Mirip Arteri, Pembangunan Infrastruktur Tak Boleh Terhenti

Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa bersama isteri.

HUT Pemkab Mojokerto ke 725 tahun 2018
Kabupaten Mojokerto, Bhirawa
Masuk usianya yang ke-725 di tahun 2018 ini, Kabupaten Mojokerto makin menunjukkan jati diri dan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan derajat hidup. Pemerintah Kabupaten Mojokerto dibawah kepemimpinan Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi, menunjukkan pembangunan dalam segala lini telah dijalankan dengan baik. Baik infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata maupun SDM.
Sebagai informasi, berdasar rekap kegiatan tahun anggaran 2017 Dinas PU Bina Marga, diketahui total pembangunan atau peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Mojokerto telah mencapai 47.809 km dengan anggaran Rp 193.484.269.224.
Sedangkan pemasangan LPJU tahun anggaran 2017 telah dilaksanakan di 3.761 titik dengan anggaran mencapai Rp 30.260.527.000 yang tersebar di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Puri, Bangsal, Pungging, Mojosari, Mojoanyar dan Trawas. Selanjutnya di tahun 2018 ini, pemasangan dilakukan di 9.158 titik dengan anggaran Rp 74.500.000 yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto.

Didukung Kekuatan PAD
Tahun 2017 kemarin, target PAD Kabupaten Mojokerto kurang lebih Rp 446,778 miliar, bahkan masuk  5 terbesar di tingkat Jawa Timur. Realisasinya Rp 500,78 miliar atau 111,97 persen. Sedangkan tahun 2018 ini, pemerintah daerah menaikkannya menjadi kurang lebih sebesar Rp 474 miliar.

Wabup Mojokerto Pungkasiadi bersama isteri.

Pembangunan Pasar Tradisional
Sinergitas pembangunan ekonomi oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto, juga sudah seharusnya disambut cepat oleh kecamatan maupun desa sebagai bagian dari peluang dan prospek perputaran roda perekonomian daerah.
Harapannya agar Produk Domestik Bruto (PDB) berkembang rata pada semua sektor. Mulai pariwisata, industri, pertanian serta perdagangan dimana kini telah didukung infrastruktur yang sangat layak sebagai motor penggerak.
Untuk diketahui, 3 pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto yakni Pasar Lespadangan Kecamatan Gedeg, Pasar Kedungmaling Kecamatan Sooko dan Pasar Dinoyo Kecamatan Jatirejo, mulai difungsikan tahun ini. Pasar Lepadangan dengan luas 3000 meter persegi dan memiliki 59 unit kios serta 198 unit (kios tanpa sekat atau los), pembangunannya menelan anggaran kurang lebih Rp 7,6 miliar. Selanjutnya Pasar Kedungmaling dengan luas kurang lebih 1,2 hektar yang memiliki 400 unit kios dan 302 los dengan anggaran mencapai kurang lebih Rp 22,5 miliar. Selanjutnya Pasar Dinoyo seluas 1600 meter persegi dengan 52 kios dan 117 los yang menelan anggaran kurang lebih Rp 7 miliar.
Selanjutnya yakni Pasar Legi  Mojosari, yang rencananya akan disulap menjadi pasar semimodern tujuh lantai. Pembangunan akan berada pada lahan seluas 1,9 hektare dan aset PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) seluas 1,2 hektare dengan kisaran anggaran yang ditaksir mencapai Rp 120 miliar.

Hasil pembangunam salah satu gedung puskesmas.

Wajah-wajah Puskesmas  
Pemerintah Kabupaten Mojokerto pada tahun 2016 dimana telah melakukan perbaikan puskesmas rawat inap sebanyak 7 unit, perbaikan 16 unit, puskesmas pembantu sebanyak 22 unit dengan anggaran mencapai Rp 32,8 miliar. Tahun 2017 juga digelontorkan dana kurang lebih Rp 40,8 miliar termasuk diantaranya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Tahun 2018 akan tetap dilanjutkan kegiatan pembangunan, karena rata-rata puskesmas sudah diperbaiki kecuali Puskesmas Pesanggrahan. Tahun 2018, Sehingga rencananya akan segera dianggarkan dana pembangunan gedung farmasi dan laboratorium kesehatan daerah di Jabon.
Tahun 2019 seluruh puskesmas sudah harustuntas, baik perbaikan maupun pembangunan. Seluruh tenaga kesehatan, juga mesti tingkatkan pelayanan dan jangan sampai kalah dengan rumah sakit atau klinik swasta. Bila perlu, bisa dilakukan pelayanan dengan pola jemput bola, karena fasilitas kita sudah tersedia.

Support BK Desa
Launching kegiatan BK Desa (Bantuan Keuangan Desa) Tahun Anggaran 2018 telah dilakukan bersamaan dengan dimulainya pembangunan Balai Desa Gondang yang mendapat BK Desa sebesar Rp 600 juta di awal tahun ini. Pemerintah Kabupaten Mojokerto pada tahun anggaran 2018, telah menganggarkan kegiatan BK Desa untuk 61 desa dari 18 kecamatan dengan nilai anggaran mencapai Rp 50 miliar.
Adapun peruntukannya terdiri dari pembangunan dan rehab gedung/pendopo balai desa (22 paket), pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan (31 paket), pembangunan gedung diklat Desa Claket (1 paket), pembangunan pagar Majapahit (2 paket), pembangunan gedung untuk pasar rakyat/pujasera (2 paket), pembangunan/rehab makam Mbah Sentono di Desa Tumapel (1 paket) dan pembangunan alun-alun/rest area (2 paket).

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Guna meningkatkan kapasitas keuangan desa melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), Pemerintah  Kabupaten Mojokerto pada akhir tahun 2017 lalu telah menggelar Bursa Inovasi Desa (BID) kegiatan Program Inovasi Desa (PID) yang merupakan program Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa). Dengan demikian diharapkan desa bisa meningkat kemampuannya untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya secara efektif. [kar.adv]

Tags: