melalui sambungan telepon, Selasa kemarin (31/3), mengatakan, semua elemen pendidikan diharapkan untuk tetap memantau siswa agar tidak keluar dari rumah.
Artinya, sebut mantan Kabag Perekonomian Pemkab Situbondo itu, siswa tidak keluar kemana mana. “Semua guru, Pengawas/Penilik. saya minta juga agar tidak keluar kemana mana. Kecuali dalam keadaan mendesak,” tegas Junaidi yang mantan Kadisnakertrans ini.
Masih kata Junaidi, para Guru, Kasek, Pengawas/Penilik untuk terus aktif melakukan pemantauan belajar siswa di rumah dan tetap bekerja dari rumah.
Menurut Junaidi, Dispendikbud Kabupaten Situbondo memiliki sistem pengawasan melalui fungsional yang didalamnya ada pengawas SMP/SD bersama guru dan semua Kasek.
“Ini semua dilakukan pemantauan secara berjenjang dengan dibina oleh kasek serta dipantau oleh pengawas. Khusus pembelajaran PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) bersama tempat kursus dan kejar Paket itu diawasi oleh Penilik,” bebernya.
Sejauh ini, lanjut Junaidi, belum ada keluhan serius yang dialamatkan kepada Dispendikbud Kabupaten Situbondo. Hanya saja, sebut Junaidi, ada sedikit masalah yang dialami anak anak yang letak geografis rumahnya belum terjangkau jaringan data.
Sehingga, ungkap Junaidi, mereka tidak bisa melakukan pembelajaran dengan guru melalui Video Call atau WhatApps. “Ya memang tidak bisa melakukan video call antara guru dengan murid karena ada dipelosok desa. Tetapi mereka hanya bisa melakukan komunikasi melalui jaringan non data,” terang Junaidi.
Mantan Kabag Perlengkapan Pemkab Situbondo itu menuturkan, jika proses pendidikan positif aktif mulai 6 April 2020 mendatang, dirinya minta semua sekolah sudah steril dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Tak hanya itu, ujar Junaidi, sekolah juga diminta menyediakan sarana prasarana (sarpras) seperti hand sanitizer untuk cuci tangan siswa.
“Saya minta saat siswa sudah masuk sekolah harus sudah siap semuanya. Tetapi jika kebijakan belajar dari rumah diperpanjang, kami harus mengikuti aturan dari pemerintah,” pungkas Junaidi. [awi]

Tags: